Waktu terus berlalu dengan cepat, membawa perubahan yang tak terduga dalam kehidupan Hawks. Setelah bertahun-tahun mendedikasikan dirinya untuk tugas dan tanggung jawabnya di militer, saatnya bagi Hawks untuk memasuki babak baru dalam hidupnya. Ia merasa sangat beruntung dan bersyukur karena kelahir
"Jenderal! Kita tertembak!" ucap Steve yang berada di depan kemudi sambil berusaha menaikkan tuas untuk tetap menjaga keseimbangan."May Day! May Day!" ucap Hawks menggunakan radio khusus di pundaknya.Tidak ada jawaban dari markas.Sementara itu kepulan asap menghitam kini mulai menyelimuti bagian
PLAKSabetan cemeti menghantam punggungnya dengan sangat kuat. "Argh!" Hawks mengaduh dengan tetap menahan teriakannya.Dia tidak ingin membuat musuh-musuhnya itu melihatnya lemah."Cambuk terus sampai dia memberikan kodenya!" ucap si pemimpin kepada serdadu yang kini mengendalikan cemeti di tangan
Pedang Velmir terus menusuknya semakin dalam. Hawks hanya bisa meringis kesakitan, lelaki itu meraung-meraung di dalam hatinya saat ujung pedang jenderal dari negara musuhnya itu kini benar-benar akan membunuhnya.Namun kematian Hawks masih belum ditakdirkan, di belakang sana suara ringkik kuda terd
Sementara itu di sebuah kota di Zethian.Lily putri dari Mayor Hawks, baru saja melangkah keluar dari sekolahnya saat seseorang menghadang langkahnya."Hai, bagaimana kabarmu?" ucap lelaki tersebut menyapanya."Hai, who are you?" ucap wanita itu. Sekilas Lili berusaha mengenali lelaki tersebut.Namu
"Aku tidak gagal tapi memang belum melakukannya," ucap Badra.Dia pun menjelaskan Sergio jika tidak mungkin membawa Lily di pertemuan pertamanya. Terlebih kota ini terlalu ketat untuk menculiknya."Bagus dengan begitu di pertemuan kedua kau tidak boleh melepaskannya lagi, ingat Badra ... waktu kita
Badra tengah memagut lembut bibir mungil Prilly yang begitu manis dirasakannya. Gadis belia itu hingga harus berjinjit demi menjangkau tubuh tinggi besar Badra untuk merasakan hal aneh yang kini merasukinya itu. "Badra! Pergilah sekarang juga, tetap bawa gadis ini sebagai tawananmu. Anak buah Velmi
Hawks terus berteriak memanggil nama Velmir. Suara baritonnya yang khas, membuat kegaduhan di camp Verliand tersebut. "Dimana keparat itu sekarang?" ucap Velmir yang geram setelah teriakan Hawks tersebut mengganggu tidurnya. "Ayah! Ayah!" teriakan melengking Prilly yang penuh ketakutan pun menamba