LOGIN" Saat menyelesaikan misi terakhirnya di wilayah Utara, ia mengalami luka yang sangat parah dan hampir meregang nyawanya di medan perang, untungnya dia memiliki keburuntungan mampu bertahan hidup, namun dengan organ dalamnya yang mengalami kerusakan.
Jika bukan karna status dan seberapa besar pengaruhnya di wilayah Utara, mungkin pimpinanya juga tidak akan menyetujui ia mundur meskipun hanya untuk sementara.
TRINGGG,,,
Tepat pada saat ini telpon yang berada di sampingnya berdering dengan suara yang cukup nyaring, meskipun telpon yang digunakannya berasal dari wilayah utara, dn merupakan telpon satelit yang sangat ketinggalan jaman, tapi telpon itu mampu bertahan di dalam air, Adrian masih berdiri dengan memegang dinding untuk menenangkan dirinya terlebih dahulu, setelah ia merasa cukup baik, ia berjalan mengambil telpon itu dan langsung mengangkatnya.
"Halo!, tuan muda, aku sudah mendengar kabar jika kau sudah kembali ke kota, apakah itu benar?" tanya seseorang, yang terdengar dari suaranya, ia merupakan orang tua yang sudah berumur, namun ia berkata dengan sangat semangat di dalam telponnya.
"Memang benar aku sudah kembali ke kota, aku tidak menyangka kau begitu cepat menerima kabar ini, pak! Hahah!" Adrian tersenyum menjawabnya.
Dua tahun yang lalu saat ia menjalankan sebuah misi di wilayah selatan, secara tidak sengaja ia menyelamatkan seorang pria tua dan keluarganya, ya walaupun pada kenyataannya ia tidak melakukan apapun pada waktu itu, namun pria tua itu, menyatakan sumpah kepadanya, bahwa seluruh keluarganya akan selalu setia melayani dan mengikuti Adrian sampai akhir hayatnya.
"Haha, jadi apa kau masih akan pergi lagi saat ini, atau akan tinggal lebih lama di kota?" Herman nama pria tua itu, bertanya dengan cepat kepada Adrian.
"Kemungkinan besar aku tidak akan pergi, dan akan menetap dikota untuk waktu yang lumayan lama!" jawab Adrian.
"Kamu tidak akan pergi lagi, apakah itu benar? jika iya, ini benar-benar berita yang sangat bagus!", ucap Herman, jika ada yang tahu ekspresinya saat ini, sebagai orang terkaya di kota Jakarta, tentu akan membuat semua orang merasa terkejut, dengan kegembiraan dan kekagumannya mengobrol di telpon.
"Jika kau membutuhkan bantuan selama di kota ini, tolong berikan perintahmu padaku, tuan muda, aku yang akan menjamin semuanya selama kau berada disini,,, atau jika perlu, aku bisa pergi menemuimu sekarang juga!" ucap Herman, ia benar-benar bersemangat mengucapkan kata-kata itu, tanpa ada keraguan sedikitpun, seolah olah ia sudah menemukan tulang punggunya yang baru.
"Kamu tidak perlu menemuiku sekarang ini, nanti bila saatnya tiba dan aku memerlukan bantuan darimu, aku sendiri yang akan datang menemuimu!" ucap Adrian menolak tawarannya, karna memang tujuan awalnya pergi ke Jakarta ini hanya untuk beristirahat secara diam-diam, dan tidak ingin semua orang mengetahui keberadaannya, ia takut nantinya akan membuat keributan di wilayah Utara, saat semua orang mengetahui keberadaannya.
"Tapi aku memang membutuhkan darimu, aku menginginkan identitas penyamaran di kota ini, kalau bisa seorang pengusaha juga bagus!" ucap Adrian setelah ia berfikir sejenak.
"Baiklah, jika hanya itu saja yang kamu butuhkan, maka aku akan langsung mengubah PT Lion King menjadi atas namamu saat ini juga! itu adalah salah satu perusaahan terbaik yang berada dibawah naungan keluargaku, dan sebentar lagi aku akan meminta sekertariku Pipit agar segera menghubungimu!" sahut Herman dengan cepat.
