Share

Pesan Yang Kuabaikan

“Ya, Maafkan Mina sekali lagi, ya, Buk!” Aku benar-benar mengharapkan maaf dari ibuku karena dia aku bisa melanjutkan hidupku. Apa pun kekurangannya, kedua orang tua tetap harus aku hormati dan taati.

“Tidak bisa!” teriak Bapak dari balik pintu yang terbuka separuh, karena laki-laki itu hendak masuk.

“Bapak sudah pulang dari masjid?” tanyaku heran.

Perasaanku baru sebentar Bapak ke luar, tapi sekarang sudah ada di rumah lagi.

“Sebentar apanya, kalian ini asyik ngobrol, mana tahu kalau lupa waktu!”

“Astagfirullah!” Aku berkata sambil beringsut dari memeluk ibu dan turun dari tempat tidur.

“Terus, apa maksud Bapak bilang tidak bisa?” tanya ibu, yang ikut turun dari ranjangnya untuk sholat juga.

“Ya, tidak bisa dimaafkan kalau tidak sholat!” kata Bapak, membuat aku dan ibu cemberut.

Aku menghapus sisa air mata agar benar-benar kering, tidak mungkin aku keluar sambil menunjukkan kesedihan. Malu. Setelah itu aku baru pergi ke kamar untuk sholat magrib. Saat itulah kulihat Linda berd
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status