Share

BAB 26 ANGGREK HITAM

Melihat akik muntah darah membuatku panik, dan aku lalu membantu ninik untuk membaringkan akik kembali ketika akik sudah tidak muntah lagi. Tapi baru saja akik kami baringkan, akik muntah lagi dan itu sama seperti sebelumnya. Darah segar yang keluar dari mulut akik, dan itu membuatku takut.

“Na –Nak Ajeng,” ucap akik sambil memegang tanganku.

“I –iya, Ki. Apa yang harus Ajeng lakukan, Ki?”

“Anggrek hitam, anggrek hitam,” ucap akik.

Ki Joko lalu pingsan setelah mengatakan hal itu, dan itu membuatku semakin panik dan takut terjadi apa-apa pada akik. Sedangkan Ni Imah hanya bisa menangis melihat kondisi suaminya seperti itu.

“Ni, apa yang harus kita lakukan sekarang? Apa kita perlu mencari tabib untuk menyembuhkan akik?”

“Ninik juga tidak tahu, Nak Ajeng. Di sini tidak ada tabib, dan kita juga tidak mungkin memanggilnya,” jawab ninik masih sambil terisak.

“Apa maksud ninik kita tidak bisa memanggil tabib? Biar Ajeng saja yang memanggilnya, Ni.” Ujarku sambil menatap wanita tua itu, dan N
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status