"PT Lion King?" Adrian terkejut sesaat.
tidak lama setelah telponnya dengan Herman terputus, langsung masuklah panggilan lainnya, dan saat menjawabnya, terdengar suara seorang wanita yang cukup merdu untuk di dengar,"Hallo, tuan Adrian, perkenalkan Saya Pipit, sekertaris Direktur PT Lion King, saya telah menerima perintah langsung dari Bapak direktur untuk menghubungimu, dan sekarang anda akan menjadi Atasan saya yang baru, jika ada keperluan apapun, silahkan beritahu saya, ya ,Tuan!"
"Ada dua hal yang perlu kau lakukan!"
Jawab Adrian segera memberikan perintahnya "Yang pertama, batalkan kerja sama dengan Fajar itu, dan batalkan juga rencana investasi untuk perusahaan yang berada dibawah namanya!"
"Dan yang kedua, tolong siapkan cek sebesar 15 M, dan kirimkan ke Angel, Direktur PT Flamingo!"
"Baik, tuan, akan segera saya laksanakan tugas dari anda!" jawab Pipit, meskipun sebenanrya ia ada sedikit keraguan dengan dua perintah yang diajukan atasan barunya itu, akan tetapi ia tidak berani menolak ataupun mengabaikan perintah langsung dari atasannya.
Disisi, lain nasib Fajar akan sangat sial!.
Dikarnakan proyek kerja sama antara kedua perusahaan itu sudah berjalan setengahnya, perusahaan milik Fajar juga telah melakukan cukup banyak investasi di tahap awal, agar memenuhi syarat investasi PT Lion King, dan jika semuanya di tarik pada saat ini, PT Lion King memang akan baik-baik saja, akan tetapi perusahaan lain pasti akan hancur dan bangkrut dengan sekejap.
Setelah memandikan tubuhnya dengan air hangat sebentar, ia merasa tubuhnya lebih nyaman, dan setelah ia mengeringkan tubuhnya, ia berjalan keluar dari kamar mandi menggunakan handuk.
Pada saat ini juga, pakaian bersih yang ia katakan juga telah tersedia diatas tempat tidurnya, semua itu disiapkan oleh Asisten rumah tangga, tentu saja Angel tidak akan mau melakukannya sendiri.
"Tuan, Nyonya Angel tadi mengatakan, jika anda sudah selesai, anda harus segera turun ke bawah untuk bertemu dengannya, katanya ada beberapa hal penting yang perlu di bicarakan denganmu!" Pembantu itu berkata sembari melirik postur tubuh Adrian yang kekar dan tinggi.
"Kamu bilang saja padanya, saat ini aku sudah lelah, dan mengobrolnya lain waktu saja!" Ucap Adrian sembari mengenakan pakaiannya.
Pembantu itu hanya bisa melongo, tanpa ia duga, menantu sampah itu bisa langsung menolak perintah Nyonyanya! setelah itu ia dengan cepat turun kebawah dan mengadukan semuanya kepada Angel.
"Apa!?" dia bilang tidak mau turun kesini?" Angel tertegun mendengar cerita pembantunya itu.
Si sampah ini, dia juga berani tidak menuruti perintahku!? geramnya di dalam hati.
Namun ketika Angel berfikir lagi, dia memang baru saja pulang kerumah, dan mungkin memang benar ia sangat kelelahan, dan saat ini memang bukan waktu yang tepat untuk membahas masalah perceraian dengannya, sepertinya memang aku harus memberinya waktu beristirahat terlebihdahulu.
Tapi Ratna yang juga mendengar cerita pembantunya itu, ia benar-benar sudah tidak tahan lagi, raut wajahnya memerah karna sangat marah "Si sampah itu, berani-beraninya dia tidak mendengar ucapan Angel putriku ini! ini tidak bisa di biarkan, kamu cepat naik keatas dan suruh ia segera kesini!"
"Bu, mungkin memang benar ia sangat kelelahan, bukankah ia baru saja pulang, jadi kita berikan dulu waktu padanya untuk beristirahat!" ucap Angel dengan lembut dan untuk menenangkan amarah Ibunya.
Ratna juga terlihat sangat sehat saat ini, Angel juga akhirnya sadar jika tadi itu ia hanya berpura-pura mengalami luka saja.
"Ada apa, Angel?, apakah kau berubah fikiran, dan mau bertahan dengannya?"
