Home / Romansa / Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam / Bab 44. Isi Hati Giselle pada Gerald

Share

Bab 44. Isi Hati Giselle pada Gerald

Author: Te Anastasia
last update Huling Na-update: 2025-05-03 08:57:24

Giselle masuk ke dalam ruangan kerjanya setelah Laura pergi. Suasana di dalam ruangan CEO itu pun masih sangat tidak nyaman setelah pertengkaran hebat yang terjadi antara Gerald dan Laura.

Dengan perasaan yang gamang, Giselle melangkah ke arah meja kerjanya. Pandangannya tersita pada sosok Gerald yang masih terlihat sangat kesal.

Sendu kedua mata Giselle menatapnya. 'Apakah dia juga akan marah padaku?'

Giselle kembali tertunduk dan wanita itu mencoba fokus pada pekerjaannya.

Sedangkan di meja CEO, Gerald yang kini masih diselimuti kekesalan. Laki-laki itu diam memperhatikan Giselle yang terlihat diam tak menyapanya sama sekali.

Tanpa berkata-kata, Gerald beranjak dari duduknya dan berjalan mendekati Giselle.

"Ikut denganku!" Gerald menarik lengan Giselle saat itu juga.

Wanita itu sontak mendongakkan kepalanya menatap Gerald. "Ke mana, Pak? Pe-pekerjaan saya—"

"Ikut, jangan membantahku!" tegas Gerald menatapnya dengan tatapan dan sorot mata dingin.

Giselle tergemap menatap raut m
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (3)
goodnovel comment avatar
Te Anastasia
nggak kak, sebentar lagi tahu kok, heheh (⁠◕⁠ᴗ⁠◕⁠✿⁠)
goodnovel comment avatar
Ibu'e Fatih Fatir Faqih
Sdh bab 44 gerald masih blm tahu ttng anaknya, keknya masih panjang ya thor!
goodnovel comment avatar
Puji Lestari
kpn semua terungkap
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 232. Sikap Seorang Mertua pada Menantunya

    Hampir semua Keluarga Gilbert kini berkumpul di kediaman Charles pagi ini. Seperti biasa, setiap tahun mereka selalu mengadakan acara berkumpul bersama. Gerald dan Giselle pun turut dari di sana. Kedatangan mereka disambut dengan baik, termasuk oleh kedua Paman dan Bibinya, juga ada empat sepupu Gerald. Mereka melakukan makan siang bersama di dalam sebuah rumah kaca di taman samping kediaman Charles Gilbert, suasana menjadi sangat hangat dan menyenangkan saat Keluarga Gilbert yang jauh-jauh datang dari Berlington. "Ya ampun, jadi kalian rujuk kembali? Aku sangat ketinggalan kabar ini," ujar Rifan, dia adalah Paman Gerald—Kakak pertama Charles. Gerald mengangguk. "Itu sudah beberapa bulan yang lalu, Paman," jawab Gerald. "Kalau jodoh itu memang tidak akan ke mana," sahut Vincent—laki-laki berambut panjang pirang itu tersenyum, dia adalah Kakak kedua dari Charles. "Sejak dulu juga Gerald dan Giselle itu sangat serasi," imbuh Louis, wanita cantik bertubuh kecil dan tinggi itu adala

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 231. Kita Akan Datang

    Hari sudah gelap, Giselle dan Elodie kini berada di lantai dua. Giselle tampak mengajari Elodie belajar di sana. Elodie yang masih kecil, cukup cerdas dan tanggap. Dia sudah bisa membaca secara perlahan-lahan meskipun menulisnya belum terlalu bagus. Anak itu duduk di pangkuan Giselle sambil menatap buku-buku belajarnya yang warna-warni. "Mama," panggilnya pelan. "Iya, Sayang. Kenapa, hm?" Giselle menundukkan kepala menatap si kecil. "Kenapa di lantai satu ramai sekali? Siapa yang datang?" tanya Elodie sambil mengerjapkan kedua matanya. "Itu teman-teman Papa, Elodie di sini saja sama Mama," jawab Giselle memeluk putri kecilnya dan memberikan kecupan di pipi gembil Elodie. Elodie mengangguk, anak itu beranjak dari duduknya dan berjalan mengambil botol susunya yang kosong. Ia menatap sang Mama yang kini merapikan buku-buku miliknya. "Mama, Elodie mau minum susu..." Anak itu mendekati Giselle sambil menyerahkan botol susu di tangannya. Giselle menerimanya dan tersenyum manis. "Ma

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 230. Jadi, Selama ini....

