Share

PESAN ROMANTIS DI HARI ANNIVERSARY PERNIKAHANKU.
PESAN ROMANTIS DI HARI ANNIVERSARY PERNIKAHANKU.
Penulis: Kencana Ungu

Pengakuan.

 

 

Pengakuan

 

🌸🌸🌸

 

 

[Bibirmu manis. Aku selalu merindukan itu.]

 

Deg! Pesan dari siapa ini? Tak ada nama. Apa salah kirim?

 

[Apalagi ada sensasi geli-gelinya dari kumis tipismu itu.]

 

 

[Besok aku pakai lingerie merah yang kamu belikan itu ya, Beb.]

 

 

Beb? 

 

 

[Biar makin hot!]

 

 

Belum reda keterkejutanku nomor tanpa nama ini terus saja mengirim pesan seperti tak sabar ingin segera dibalas.

 

 

[Aku janji akan tahan lama, seperti maumu.]

 

 

[Gimana rasanya istrimu itu malam ini? Udah enggak legit ‘kan? Enakan punyaku ‘kan?]

 

 

Astaghfirullah siapa ini? Kalau dari pesan yang dikirim secara beruntun pastilah sudah mengenal Mas Bayu.

 

 

Gegas kuklik profilnya. Tidak ada identitas tertera. Foto hanya gambar dua  ekor merpati putih yang  berciuman. “Selamanya B.” Hanya itu tidak ada lagi.

 

Ah, aku tidak boleh negatif thinking. Pasti ini orang salah kirim.

 

Mana mungkin Mas Bayu selingkuh dia itu laki- laki setia.

 

Ting!

 

Lagi, kali ini sebuah foto. Segera kudownload. Astaghfirullah ... mataku memanas.

 

Bagaimana tidak ini foto seorang wanita seksi dengan pakaian haramnya di depan cermin dengan memeluk seseorang yang terlihat hanya bagian belakangnya dan tentu saja telanjang bulat! Tapi, aku yakin sekali ini adalah Mas Bayu. Aku tidak salah lihat, jelas ini Mas Bayu, tanda lahir di punggung sebelah kiri itu mirip seperti milik Mas Bayu.

 

 

“Apaan si, kamu, Mel, main HP orang sembarangan!” bentak Mas Bayu, seraya merebut HP ditanganku. Dia baru saja selesai mandi. Kami baru saja selesai memadu kasih setelah seminggu libur karena aku datang bulan. 

 

Sebenarnya tidak ada yang berbeda dari perlakuan Mas Bayu padaku. Tadi pun kami memainkan permainan panas ditambah hari ini bertepatan dengan hari pernikahan kami yang ke 8. Lalu kenapa Mas Bayu tega sekali mengkhianatiku.

 

 

“Apa lihat-lihat! Enggak usah melotot gitu. Menakutkan mirip Mak Lampir, tahu!” sentaknya lagi.

 

 

“Mas ... itu, ada yang kirim pesan. Siapa dia?” tanyaku. Kutunjuk HP yang kini sudah berada di tangannya. Dadaku sudah bergemuruh sejak tadi. Air mataku juga sudah berhasil lolos dari pertahanannya.

 

 

“Oh, ini? Ck, kebiasaan kamu buka-buka HP-ku tanpa izin,” jawabnya santai lalu duduk di bibir ranjang sambil memeriksa ponselnya. Terukir senyum manis di bibirnya.

 

 

“Mas, jawab! Itu siapa yang kirim pesan? Kenapa kamu senyum-senyum gitu!” bentakku tak terima. Kuhampiri dia dan kubanting HP-nya. Untung saja di kasur kalau tidak sudah hancur lebur.

 

“Santai, dong, Mel! Enggak usah teriak-teriak begitu udah macam orang utan aja. Makanya enggak usah kepo sama HP suami. Jadi kesetanan gitu ' kan?” jawab Mas Bayu. Dia beranjak mengambil ponselnya yang terpental di pojok kasur.

 

 

“Punya kuping ‘kan, Mas? Apa susahnya si jawab!” bentakku lagi.

 

Aku sudah tidak bisa sabar dan berlemah lembut lagi. Aku harus tahu kejelasannya.

 

 

“Apa yang harus kujawab, Mel? Kamu sudah tahu, aku juga enggak mungkin ngelak,” jawab Mas Bayu lagi. Nada bicaranya masih saja santai seolah-olah tidak terjadi sesuatu.

 

 

“Ap—a? Jadi, kamu main serong di belakangku, Mas?” Mas Bayu mengangguk.

 

Dasar laki-laki gila. Lihatlah bahkan dia sama sekali tidak terlihat menyesal atau membela diri.

 

Aku pikir akan seperti cerita orang-orang bilamana ketahuan selingkuh langsung akan minta maaf dan bilang kalau itu hanya khilaf, tapi Mas Bayu tidak seperti itu. Apa otak Mas Bayu benar-benar konslet.

 

 

“Apa lagi? Enggak usah nangis gitu. Aku enggak suka lihat perempuan nangis. Aku sudah jujur ‘kan? Mau tanya apa lagi?” katanya. Kali ini seraya memakai piyama.

 

 

“Gila kamu, Mas! Selingkuh, tapi seolah-olah seperti tidak bersalah! Apa kurangku, hah! Apa!” bentakku lagi. Kulempar lampu tidur ke arahnya. Untung saja dia menghindar jika tidak tentu saja sudah bocor kepala plontosnya itu.

