Konspirasi

Konspirasi

last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-19
Oleh:  Penikmat lelahOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.9
16 Peringkat. 16 Ulasan-ulasan
37Bab
5.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Cerita ini berawal dari keinginan Diana untuk menjadi seorang desainer, tapi karena keuangan pamannya yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan pendidikan,Diana terpaksa bekerja di sebuah perusahaan besar yang bernama CMP. Pertemuan Diana dengan calon penerus perusahaan yang bernama William membuat Diana ikut terjebak dalam sebuah konspirasi yang menyebabkan nyawanya terancam. Mampu kah Diana bertahan?????

Lihat lebih banyak

Bab 1

1.Diana

Namanya Diana. Sejak kecil tinggal bersama nenek dan keluarga paman dari pihak ibu di kota Samarinda.

awal mula nya kehidupan mereka berjalan dengan baik bahkan berkecukupan, tapi kehidupan damai hanya berjalan dalam waktu singkat. Herman di tipu oleh sahabatnya sendiri yang mengakibatkan perusahaan tambang miliknya bangkrut sampai dililit banyak hutang.

Setelah itu hampir setiap hari para rentenir datang kerumah keluarga Herman secara bergantian untuk menagih hutang.

Karena sudah merasa frustasi dan malu sama tetangga bahkan sempat dikucilkan, Herman terpaksa menjual rumah dan tanah yang masih tersisa untuk melunasi semua hutang. kemudian Herman membawa semua keluarganya pindah ke kota Bandung dan menempati sebuah rumah kecil bekas peninggalan ibu kandung Diana.

Rumah ini sangat sederhana dan sudah tua. Terdiri dari dua lantai. Di lantai pertama, ada dua kamar dan tiga ruangan. Ruangan pertama adalah ruang tamu, ruang kedua dapur dan ruang terakhir hanyalah ruangan kosong yang kini sudah diisi dengan perabot dan beberapa mesin jahit. Beralih kelantai dua, disana hanya ada satu kamar dengan lantai dan bilik yang terbuat dari kayu. Tempat dimana Mariam dan Diana tidur bersama.

Kehidupan mulai berubah menjadi pelik. Layaknya roda yang berputar. Herman yang mulanya seorang pengusaha sukses, sekarang hanya bekerja sebagai buruh kuli bangunan untuk membiayai kebutuhan sehari hari. Beruntung sekali, Herman telah menikahi Dewi . Walaupun usianya jauh lebih muda , Dewi masih setia dan mau menutupi kekurangan Herman, bahkan Dewi mengambil pekerjaan sebagai penjahit rumahan tanpa ambil pusing.

Menurut Diana, Dewi adalah tipe bibi dan Ibu tiri yang otoriter. Sebelum Herman bangkrut, Dewi selalu melatih fisik Diana dan Mariam. Dia menganjurkan Diana dan Mariam untuk melakukan maraton setiap pagi hingga mendaftarkan mereka dalam berbagai kelas seni bela diri. Itu melelahkan, Diana merasa kekurangan waktu bermain dan menyalahkan semuanya pada Dewi.

Kini Diana sudah menginjak usia sembilan belas tahun, tiga tahun lebih muda dari Mariam. Baru saja merayakan kelulusan sekolah dengan meraih peringkat pertama.

Malam Ini adalah hari hari terakhir di bulan Mei. Tidak ada lagi ujian yang mendebarkan dan melelahkan untuk hari esok. Diana berharap bisa melanjutkan pendidikannya di bidang desain mode, tapi melihat kondisi keuangan Herman yang tidak memungkinkan, harapan Diana menjadi layu dengan sendirinya.

Diana tidur terlentang sambil memeluk sebuah buku gambar yang diletakkan di atas perut nya, bola matanya tidak bergerak dari langit langit kamar yang mengerikan. Diana sedang mengembalakan pikiran dalam suatu masa, dimana dia berhasil menjadi seorang desainer terbaik dunia. Betapa menyenangkannya melihat karya sendiri diminati banyak orang, di puji dan di beri penghargaan. Diana cukup bahagia memikirkannya.

Beberapa menit kemudian, Diana kembali tersadar. Bayangan mimpinya mulai pudar dan menjadi langit langit Kamar yang mengerikan lagi.

Bintik bintik hitam menyebar di tiga lubang besar langit langit . Seperti semut hitam kecil. Lubang itu membuat Diana bergidig tiap kali terbayang sosok monster atau tikus yang bisa saja muncul dari sana.

Kala musim hujan tiba, Diana harus meletakkan baskom atau ember di atas kasur untuk menampung air dari lubang itu agar tidak membasahi kasur.

Merepotkan sekali bukan punya langit langit kamar seperti itu ?

Brugh...