    Gerald pulang lebih awal karena mendapatkan pesan dari ajudannya untuk menjemput Giselle di kediaman orang tuanya. Laki-laki itu datang bersama Elodie yang baru saja ia jemput dari sekolah. Mereka berdua baru saja turun dari dalam mobil, Elodie yang berlari hendak masuk ke rumah sang Opa, tiba-tiba saja anak itu kembali dan berlari balik ke arah Gerald. "Ada apa, Sayang?" tanya Gerald pada sang buah hati. Elodie mendongak menatapnya. "Papa ... Oma sama Opa bertengkar," ujar anak itu dengan suara berbisik. Kening Gerald langsung mengerut. "Bertengkar?"Sontak, Gerald langsung mengangkat tubuh kecil Elodie dan ia menggendongnya. Gerald berjalan masuk ke dalam rumah megah orang tuanya tersebut. Dari arah ruangan keluarga, ia mendengar suara Papanya yang keras terdengar marah-marah."Mama itu harusnya tahu diri! Giselle masih memaafkan Mama dan Gerald mau ke kembali ke sini, mereka berdua merawat Mama saat Mama sakit, harusnya Mama berterima kasih untuk hal itu! Bisa-bisanya Mama mal

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 229. Giselle Tidak Akan Tinggal Diam

    Giselle membawa semua belanjaan Mama mertuanya pulang. Bahkan ia sendiri yang menata beberapa belanjaan ke dalam lemari es. Setelah itu, Giselle duduk di ruang keluarga seorang diri. Ia menatap pemandangan indah taman luas di kediaman mertuanya. Hingga tak lama kemudian mobil berwarna biru tua berhenti di depan rumah. Laki-laki tua turun dari dalam mobil diikuti oleh ajudannya masuk ke dalam rumah. "Loh, Giselle ... ke sini dengan siapa, Nak?" tanya Charles melihat menantunya di sana. "Sendiri, Pa," jawab Giselle tertunduk. Charles yang hendak masuk ke dalam ruangan kerjanya pun terhenti. Laki-laki tua itu menyerahkan sebuah berkas yang ia bawa pada ajudannya. "Bawa masuk ke ruangan kerja," perintahnya. "Baik, Tuan." Di dalam ruangan itu, kini tersisa Charles dan Giselle. Laki-laki itu duduk di hadapan Giselle dan menatap wajah menantunya yang murung dan pucat. "Ada apa? Mama mana?" tanyanya, Charles mulai panik melihat ekspresi wajah menantunya yang sedih. Kalau Gerald sampa

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 228. Wanita itu, Kembali Muncul...

    Setelah dijemput oleh Mama mertuanya untuk diajak pergi menemaninya berbelanja, Giselle pun ikut bersama Mama mertuanya. Mereka pergi ke pusat perbelanjaan yang berada di kota Luinz. Mama mertuanya itu membeli banyak belanjaan untuk kelengkapan acara keluarga yang akan diselenggarakan besok. "Giselle, tolong pilihkan piring-piring keramik untuk Mama," ujar Marisa sambil memilih beberapa piring hias. "Semuanya menurutku cantik, Ma," jawab Giselle sambil menatap beberapa piring keramik. Marisa menoleh dan berdecak kesal. "Ck! Aku tahu kau mungkin kalau tidak dinikahin oleh Gerald, kau tidak akan mempu membeli piring-piring keramik ini, Giselle. Tapi tolong jangan terlalu menunjukkan kampunganmu di sini! Jangan membuat nama baikku buruk!" Mendengar hal itu, Giselle langsung diam. Ia menjauhkan tangannya dari piring keramik di hadapannya. Marisa pun langsung menoleh padanya. "Sudah, jangan dipikirkan ucapanku barusan. Yang ada kau malah mengadu pada suamimu nanti!" serunya. Giselle

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 227. Giselle Tetap Curiga

    Beberapa hari berlalu dengan baik semenjak Gerald dan Giselle tinggal di rumah mereka sendiri di Luinz. Sama seperti hari-hari kemarin, Gerald masih fokus pada pekerjaan-pekerjaannya yang menumpuk di kantor. Dan Giselle selalu berada di rumah menemani Elodie. "Sayang, hari ini aku berangkat pagi. Kau tidak titip sesuatu? Nanti akan aku belikan saat aku pulang dari kantor," ujar Gerald pada istrinya yang masih rebahan di atas ranjang. "Aku ingin makan sponge cake dengan saus stroberi dan buah anggur segar di atasnya, seperti di bakery yang ada di dekat hotel kota, Sayang," jawab Giselle menatap Gerald. "Oke, nanti sore aku belikan." "Terima kasih, Sayang..." Giselle tersenyum manis pada suaminya. Gerald mendekat dan memberikan usapan lembut di pucuk kepala Giselle. Ia mengecup pucuk kepala istrinya dengan penuh kasih sayang. Rumah akan sepi saat Elodie pergi ke sekolah. Sejak beberapa hari yang lalu, Elodie bersekolah di sebuah taman kanak-kanak yang berada tidak jauh dari rumah

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status