Share

Membersihkan kamar Ibu

"Nah Pak. Kuncinya." Roni menyerahkan kunci itu ke tangan Pak Dirman. Dengan ragu dan tangan agak bergetar Pak Dirman menerimanya. 'Mati aku! Seharusnya bilang takut aja tadi' Pak Dirman bersungut di dalam hatinya.

"Maaf, sebaiknya jenazah Ibu, biarkan di kamar saja. Jangan izinkan pelayat untuk melihatnya, dikhawatirkan akan ada banyak argumen dari para pelayat nantinya." Pendapat Ustad Imam. Roni berpikir, ada benarnya kekhawatiran Ustad Imam. 

"Ya sudah Pak, gak usah jadi. Nanti tolong bantu bereskan ruangan ini saja ya," kata Roni. Senyum langsung mengembang di bibir Pak Dirman. "Iya Mas," sahutnya.

"Selamet selamet," gumam Pak Dirman seraya mengelus dadanya sendiri.

"

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status