Share

Pura-pura tidak tahu.

“Mamah lihat apa, sih!” Naila setengah berlari menghampiriku. Aku refleks celingukan ke kanan dan kiri.

“Mamah itu bingung kok, pintu dapur kebuka padahal tidak ada orang!” seruku. Aku sengaja menguatkan volume suaraku agar Mas Bayu dan pacarnya itu dengar. Aku yakin sekali mereka masih di luar sana. Mungkin bersembunyi di bawah jendela karena di sana ada tumpukan kayu balok sisa pembangunan rumah kami dulu dan aku yakin jantung mereka bertalu-talu takut ketahuan.

“Iya, enggak ada siapa-siapa,” sahut Naila.

“Makanya itu Mamah heran ‘kok pintu dibuka kalau ada maling bahaya banget,” jawabku.

“Mungkin nenek lupa, Mah. Atau barangkali di luar ada orang. Biar Naila cek, ya?” ucap Naila.

Brak!

Suara benda jatuh kuat sekali dari samping rumah. Aku menahan tawa, merasa sangat puas. Pasti itu yang jatuh salah satu di antara mereka. Puas sekali hatiku semoga saja pantat mereka terkena paku biar bolong sekalian.

“Mah, suara apa itu! Ayo, kita lihat siapa tahu maling!” teriak Naila. Se per sekia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
yenyen
mba nya ga cek kesehatan mba?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status