Share

Kepergian Sara

Wajah itu nampak tersenyum. Seperti sedang tertidur. Namun, takdir begitu kejam padanya. Sahabat dan adik yang dipercaya, justru menjadi musuh yang begitu menakutkan.

"Airmata buaya kamu tidak akan membuat Nindya kembali. Hapus airmata kamu. Setelah semua selesai, aku tunggu kamu di rumah!" bisik Pras yang menarik tangan adik sepupunya itu dengan kasar.

Tangis Anggun dan Ghania pun mengiringi kepergian Nindya ke peristirahatan terakhirnya. Sebuah pemakaman mewah dipilih Anggun menjadi rumah terbaik bagi mantan madunya itu. Anggun berharap, saat dewasa nanti, Ghania nampak nyaman menjenguk wanita yang telah melahirkannya.

"Anggun, terimakasih, kamu sudah melakukan semua ini buat Nindya. Aku merasa malu karena ...." ucap Pras.

"Pras, yang lalu biarlah berlalu. Bagiku, Nindya orang baik. Dia sudah memberiku bidadari kecil ini. Harta yang paling berharga. Tugas kita sekarang menjaganya," jawab Anggun.

Pras hanya meng
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status