Share

Apakah Hilda hamil?

Mataku mengerjap beberapa kali. Cahaya lampu berwarna putih menyilaukan mataku. Aku pun membuka mata. Ah aku dimana? Kurasakan perih di bawah perutku, tanganku pun aku karena tertancap selang infus, dan di hidungku juga di pasang selang oksigen.

Ya Allah aku kenapa? Aku mencoba mengingat deretan kejadian sebelum aku berada di sini. Ketika mencoba mengingatnya, kepalaku malah pusing.

"Bunda, Ayah. Aku dimana?" tanyaku secara tiba-tiba.

"Alhamdulillah kamu sudah sadar,Nak." Bunda menghampiri dan mengelus tanganku.

"Kamu sekarang sedang di rumah sakit, Nak. Kamu sedang di rawat. Tadi kamu pingsan," jawab Ayah dengan lembut.

Aku menatap Ayah dan Bunda bergantian.

"Bun, kenapa bagian bawah perut Hilda sakit?"

Mereka berdua saling berpandangan. Kemudian Bunda menangis. Ayah langsung memeluk dan menenangkan Bunda.

"Yah, kenapa kalian menangis? Hilda sudah membuat kesalahan ya kepada Ayah dan Bunda?" balasku heran.

"Enggak. Hilda enggak ada salah sama Ayah dan Bunda," jawab Bunda menangis pil
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status