"Saya baru menyadari ini, saya memang ceroboh. Maafkan saya sudah bertindak tanpa berpikir panjang." Kata Andri.
"Tentu saja, ini akan menjadi berita besar. Aluna ini buka artis yang sembarangan. Dai itu sangat terkenal, bagaimana jika jika orang yang tidak menyukai dia membuat ini menjadi kesempatan untuk menghancurkan karier Aluna. Aluna sudah merintis semu ini dari awal. Dia bahkan memuliakan ini sejak sangat lama. Saya tidak ingin mimpi dan kerja keras dia hancur begitu saja." Kata papa.
"Saya mengerti itu, maafkan saya." Kata Andri.
"Sudah kalian makan saja, sebelum tengah malam." Kata mama.
"Baik mama, terima kasih." Kata Andri.
"Terima kasih." kata Arya.
Aku dan Aluna tidak mengatakan apa pun sebab papa terus berbicara kepada Andri. Aku dan yang lainnya hanya bisa makan saja.
"Bagaimana? Enak, bukan?" tanya mama.
"Enak sekali." jawab Andri dan Arya dengan kompak.
Ternyata dokter Dirga tidak mengatakan apa pun terhadap aku. Aku merasa tidak enak terhadap Arya. Pasti dia merasa kesal saat aku pergi dengan dokter Dirga. Aku harus berbicara dengan dia nanti. Aku harap dia akan datang ke rumah sakit nanti siang. Sehingga kami bisa bertemu dan makan siang di kantin. Aku langsung pergi menangani pasien sekarang juga.Aluna pergi ke lokasi syuting bersama Andri. Saat berada di mobil, Aluna meminta Andri untuk menjelaskan semuanya tentang Sisil kepada dia. Andri tidak ingin menjelaskan semuanya sekarang."Maafkan aku, aku belum siap untuk menjelaskan semuanya. Nanti saja aku cerita kepada kamu." Kata Andri."Kenapa? Apa kamu masih merasa terluka oleh dia?" tanya Aluna."Dia itu hanya mantan dan kamu masa depan. Aku tidak ingin membahas dia lagi. Bagi aku, aku sudah bersama kamu itu artinya aku akan menikah dengan kamu. Kamu jangan merasa cemburu dan juga kecewa sebab aku tidak memiliki perasaan apa
"Bagaimana keadaan ayah saya?" tanya anak pasien."Ayah anda telah selesai dioperasi. Dan kita tidak menunggu perkembangan keadaan dia saja. Supaya kita bisa melakukan tindakan lainnya." Jawabku."Baik, dokter. Terima kasih sudah melakukan yang terbaik untuk ayah saya." Kata anak pasien."Tidak, itu sudah tugas saya. Kamu telah mendoakan yang terbaik untuk ayah kamu." Kataku."Benar." Kata anak pasien."Jika ada sesuatu yang terjadi, silahkan memanggil saya saja." Kataku."Baik, dokter." Kata anak pasien."Permisi." Kataku.Aku pergi ke ruang kerja aku dan langsung menghubungi Aluna. Tapi kau mendadak mendapat informasi mengenai pasien yang lain. Aku harus menemui pasien itu."Di mana?" tanyaku."Ruangan nomor 012." Jawab suster Wulan."Ayo kita ke sana!" Kataku.Arya sampai di kantor media. Dan langsung menemui orang yang bertanggung
"Benarkah?" tanya Robi."Tentu saja, aku juga baru belajar tentang cinta." Jawabku."Apa aku juga harus bertanya kepada suster Wulan?" tanya Robi."Apa kamu tidak berlebihan?" tanyaku."Berlebihan apa?" tanya Robi."Kamu ingin belajar cinta disaat SMA." Jawabku."Ini bukan berlebihan tapi ini adalah awal aku mengetahui dan mengenal cinta. Aku harus mengetahui itu supaya wanita yang aku suka juga bisa mengerti perasaan aku." Kata Robi."Tapi Dika baik baik saja, bulan?" tanyaku."Kenapa mengkhawatirkan Dika? Aku yang terluka tapi dia yang ditanya." kata Robi."Buka begitu tapi aku harus mengetahui keadaan Dika juga. Dia itu selalu cepat marah, aku takut dia juga berbuat masalah seperti kamu." Kataku."Aku tidak berbuat masalah tapi mereka yang dan mengganggu aku. Aku tidak memulai masalah. Aku ini anak baik sehingga aku tidak pengen mencari masalah. Justru merek
Saat jam pulang, aku pikir Arya tidak akan menjemput aku sebagai dia masih marah. Ternyata dia sudah berada di depan rumah sakit dan menunggu aku. Arya tersenyum kepada aku sambil berteriak."Sayang, kemari! Aku sudah lama menunggu kamu." teriak Arya sambil tersenyum."Arya!" Kataku.Dokter Dirga juga berada di depan ruang sakit dan melihat kami berdua. Aku merasa tidak enak tapi juga senang sebab dia tidak marah lagi. Semua orang melihat kami berdua dan tersenyum. Pasti mereka ingin menertawakan kami."Lucu sekali kalian ini seperti remaja saja." Kata suster Wulan."Kami ini memang pasangan yang sangat cocok." kata Arya sambil merangkul pundak aku.Dokter Dirga hanya melihat kami dari jauh. Dia terlihat sangat berbeda seperti tidak menyukai kami berdua."Arya memang seperti ini, dia itu mengatakan itu terus. Padahal aku sudah mengatakan untuk jangan berkata seperti itu di depan umum." Kataku.
