"Diamlah gadis kecil!" teriak Helzi dengan sorot mata yang sangat tajam membuat Lily seketika bungkam. "Kau siapa?" tanya Lily dengan lantangnya. "Dimana Pamanku? Dimana Ayahku?" teriak Lily lagi. "Diam!" bentak Helzi dengan moncong senjata mengarah ke wajahnya Lily. Gadis belasan tahun itu pun
Badra bergegas menuruni lagi bukit,menjauh dari rombongan Verliand yang saat ini sudah bersiap meninggalkan perbatasan. 'Aku harus segera menyelamatkan Lily!' batin Badra sambil memacu laju kudanya semakin kencang. *** Sesampainya di ibukota Zethian. "Letnan bagaimana kondisinya?" tanya seorang
Helzi memutuskan membawa dua orang anak buahnya untuk kembali menyisir perbatasan. Kali ini mereka berangkat dengan menyewa sebuah helikopter khusus yang didapatkan dari seorang veteran perang. "Kau tidak seharusnya mencari lagi ke sana, seorang putri Hawks tidak akan mungkin dimakan elang ataupun
Perdana Menteri Zethian duduk di ujung meja panjang yang terbuat dari kayu mahoni dengan beberapa orang jenderal di sekelilingnya. Mereka berkumpul di ruangan makan yang mewah dengan latar belakang dinding yang dilapisi dengan kain sutra berwarna merah yang indah. Sebuah kandelaber besar yang terbua
Hawks, saat ini sedang berjuang untuk pulih dari cedera serius yang dideritanya. Sebagai Koamndan Eagle Force, Hawks memiliki reputasi sebagai komandan yang tangguh dan memiliki kemampuan unik dalam mengendalikan musuh dan terbang dengan kecepatan tinggi.Namun, kejadian beberapa minggu yang lalu te
Ketika persidangan dimulai, Jaksa Penuntut Umum, Helzi, berdiri di depan panel hakim dengan pandangan tajam yang terarah langsung pada Hawks. Suasana ruangan terasa tegang saat semua orang menunggu untuk mendengar argumen yang akan diajukan oleh kedua belah pihak."Honorable judges," ucap Helzi deng
Hawks merasa detak jantungnya semakin cepat ketika dia menyadari bahwa dia dan regunya telah terjebak dalam perang di Teluk Zethian. Suara tembakan senjata dan ledakan bom menggema di sekitarnya, menciptakan atmosfer yang mencekam dan penuh bahaya."Semua orang, siapkan senjata dan tetap bersama-sam
Jenderal Rendel menatap langsung ke mata Jenderal Hazeed, "Maafkan saya, Jenderal. Saya datang untuk membicarakan masalah serius yang menyangkut Hawks dan Lily."Jenderal Hazeed merasa agak tersinggung dengan perilaku Jenderal Rendel, namun ia tetap tenang dan mengajak Jenderal Rendel untuk duduk di