Share

Bab 58

Aku berjalan lalu berhenti di depan gerbang yang menjulang tinggi. Kuraih gagang pintu gerbang itu. Lagi-lagi aku bernapas kasar saat mencoba membuka pintu gerbang itu, ternyata terkunci dari dalam.

Pandanganku beralih ke bawah, mencari sesuatu yang bisa kugunakan untuk mengetuk pintu gerbang agar menimbulkan suara nyaring.

Mataku menangkap ada bongkahan batu sebesar kepalan orang dewasa.

Aku sedikit berjongkok untuk meraih bongkahan batu itu.

Tok! Tok! Tok!

Aku mengetuk pintu gerbang, namun belum ada tanggapan setelah kutunggu beberapa detik.

Tok! Tok! Tok!

Kuketuk lagi pintu gerbang itu dengan semakin kencang.

Tak berselang lama terdengar seperti ada seseorang yang sedang berusaha membuka kunci gerbang itu.

Pintu yang menjulang tinggi itu terbuka hanya sebatas bahu dengan kepala melongok keluar.

"Pak Pandu? Ada apa, Pak?" tanya perempuan berambut yang berkuncir kuda itu.

"Nggak dibuka dulu pintunya?" tanyaku saat perempuan itu tak kunjung membuka pintu gerbang, membiarkanku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status