Suara tendangan keras dari luar pintu kamar, membuat Diana terlonjak dari kasur dan lemari tua berwarna coklat yang menyender ke dinding turut bergetar. Diana melihat Sosok Dewi tengah berdiri di ambang pintu. "Yaampun bibi , ngagetin aja." Diana mengusap dada dengan kesal .

"Berikan gelangmu padaku." Dewi menadahkan tangan.

Diana mengerutkan kening. Dewi selalu memaksakan kehendak sendiri.

" ini pemberian orang tuaku bi." Diana segera menyembunyikan pergelangan tangannya di balik punggungnya

Plak..

Dewi menampar Diana, meninggalkan bekas kemerahan disana. "Berani kamu" Dewi menggigit bibir, telunjuknya dengan tegas mengarah tepat di depan mata Diana.

Mendapat tatapan tajam dari Diana, Dewi merasa tertantang. Tanpa aba aba dewi mulai bergerak menarik paksa pergelangan tangan Diana untuk merebut gelang itu tapi Diana juga melakukan perlawanan sampai membuat tangannya tercakar dan buku gambarnya jatuh. Sekilas Dewi melihat sebuah desain gaun yang sangat indah .

"Bi aku mohon. Ini cuma gelang perak, aku janji setelah aku kerja, aku akan memberikan bibi gelang emas. Aku janji bi . Aku mohon." ujar Diana penuh harap, matanya yang jernih mulai tergenang air.

Mendengar tawaran itu, Dewi mulai berpikir sejenak. Kemudian cengkeraman tangannya mulai melemah.

" Kapan kamu kerja." Dewi menatap Diana penuh selidik .

Diana menunduk, membuat bulir air mata hangatnya jatuh,

"Besok Diana kerja. " Jawab Diana tanpa ragu.

Dewi mengalihkan pandangan nya, kemudian menarik nafas dan melepaskan Diana.

"yaudah aku pegang janji mu, sebagai gantinya berikan padaku jatah bulanan yang di berikan suamiku" Dewi kembali menadahkan tangan.

Perlahan lahan Diana merogoh saku, dan memberikan sebagian isinya kepada dewi "sini sini, lama bener." Dewi buru buru merebut uang itu sambil tersenyum licik dan menyimpannya kedalam saku daster yang dikenakan nya.

"Cepat tidur, ini sudah malem, o yah gambarnya bagus. " Dewi mengatakan kalimat terakhir itu dengan tulus.

'fuck, dasar bajang betina' Diana mengumpat dalam hati. Entah sejak kapan Diana harus kesulitan jajan karena uang yang diberikan Herman selalu di palak bibinya sendiri.

'sabar ... Sabar... ' Diana bergumam lirih untuk menenangkan hati sambil mengelap air matanya yang masih menetes.

Melihat gelang yang selalu melekat di pergelangan tangannya, Diana kembali merindukan sosok kedua orang tua yang seharusnya dimilikinya juga seperti anak anak yang lain. Gelang itu sudah ada sejak Diana kecil, tapi ajaibnya ukuran gelang bertambah seiring bertambahnya ukuran tangan diana.

keberadaan gelang ini bagi Diana terasa seperti anugrah yang tidak berhenti, terlebih lagi Diana tidak mempunyai kenangan sedikitpun tentang orang tuanya , selain sebuah foto keluarga berbentuk persegi kecil.

Diana membuatkan bingkai berbunga untuk kenangan yang telah hilang itu dan menggantungnya diatas dinding kamar. Walaupun keberadaan mereka hanya dalam cerita, Diana masih memiliki rindu yang datang di setiap malam atau kapan saja angin membawanya melalui kehangatan keluarga yang dimiliki orang lain.

Malam semakin larut. Diana hanya bisa mendengar suara mesin jahit dari ruangan paling belakang di lantai bawah. Suara itu tidak bisa menghalangi Diana untuk memejamkan mata.

Brugh...

pintu kembali di buka dengan kasar. Diana sudah terlelap kembali terperanjat. Diana menoleh kearah pintu dengan mata yang masih lengket sambil menyipit. Mariam mendekati ranjang yang di tiduri Diana. Dia tampak kelelahan dengan lingkaran hitam disekitar matanya . Sanggul rambut sudah kusut. Mariam melempar tasnya ke sembarang tempat dan jatuh ke meja belajar Diana, membuat permukaan meja yang telah di rapih kan kembali berantakan. Bersamaan dengan itu, Mariam menjatuhkan tubuhnya keatas kasur seolah tenaganya sudah terkuras habis dimakan waktu.

"Lembur ya " tanya Diana berbasa basi. Mariam berdehem untuk mengiyakan. Bahkan mengatakan kata ya saja Mariam tidak bertenaga.