"Bukan begitu maksudku, Bu,,,"
"Dengar yaa, mau bagaimanapun juga kau harus bercerai dengan si sampah itu hari ini juga!" ucap Ratna, kedua matanya tiba-tiba memerah, dan langsung berkata dengan nada sedih "Ibu hanya memiliki dua anak putri saja, yaitu kamu dan Celine, semenjak ia menikah dan telah menjadi bagian keluarga Joni, dia tidak pernah pulang kerumah ini lagi, dia tidak pernah memikirkan kita yang juga keluarganya!"
"Sedangkan dirimu, kamu malah menikah dengan si sampah itu, saat perkumpulan semua teman-teman Ibu, aku melihat semua menantu mereka, hidupnya sangat bahagia dan sangat menghormati mertuanya, aku benar-benar sangat iri dengan mereka!, jika tahu akan begini, lebih baik aku melahirkan anak laki-laki saja!" lanjutnya dengan berpura-pura menangis.
Angel kebingungan harus menjawab apa, ia hanya mengigit bibir bawahnya kuat-kuat.
Pada kenyataannya bukan hanya Ibunya saja yang ditertawakan oleh orang-orang, dirinya juga sering menjadi bahan omongan oleh karyawan perusahaannya sendiri sendiri di belakangnya.
Sebagai seorang Direktur perusahaan, ia malah harus menikah dengan sorang pria sampah yang menjadi tentara, hal itu benar-benar membuatnya kehilangan harga diri di depan anggota keluarga besarnya.
Wajah orang-orang disana nampak sangat khawatir, tetapi mereka juga tidak berani berkata apapun, karna mereka takut akan mengganggu konsentrasi Anita yang sedang menangani Nenek. Setelah itu Anita mengeluarkan jarum perak lainnya, lalu menusukannya ke bagian kepala Nenek.Ini adalah metode pengobatan akupuntur, pengobatan jenis ini tidak bisa di lakukan sembarang orang, karna jika salah menusukan jarumnya nyawa pasiennya yang akan menjadi taruhannya. Namun saat ini semua orang nampak tidak meragukan kemampuan Anita untuk melakukan akupuntur kepada Nenek.Saat Anita sudah menusukan jarum itu ke kepala Nenek, tiba-tiba Nenek mulai bereaksi, tubuhnya mendadak hangat, bibirnya serta wajahnya juga mulai memerah secara perlahan.Anita menghela nafas lega, "Nenek akan baik-baik saja, dan kemungkinan ia juga akan segera siuman" ucap Anita."Terima kasih dokter Anita atas bantuanmu!""Kamu benar-benar luar biasa Anita""Astaga, kamu memang sangat hebat Anita, kami semua mengucapkan terima kasi
"A ,,, Adrian?" Angel menatap sosok pria yang berdiri di depannya, walaupun sebelumnya dia merasa cukup di buat kebingungan, namun ia segera menyadari keberadaan suaminya yang ingin melindunginya."Adrian bagaimana kamu bisa ada disini?" ucap Angel dengan menggigit bibirnya karna merasa cemas awalnya."Jika aku tidak ada disini, maka kamu pasti sudah di pukuli oleh mereka!" jawab Adrian.Kemudian Adrian melepaskan tangan Antoni dari genggamannya, lalu segera menendangnya untuk menjauh, Antoni terjatuh di lantai sampai kembali berteriak kesakitan."Antoni!" Teriak Neneknya. Matanya langsung memerah saat melihat cucunya di perlakukan seperti itu oleh Adrian, yang lebih parahnya lagi itu di lakukan di depan matanya sendiri. Tadinya Nenek berniat bangkit dan menghampiri Adrian, namun baru saja ia berdiri dari kursinya, ia merasa kepalanya sangat pusing seperti ingin meledak, kemudian akhirnya ia kembali duduk.Dengan badan yang masih bergetar karna marah Nenek menunjuk kearah Angel dan Ad
