Share

Pelakor itu bernama Susi.

“Ba—gaimana bisa, kamu sama dia, Ran?” tanya Mas Bayu. Rania buang muka enggan menjawab lalu duduk di dekat Mbak Dwi. Aku pun sebenarnya heran dari mana Rania bisa tahu bahwa yang ada di video yang kami lihat perempuan ini? Hebat sekali dia atau mereka sudah saling kenal?

“Ma—af Mas, aku harus mengakui ini jika tidak dia akan menyakiti anakku,” ungkap perempuan di depanku, sementara Rania tersenyum sinis.

“Ta—pi, kita sudah putus hubungan,” sangkal Mas Bayu.

“Mau putus atau tidak yang jelas aku sudah bawa perempuan Dajjal ini di hadapanmu dan keluargamu, Mas. Jadi, keluargamu tahu yang sebenarnya dan tidak akan menyalahkanku,” sahut Rania.

“Lagi pula siapa yang menyalahkanmu, Ran? Kok, kamu merasa jadi tersangka?” timpalku. Rania terlihat kikuk.

“Sudah berapa lama kamu menjalin hubungan dengan adikku? Apa saja yang sudah kamu dapatkan darinya? Dasar pelakor!” bentak Mbak Dwi seraya menjambak rambut perempuan itu. Tak dihiraukannya rintihan kesakitan dari mulut perempuan itu.

“Kami su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status