 

 

“Kasar banget si, kamu, Mel! Mau jadi istri durhaka?!” bentak Mas Bayu, tak terima atas perlakuanku.

 

 

“Kasar kamu bilang? Mikir Mas, kenapa aku bisa sekasar ini. Kamu sudah selingkuh! Sudah menduakan aku! Kamu mengkhianatiku!” teriakku.

 

 

“Tapi, enggak perlu juga kamu lempar lampu begitu. Mahal itu harganya!” dalih Mas Bayu, dia berdecak kesal.

 

 

“Mahal? Kamu masih memikirkan harga lampu itu, tapi tidak dengan perasaanku! Kamu pikir perasaanku harganya murah, hah!” jawabku.

 

 

“Sudah kubilang berkali-kali enggak usah kepo sama privasi suami. Inilah akibatnya kamu jadi seperti orang kesurupan! Mentang-mentang bebas buka HP-ku jadi seenak jidat kamu kepoin urusan suamimu!” bentak Mas Bayu.

 

Ya, memang selama pernikahan kami, Mas Bayu sama sekali tidak pernah mengunci HP-nya. Aku pun begitu. Keterbukaan di antara kami yang membuat aku yakin Mas Bayu tidak akan berkhianat. Tapi, barusan yang aku lihat dan dengar benar-benar membuat duniaku kiamat.

 

Bagaimana bisa suami yang selama ini aku banggakan dan aku bilang soleh justru berzina di belakangku? Apa kata mereka nantinya?

 

 

“Jahat kamu, Mas! Jahat! Katakan padaku siapa perempuan itu!” cecarku.

 

 Kali ini aku cakar muka dan jambak rambut Mas Bayu. Kesabaranku setipis tisu aku tidak bisa kalau bersikap sok elegan dalam menghadapi suami pengkhianat seperti Mas Bayu. Hatiku sakit, sangat sakit.

 

 

“Enggak usah banyak tanya, nanti kamu tambah marah seperti kerasukan jin. Sudahlah sana tidur?” titah Mas Bayu. Dia mengambil bantalnya dan berniat keluar kamar.

 

 

“Sampai mati aku akan cari selingkuhanmu itu. Akan aku hancurkan dia seperti dia yang sudah menghancurkan aku!” Ancamku.

 

 

“Berani kamu sentuh kulitnya, aku akan buat perhitungan padamu,” jawab Mas Bayu.

 

Astaghfirullah ... setan apa yang sudah merasuki suamiku sampai dia membela selingkuhannya begitu. Pesona apa yang sudah ditebarkan padanya. Tuhan, aku tidak sanggup jika harus berbagi, lebih baik aku musnahkan saja rumah tangga ini.

 

 

“Kamu belain dia, Mas? Aku ini istrimu kenapa kamu belain dia! Kamu lebih memilih pelakor itu dari pada aku?!” teriakku tak terima.

 

 

“Aku harus gimana, Mel? Jujur salah, enggak jujur pun pasti salah. Kamu sudah tahu kan, sekarang? Jadi, enggak usah banyak tanya lagi. Aku capek, aku mau tidur enggak usah ganggu aku!” jawab Mas Bayu, kini dia pun teriak lantang di depan mukaku.

 

 

“Jahat kamu, Mas! Tega, kamu! Di hari ulang tahun pernikahan kita justru kamu menghancurkannya,” isakku lirih. Pertahananku benar-benar runtuh.

 

 

“Kamu sudah enggak asyik, Mel. Membosankan. Aku perlu sensasi baru. Kamu juga terlalu banyak menuntut. Aku capek, tahu enggak!” ungkap Mas Bayu.

 

 

Aku menggeleng tak percaya. Gampang sekali dia melontarkan kata-kata seperti itu. Bukankah tadi saat kami sedang memadu kasih dia bilang, aku yang terbaik? Aku yang tercantik? Aku tak akan tergantikan? Bahkan Mas Bayu memberiku hadiah motor baru. Ternyata semua itu omong kosong belaka! Pandai sekali dia bersilat lidah. Ternyata hadiah itu hanya untuk menutupi kebusukannya.

 

 

“Kenapa Mas, kenapa baru sekarang kamu bilang padaku?” tanyaku lagi. Malam ini aku sudah seperti orang gila.

 

 

“Aku mau bilang padamu, tapi aku enggak tega. Aku masih memikirkan kamu dan Naila anak kita, tapi karena sekarang kamu sudah tahu, jadi aku tidak perlu bersusah payah untuk menyembunyikannya lagi. Sudah tidurlah ini sudah larut malam. Aku mau tidur di kamar Naila saja.”

 

 

“Tapi, kenapa Mas? Apa aku sebegitu buruknya untukmu, jadi kamu mengkhianatiku? Katakan siapa dia!” cecarku lagi. Mas Bayu pun mengurungkan membuka pintu kamar.

 

 

“Aku tidak suka kamu teriak- teriak begitu, Mel! Sudah jangan berisik nanti juga kamu bakalan tahu yang jelas kamu kenal orangnya,” jawab Mas Bayu seraya membanting pintu keluar kamar.

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
istri goblok kebanyakan drama. dari jawaban si bayu aja udah ketahuan klu dia udah g respek dan menghargai istrinya. istrinya aja yg terlalu geer dan kurang waspada.
goodnovel comment avatar
Wildatuz Zaqiyyah
kok hp.nya dilempar di kasur sih, Mel? lempar ke muka suamimu lah. huh!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status