Antoni menjawab dengan ketakutan "Tadi aku sempat bertanya ke salah satu karyawan mereka, dan dia mengatakan, jika PT Lion King sudah menemukan rekan kerja sama yang lebih baik dari kita, jadi mereka sudah tidak lagi membutuhkan kita!"Nenek mengerutkan dahinya cukup dalam sebelum menghela nafas dan kemudian berkata, "Satu-satunya cara saat ini yang dapat kita lakukan, agar kerugian kita tidak terlalu besar adalah dengan cara kamu pergi kembali ke sana dan ambil kembali kontraknya, dan jangan lupa, kita juga harus meminta ganti rugi ke perusahaan Lion King atas pembatalan kontrak kerja sama secara sepihak ini!" ucapnya menyuruh Antoni.Namun, bukannya langsung menuruti perintah neneknya, Antoni malah menundukan kepalanya seperti sedih akan suatu hal, sampai-sampai air matanya juga ikut turun dari kedua sudut matanya, "Nek, kita sudah tidak bisa lagi menuntut mereka untuk ganti rugi, karna mereka sudah memberiku kontrak tambahan, dan aku sama sekali tidak melihat isinya terlebih dahulu
"Temanmu? apa benar, kamu punya teman sehebat ini, yang mampu menyewa tempat dengan harga mahal seperti ini?" tanya Angel masih tidak percaya.Setahunya. Adrian hanya memiliki teman yang kebanyakan anggota tentara saja, jadi menurutnya, bagaimana mungkin, para tentara itu memiliki uang untuk menyewa tempat semahal ini."Dia itu teman ayahku dulu saat ayah masih hidup" jawab Adrian dengan santai.Wajah Angel langsung berubah seketika, dirinya hampir saja melupakan jika keluarga Adrian dulunya sangat kaya raya, namun suatu hari entah mengapa keluarganya mendadak bangkrut.Dan setelah Adrian mengatakan itu, Angel akhirnya bisa lega, karna akhirnya dia mengetahui darimana suaminya mendapatkan uang untuk menyewa tempat ini. Setelahnya Angel mengajak Adrian untuk kembali keluar menemui teman dan asistennya."Loh, novi, kemana perginya si Resti? bukannya tadi sama kamu menunggu disini?" tanya Angel setelah keluar dari ruang rapat bersama Adrian.Di luar ruangan itu hanya ada Novi saja sendir
"Bu Resti jangan begitu, suami bu Angel ini kayaknya memang sedikit bermasalah otaknya, jadi sudahlah dengarkan saja, jangan dianggap serius perkataannya" Novi tidak menahan untuk menanggapi ucapan Resti.Adrian yang mendengar jika dirinya sedang di bicarakan, segera menutup telponnya dan berjalan menghampiri Angel "Aku sudah membantumu untuk menyewa kantor di bagian depan, ayo kita lihat ketempatnya""Cukup Adrian! apa kamu senang ya dengan mempermalukan dirimu dengan bualan mu itu!" tubuh Angel bergetar, ia sudah benar-benar tidak dapat menahan amarah di dalam dirinya, dia juga sangat menyesal karna telah mengajak suaminya itu untuk pergi bersamanya. Karna Angel merasa malu dengan kelakuan Adrian saat ini di depan temannya."Kamu itu benar-benar enggak waras apa ya?, kamu tahu nggak sih, harga sewa di bagian depan itu berapa untuk setahunnya? puluhan miliar Pak! melihat jumlah segitu saja aku tidak yakin kamu pernah melihatnya, pakaianmu saja kamu pasti di belikan oleh istrimu kan?,
"Oh, baik pak,,, oke, saya mengerti,,, siap pak!" Manager doni menjawab dengan anggukan kepala saat berbicara dengan seseorang yang menelponnya tersebut.Setelah selesai menerima telvon, manager Doni berbalik dan menghadap kearah Angel dengan senyuman ramah di wajahnya."Baik, Ibu Angel. Saya merasa puas dengan proposal anda setelah melihatnya. Dan perusahaan kami sangat menanti untuk segera bekerja sama dengan perusahaanmu"."Hmmm, jadi Bapak menyetujuinya?" Angel sedikit tercengang dengan perkataan manager Doni barusan.Angel benar-benar di buat bingung, padahal sebelumnya ia sudah jelas merasa, jika manager Doni tidak menyukai dan akan menolak proposal yang ia ajukan. Namun setelah ia menerima panggilan sebelumnya, mengapa dirinya bisa tiba-tiba berubah pikiran seperti itu? sikapnya benar-benar sudah berubah.Kemudian, dengan bimbingan Manager Doni, Angel menandatangani kontrak kerjasamanya. Dan tidak lama setelah itu sejumlah uang dengan nominal 20 M langsung masuk kedalam rekening