Share

Jangan Main Api

Pras keluar dari ruang dokter dengan wajah sedih. Jalannya pun melambat seperti tidak ada semangat. Entah apa yang sudah dibicarakan dokter padanya.

Saat mendekat ke arah Nindya dan Sara, timbul pertanyaan dibenak kedua adik sepupunya itu.

"Apa yang terjadi, Mas?" tanya Nindya dengan wajah cemas.

"Keadaan Ibu baik-baik aja kan, Mas?" cecar Nindya.

Pras hanya diam. Bibirnya kelu tidak tahu harus berbicara apalagi. Ada perasaan sedih, tetapi ia memang harus mengungkapkan semuanya. Nindya dan Sara memang harus tahu keadaan yang sebenarnya.

"Ibu kalian—"

"Maaf, Mas, pasien kritis. Beliau mau ketemu dengan anak-anaknya," ucap sang perawat dengan tergesa.

Nindya dan Sara bersama Pras langsung masuk ke dalam ruangan berlari dan mendekat sang Ibu yang terlihat sudah sangat lemah.

"Bu, maafin Nindya ya, Bu .

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status