Kebangkitan Sang Raja Teknologi

Kebangkitan Sang Raja Teknologi

last updateLast Updated : 2025-09-15
By:  KiraYumeUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
31 ratings. 31 reviews
93Chapters
664views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Raven Adyatama mengorbankan segalanya. Demi cinta, ia membangun sebuah kerajaan teknologi dari nol untuk membiayai pendidikan kekasihnya, Valeria. Demi persahabatan, ia memercayakan seluruh bisnisnya pada sahabatnya, Radja. Ia pikir, pengorbanannya akan berbuah masa depan yang indah. Ia salah besar. Tepat di puncak kesuksesannya, Raven dihancurkan. Ia menemukan Valeria dan Radja berkhianat di ranjangnya, lalu ditendang keluar dari perusahaan yang ia bangun dengan darah dan keringat. Dibuang seperti sampah tak berguna, Raven kehilangan segalanya dan berdiri di ambang kematian. Namun, takdir memberinya satu kesempatan terakhir: sebuah flash drive misterius berisi kode untuk AI yang revolusioner. Kini, sang arsitek digital yang terbuang telah kembali dari kegelapan. Bagaimana Raven merebut kembali kerajaan bisnisnya dan memastikan para pengkhianatnya hidup cukup lama untuk menyaksikan kehancuran total mereka ?

View More

Chapter 1

Bab 1. Dulu Aku Adalah Raja

“Sialan! Keparat! Kurang ajar! Tidak tahu diuntung!”

Segala caci maki beradu tanpa jeda di dalam benak Raven Adyatma, CEO dan co-founder CyberShield. Langkahnya berat dan cepat, rahangnya terkatup rapat. Setelan kerjanya masih rapi, tapi ada kemarahan liar yang tak bisa disembunyikan dari tatapannya. Dia tidak datang untuk menghadiri rapat mingguan atau mengecek laporan rutin. Dia datang untuk mengkonfrontasi Radja, Sahabat sekaligus Co-founder CyberShield yang lain. Mereka membangun perusahaan ini dari nol.

Satu kilasan ingatan menghantamnya keras, punggung Valeria yang telanjang, suara desahan yang keluar dari mulutnya, dan tangan Radja yang menjelajah seluruh tubuh perempuan itu di tempat tidur mereka. Tubuh yang harusnya hanya miliknya. 

Semua terekam jelas dari kamera kecil yang ia pasang diam-diam sebelum berangkat ke Tokyo beberapa hari yang lalu. Ia tak tahu kenapa ia melakukannya waktu itu. Firasat? Atau mungkin hanya insting.

"Mana si bedebah itu!?" Kemarahan, kesedihan, dan kekecewaan bercampur-aduk dalam hatinya.

Lantai 19 gedung CyberShield seharusnya tempat Radja berada. Namun kali ini, atmosfernya terasa lain. Tirta, satu dari programmer senior terbaiknya, melirik dari balik layar monitor. Tatapan singkat, tegang, tapi memberi peringatan yang jelas.  Leo, dari meja seberang, bahkan tidak berpura-pura sibuk. Dia hanya diam, menatap Raven dengan sorot mata aneh.

Langkah Raven melambat. Ada sesuatu yang tidak beres. 

Saat hendak masuk ke ruangan Radja, Asistennya, Jane, seorang perempuan muda dengan clipboard dan ID card menggantung dari leher, menghadangnya.

"Pak Radja dan Ibu Valeria menunggu Anda di ruang rapat utama," ujarnya. Suaranya dibuat setenang mungkin..

Raven menyipitkan mata. "Valeria?" tanyanya dingin. "Sejak kapan dia punya urusan di kantor ini?"

Asisten itu menelan ludah, tapi tidak menjawab. Ia hanya mempersilakan Raven dengan isyarat tangan.

Dengan rahang yang mengeras, Raven menuju ke ruang rapat utama. Ruang berlapis kaca transparan yang sering ia ejek sebagai “akuarium eksekutif.” Kali ini akuarium itu menjadi tempat ia dijadikan tontonan. 

Di dalamnya, Radja sudah duduk santai di kursi utama. Kursi yang biasa digunakan Raven memimpin rapat. Valeria berdiri di sisinya dengan ekspresi profesional yang dibuat-buat, mengenakan blazer gelap dan lipstik dengan warna yang tak pernah ia pakai selama ini. 

Di sekeliling meja, para anggota dewan dan perwakilan investor hadir semua. Tidak ada kopi, tidak ada catatan agenda. Hanya wajah-wajah canggung, dan tatapan mata yang menghindar.

Radja tidak membuang waktu.

"Raven, terima kasih sudah datang," ucapnya dengan suara datar, seolah dia sedang membuka rapat rutin, bukan mengeksekusi pengkhianatan. "Beberapa hari ini, dewan telah melakukan evaluasi. Kami akan membawa CyberShield ke arah yang baru."

Suara itu menusuk. Formal. Dingin. Menghapus seluruh sejarah mereka dalam satu kalimat. Raven berdiri tegak di sisi meja, tubuhnya kaku, tapi matanya menyala.

"Arah baru apa?" potongnya. Nada bicaranya meninggi. "Apa yang kalian bicarakan?" Keringat dingin mulai merayap di tengkuknya. "Jadi selama aku pergi, kalian …?"

Sebuah suara lain muncul, lembut tapi mematikan.

"Yang kami butuhkan adalah pemimpin yang visioner," ujar Valeria dari kursinya, anggun dan tak tergoyahkan. "Bukan hanya pekerja keras. Seseorang yang bisa menjadi wajah perusahaan." Dia menatap langsung ke mata Raven. 

"Dan itu bukan kamu."