Melihat itu, Diana merasa iba"Aku buatin teh manis ya." Diana segera bangun dari tempat tidur dan hendak bergegas turun tapi Mariam segera menghentikan langkahnya

" Di, kamu punya rencana apa?" Tanya mariam sambil mengatur posisi duduk.

"Aku tahu, kamu pengen banget masuk kuliah. Tapi kamu tahu sendirikan keadaan bapak sama ibu tiri aku gimana, di tambah lagi mereka harus menanggung keadaan nenek yang menderita stroke. Aku harap kamu jangan memaksakan mereka!" lanjutnya

Deg

Diana menatap sepupu sekaligus sahabat nya dengan nanar. Entah apa yang salah, tapi hati Diana Merasa tidak enak . Diana berjalan mendekati Mariam sambil tersenyum, kemudian menyerang Mariam dengan mengacak ngacak rambutnya. Diana sudah tidak canggung lagi pada Mariam, bagaimana pun juga mereka telah tumbuh bersama.

"Tentu saja, aku tidak akan terus terusan membebani mereka. Lagian aku masih punya kemaluan." Diana membalas pernyataan Mariam dengan santai. Seolah perasaan nya tidak terpengaruh sedikitpun.

Seperti biasa, saat jahilnya kumat, Diana akan memencet hidung Mariam karena hal itu bisa membuat Mariam bersin bersin.

Meskipun sudah hapal tabiatnya, Mariam enggan menghindar dan hanya bisa melototi Diana dengan galak setelah bersin.

"Bisa enggak diem". Pada akhirnya kesabaran Mariam habis juga, tapi Diana hanya terkekeh karena tidak ada yang harus ditakutinya dari sepupunya ini.

Mariam mengatur nafas lagi sebelum kembali berbicara dengan suara yang lebih rendah" di perusahaan tempat aku kerja sedang buka lowongan OB . Ya , walaupun gajihnya tidak besar, tapi menurutku sih lumayan, kamu bisa mendapat pengalaman dari sana. Aku juga denger, kalau perusahaan menyediakan beasiswa untuk karyawan yang berbakat. Siapa tahu kamu salah satu dari orang yang beruntung. " Mariam berusaha meyakinkan.

Diana hanya bergeming mencerna setiap kata kata yang baru saja masuk ke telinganya . Seakan Diana telah ditunjukan jalan yang sangat lebar setelah tersesat sekian lama di jalan buntu.

"Ee.... Malah bengong .. Jadi, gimana mau enggak?aku punya koneksi yang bisa bikin kamu langsung kerja besok." Mariam berseru dengan semangat .

"Mau." Diana lebih bersemangat lagi, dia langsung. melompat ke pelukan Mariam.

Dug dug dug

Dewi memukul tangga kayu dengan gagang sapu dari lantai bawah, artinya Diana dan Mariam tidak boleh berisik. Diana langsung menutup mulutnya rapat-rapat sambil cekikikan.

"fiks besok jadi yah... Sekarang pergi Sanah bikin teh manis" Mariam mendorong Diana dengan lembut

"Siap bos."

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
arunika sex
ahhh mantap ceritanya...
2021-09-20 07:32:28
0
user avatar
arunika sex
cemungut ea
2021-09-06 13:35:47
0
user avatar
Risna bebel
wkwkwkwk.. masih banyak typo
2021-09-01 06:54:05
0
user avatar
arunika sex
nungguin nihhh... males bener author
2021-08-28 18:48:47
0
user avatar
Xianyan Nyangko
semngaatttt
2021-08-26 18:31:07
3
user avatar
Dee__Ary
Bagus Kak, aku suka... Semangat update nya yaa
2021-08-25 21:33:24
3
user avatar
Risna bebel
holalalala like like like
2021-08-19 17:33:20
0
user avatar
Santika chaos
semangat yaaaa
2021-08-19 01:37:03
0
user avatar
lexiez
Ya ampun punya bibi laknat... sabar Diana .. semangat juga authornim (ʘᴗʘ✿)
2021-08-18 20:31:46
2
user avatar
Qeqe Sunarya
Semangat Authooor !!!
2021-08-18 19:31:33
1
user avatar
Alvern Gyan
Mendebarkan, lanjut thor
2021-08-18 18:29:02
1
user avatar
Angeleyes
Ceritanya menarik Kak, semangat Kak nulisnya...
2021-08-18 18:15:55
1
user avatar
Indhira Syah
semangat ngelanjutin ceritanya, kak ...
2021-08-18 15:40:58
2
user avatar
arunika sex
semangat kak, aku suka nungguin kakak
2021-08-14 12:41:35
2
user avatar
arunika sex
keren kakak, semangat
2021-08-11 19:27:25
2
  • 1
  • 2
37 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status