Aku merasa Arya itu orang yang sangat baik meski kamu baru saja mengenal dan belum terlalu dekat tapi dia banyak membantu aku. Padahal kami hanya bertemu disaat dia ingin mengantar atau menjemput aku saja. Kita belum saling mengetahui informasi diri kita atau bagaimana dan apa saja yang kita lakukan. Tapi dia selalu ada untuk membantu aku.Saat aku ingin tidur, aku terus memikirkan Arya. Aku takut ini sungguh terjadi. Dia terlalu baik sampai membuat aku jatuh hati. Aku yakin ini adalah cinta sepihak.Rasanya tidak nyaman sekali. Aku terlalu berharap banyak kepada Arya. Aluna mengetuk pintu dan masuk ke kamar tidur aku. Dia pasti akan bercerita tentang Arya dan juga Andri."Mia, apa kamu sudah tidur?" tanya Aluna."Belum, ada apa kakak?" tanyaku"Aku merasa bersyukur sebab Arya suka melakukan semua ini. Dia itu melakukan ini hanya untuk kamu. Dia memang pria yang baik hati. Aku setuju kamu dengan dia." Jawab Aluna.Aku
Benar yang dikatakan oleh Aluna, aku terlalu bergantung dan membutuhkan Arya. Ini membuat aku semakin bingung dan tidak nyaman. Aku selalu memikirkan Arab setiap hari. Dia juga selalu membantu dan membuat aku bahagia."Jika begitu, kakak akan pergi tidur." Kata Aluna."Benar, ini sudah sangat malam." Kataku.Aluna pergi dari kamar tidur aku dan kami mulai tertidur. Pagi hari ini, aku terbangun dan bersiap untuk pergi ke ruang sakit. Aluna juga bersiap pergi ke lokasi syuting."Kenapa kakak sudah bersiap pergi ke lokasi syuting?" tanyaku."Aku ingin pergi dengan kamu, kami hubungi Arya untuk mengatakan bahwa kakak juga ikut dengan kalian berdua." Jawab Aluna."Baik, aku akan hubungi dia sekarang juga." Kataku.Aku langsung menghubungi Arya dia mengatakan bahwa Aluna juga ikut dengan kami berdua. Arya juga tidak masalah jika Aluna ikut dengan kami."Aku sudah mengatakan itu kepada A
"Aku cemburu terhadap Arya, dia minta kamu merasa tenang. Berita itu dia yang menghapus bukan aku. Aku merasa bukan kekasih yang baik untuk kamu. Aku kalah cepat dari dia. Aku ingin menjadi pria yang membuka kamu bahagia dan merasa terlindungi tapi justru Arya yang melindungi kamu dari masyarakat. Kamu bisa merasakan tenang sebab dia sudah menghapus berita itu." Jawab Andri dengan nada tinggi."Jadi, kamu cemburu terhadap Arya. Dia itu melakukan itu supaya Mia tidak sedih. Dia sangat menyayangi Mia dan tidak ingin melihat Mia sedih. Mia itu adik yang sangat peduli sapi dia terus memikirkan keadaan aku setelah menghadapi berita itu. Dia merasa sedih dan Arya langsung melakukan itu demi Mia." Kata Aluna."Kamu bohong, pasti Arya menyukai kamu. Itu sebabnya dia melakukan itu." Kata Andri."Tidak, Arya sangat mencintai Mia. Tidak mungkin dia menyukai aku dia itu hanya membantu aku supaya Mia tidak sedih dan kepikiran. Arya mengetahui bahwa Mia sela
"Tapi kenapa dokter Mia tetap melakukan itu?" tanya suster lain."Kamu seperti tidak mengenal dokter Mia saja. Dia itu tidak akan membiarkan pasien dalam keadaan gawat darurat tanpa melakukan apa pun. Dia pasti sudah memikirkan akibat dari perbuatan dia sendiri. Tapi dia tetap melakukan itu sebab dia itu terlalu baik." Jawab dokter Dirga."Benar itu, dokter Mia memang terlalu baik kepada orang lain. Dia tidak akan membuat pasien tidak tertangani. Dia akan melakukan segala cara untuk mengobati pasien. Itu kelebihan dari dokter Mia. Dia juga disukai banyak orang yang bekerja di rumah sakit ini." Kata suster lain."Itu benar, dia itu sungguh menarik sekali." Kata dokter Dirga."Ada apa ini? Kenapa dokter Dirga memuji dokter Mia seperti itu? Apa dokter Dirga memiliki perasaan lebih terhadap dokter Mia?" tanya suster lain."Kamu benar, aku memang menyukai dia." Jawab dokter Dirga."Tapi dokter Mia sudah memilik