"Cing Lian, kenapa pakaian pengantin mu dilepas?"Saat sudah tiba di kamar, Im Kwan terkejut karena Cing Lian sudah tidak lagi memakai pakaian pengantinnya."Bukankah pesta pernikahan akan dibatalkan? Untuk apa memakainya?" jawab Cing Lian dengan nada sumbang."Tidak. Guru sudah memutuskan, kau tetap menikah dengan Zaiho."Wajah Cing Lian berubah ketika mendengar apa yang diucapkan oleh Im Kwan."Apa yang kau katakan?" katanya seolah tidak percaya dengan ucapan Im Kwan yang baru saja diucapkannya."Aku serius. Setelah menikah, Zaiho akan ke luar perguruan, bertugas menggantikan tugas Cang Sin yang semula diberikan pada Kak Cung Sin.""Apa?""Pakai kembali pakaian pengantin mu! Aku antar ke tempat pernikahan kau dan Zaiho."Im Kwan memberikan perintah, tapi Cing Lian tetap diam tidak bergeming sebab gadis itu masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Im Kwan."Kenapa? Tidak mau?" tanya Im Kwan begitu melihat Cing Lian hanya memandangnya saja tanpa bergerak sama sekali apalagi
Aneh, kenapa ada kekuatan lain yang mencegah aku untuk menyampaikan sesuatu pada Zaiho? Hati Im Kwan bicara demikian sambil terus mengerahkan kekuatannya untuk mampu membisikkan sesuatu pada Zaiho agar pemuda itu tahu apa yang sedang ia pikirkan hingga ia meminta pemuda tersebut menikah saja dengan Cing Lian.Namun, belum lagi niat Im Kwan terealisasi, tiba-tiba saja, suara sang guru besar terdengar."Baiklah. Begini saja, karena mempertimbangkan situasi yang sekarang terjadi, aku memutuskan tetap menikahkan Zaiho dengan Cing Lian, dan masalah Zaiho yang harus menggantikan Cung Sin ke wilayah barat tetap aku terima pula, karena aku memikirkan perguruan ini sedang bergejolak lantaran masalah Zaiho dan juga Cang Sin, aku tidak mau menambah gejolaknya lagi karena itu akan merugikan perguruan ini."Semua mata langsung tertuju pada sang guru besar ketika pria itu mengucapkan kalimat tersebut.Sementara itu, Cung Sin terlihat sangat terkejut mendengar keputusan sang ayah, tidak menyangka a
"Kalau begitu, bisakah aku tidak ikut?" tanya Cing Lian tanpa menentang tatapan mata Im Kwan tidak ingin perempuan itu tahu dia sedang mencoba untuk menguasai diri agar ia tidak terlihat sedih di mata sahabatnya tersebut."Baiklah, kau kembali saja ke kamar, tenangkan dirimu dulu. Biar aku yang ke tempat guru."Im Kwan yang menyadari, Cing Lian sedang berusaha menahan rasa sedihnya berusaha maklum, dan meminta Cing Lian untuk kembali saja ke kamar mereka. Tanpa menunggu perintah dua kali, Cing Lian segera pergi meninggalkan Im Kwan yang hanya geleng-geleng kepala melihat apa yang sedang tersirat dari raut wajahnya yang murung.Sepeninggal Cing Lian, Im Kwan buru-buru beranjak pula dari tempatnya. Ia akan ikut menghadap pada sang guru besar untuk tahu apa yang sebenarnya dilakukan oleh Zaiho hingga pemuda itu nekat menolak pernikahan yang sudah diatur oleh sang guru besar.Sementara itu, Zaiho dan Cung Sin sudah berada di hadapan sang guru besar. Mereka menjura hormat di hadapan Can
"Bagaimana, Cung Sin? Apakah kau bisa mengizinkan aku untuk bicara langsung tentang masalah ini pada Guru?"Suara Zaiho membuyarkan lamunan Cung Sin yang sibuk mencemooh Zaiho di dalam hati. "Ya! Bisa saja, kau ikut denganku sekarang! Aku akan mendampingi mu, karena kau saat ini sedang terhukum, maka, kau harus didampingi, jika tidak, kau dianggap melanggar aturan berkeliaran sendiri tanpa pendampingan."Zaiho mengangguk. Ia segera bergerak mengikuti langkah Cung Sin untuk keluar dari ruang bawah tanah agar bisa menghadap sang guru besar. Meski sedikit aneh dengan tindakan yang dilakukan oleh Cung Sin padanya, namun, karena ia tidak mau wilayah bagian barat dibawah penanganan Cung Sin, Zaiho mau tidak mau menerima tawaran tersebut.Bisa kacau segalanya jika tugas yang awalnya diserahkan pada Cang Sin lalu diselesaikan oleh Cung Sin. Entah kenapa walaupun Zaiho tahu kemampuan Cung Sin sekarang sudah mengalami kemajuan tetap saja ia tidak percaya seperti rasa percayanya dengan Cang Si
"Kau sangat ingin menjadi pewaris perguruan ini, ya? Cung Sin, kurasa kau tidak melupakan Cang Sin masih menjadi salah satu calon pewaris, apa yang dialami oleh Cang Sin sekarang adalah buah dari perbuatan orang lain, sampai detik ini pun, aku percaya Cang Sin hanya dijebak, jika suatu saat dia berhasil menemukan seseorang yang melakukan itu padanya, maka pewaris yang sebenarnya tetap hanya dia, tentu saja kau juga tetap berhak karena kau anak guru, tapi tetap pemimpin utama perguruan ini adalah Cang Sin!" kata Zaiho panjang lebar. Ia sengaja mengatakan hal itu untuk memancing reaksi Cung Sin dan hasilnya, Cung Sin memperlihatkan reaksi yang sedemikian drastis di hadapannya.Wajahnya terlihat berubah begitu kentara, tidak salah lagi, ada yang aneh dari orang ini, aku semakin curiga.Hati Zaiho bicara demikian sembari mengarahkan pandangannya pada Cung Sin yang untuk sesaat tidak bisa melakukan hal yang sama seperti yang dilakukannya.Sial! Orang ini tidak bisa aku biarkan untuk tetap
"Berkhianat?" ulang Raja Iblis Bo seolah tidak yakin dengan apa yang dikatakan oleh Cung Sin. Wajah Lien Er berkelebat di benak sang raja iblis, tapi ia langsung memusnahkan pikiran itu dan menegaskan, tidak mungkin Lien Er si penghianat yang dimaksud.Tidak mungkin Lien Er, kan? Meskipun dia memang senang mencari masalah, kurasa bukan dia penghianat itu.Hati Raja Iblis Bo mengucapkan kalimat tersebut sembari mengarahkan kembali tatapannya pada Cung Sin."Bukan waktunya untuk mencari siapa pengkhianat itu, aku datang ke sini ingin meminta pertanggungjawaban darimu, kau tidak berhasil memberikan aku persembahan, maka ilmu yang aku berikan padamu, aku tarik kembali!" ancam sang raja iblis dengan sangat tegas."Jangan, Tuan! Tolong jangan ambil kembali ilmu kekuatan yang Tuan berikan padaku, aku sangat membutuhkannya, jangan ambil, Tuan!" pinta Cung Sin pada sang raja iblis dengan nada suara yang terdengar sangat memohon."Memohon saja percuma, Cung Sin, apa yang bisa kau lakukan untuk