Suaranya tidak meninggi. Justru karena itu, luka yang ia hasilkan terasa lebih dalam. Raven menahan napas, mencoba menguraikan makna kata-kata itu.

"Val, apa maksudmu? Dan... ngapain kamu di sini?"

Valeria membenarkan posisi duduknya, lalu tersenyum tipis.

"Tentu saja aku di sini untuk membantu kekasih baruku," katanya pelan.

"Menjalankan perusahaan miliknya ke arah yang baru."

“Perusahaannya?” Kepalanya berdengung. Rasanya seperti peluru menembus dari dua arah sekaligus, logika dan harga diri. Kalimat itu meledak di dalam kepalanya, membangkitkan bayangan pengkhianatan yang mereka lakukan semalam.

"Apa maksudmu, Val? Aku yang membiayai kuliahmu sampai dapat gelar doktor Bisnis. Aku..." 

Raven terdiam sesaat  "Kau kekasihku. Dan sekarang, kekasihku sendiri ingin mengusirku dari perusahaan yang kubangun?"

Valeria menautkan jemari di atas meja, tetap tersenyum.

"Ehm... ralat. Mantan, Raven."  Ia memandang Radja sejenak, lalu kembali ke Raven.

"Mulai hari ini, kita putus. Dan ya, kau benar. Kami akan mengusirmu."

Suara Raven pecah dalam ledakan kemarahan yang tak tertahankan.

"Bullshit macam apa ini?! Jangan bercanda!" bentaknya. Tangannya bergetar. "Aku yang membangun perusahaan ini! Aku yang menulis setiap baris kodenya! Aku pemegang saham individu terbesar!"

Radja menanggapi dengan senyum yang tak bisa lebih menyebalkan lagi.

 "Di situlah kau salah," ujarnya pelan. Dia mengangkat tangannya dan menunjuk ke sekeliling meja.

 "Saham gabungan kami sudah melebihi 51 persen. Jauh…diatas 51%. Kami adalah mayoritas sekarang, Raven. Suaramu tidak lagi berarti."

Radja tidak berhenti. Suaranya terdengar begitu mantap.

"Dan dengan investor baru yang akan masuk minggu depan," katanya, tangan masih disilangkan di dada, "kepemilikanmu akan terdilusi hingga menjadi tidak signifikan. Kau sudah tidak relevan di sini, Raven."

Raven hanya berdiri. Napasnya mulai dangkal, seolah tubuhnya baru menyadari bahwa semua oksigen di ruangan itu telah dicuri. Dia menoleh, mencoba membaca wajah-wajah yang dulu adalah timnya, keluarganya, sekutunya.

Tak ada satu pun yang membalas tatapannya.

Di depannya, Valeria menyodorkan sebuah amplop putih kecil. Rapi, halus, ringan.

"Ini kompensasi untuk... kerja kerasmu," ucapnya sambil tersenyum kecil. Senyum seseorang yang tahu bahwa hadiah ini akan lebih menyakitkan daripada peluru.

Raven mengambil amplop itu perlahan. Tangannya gemetar. Ia membukanya. Sebuah cek.

Dua puluh juta. Itu bahkan tidak cukup untuk membayar satu bulan seorang Senior Programmer. Tidak cukup untuk sewa apartemennya di pusat kota. Tidak cukup untuk harga sepatu Valeria yang ia belikan dua bulan lalu.

Ini bukan kompensasi. Ini penghinaan.

Radja berdiri, membenarkan jasnya. Matanya menyapu ruangan seperti hakim yang menutup sidang eksekusi.

"Dengan ini, atas nama dewan, Raven Adyatama tidak lagi menjadi bagian dari CyberShield. Berlaku sekarang juga."

Ia menoleh ke arah dua pria berbaju hitam di dekat pintu. "Keamanan akan mengantarmu keluar, Pak Raven."

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
100%(31)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
31 ratings · 31 reviews
Write a review
user avatar
CH. Blue Lilac
upnya jangan lama-lama ya Thor, udah penasaran bgt nih
2025-09-15 09:19:48
1
user avatar
J Shara
ayo raven! aku padamu, ngefans aku sama MLnya.
2025-09-10 13:48:59
1
user avatar
Nikma
i like your story ......
2025-09-02 21:03:40
1
user avatar
Hana Ryuuga
ceritanya keren, alur ngalir gitu enak dibaca nggk bosenin
2025-09-02 19:45:33
1
user avatar
Auphi
wah, genre baru ini. Harus buruan dibaca ...
2025-09-02 08:48:57
1
user avatar
Imgnmln
ini keren banget lanjutin kakkk
2025-09-01 09:12:52
1
user avatar
Shilla07
seru banget, nggak sabar nunggu update selanjutnya
2025-08-31 12:11:11
1
user avatar
Strawberry
Aseekk banget baca ini sampai lupa waktu
2025-08-19 19:37:31
1
user avatar
Casanova
Cerita yang bagus dan seru
2025-08-19 15:18:40
1
user avatar
shart96
baru nemu cerita seperti ini, dan langsung suka aku tunggu updatenya iya thor
2025-08-18 06:59:47
1
user avatar
Syafitri Wulandari
keren bnget ceritanya. Ayo revan ambil hak kamu, blas kedua pengkhianat itu.
2025-08-17 09:44:42
2
user avatar
Miss Eka
Recomended ......... Semangat up ya, Kak...
2025-08-17 05:51:39
1
user avatar
Mita Yoo
satu kata buat cerita ini: kereeeen
2025-08-16 23:01:05
1
user avatar
9inestories
semangat ya kakak! kutunggu updatenya
2025-08-15 12:18:41
1
user avatar
Cheezyweeze
Raven, kau pasti bisa merebutnya. Ayo, Thor. Kasih ending yang awesome
2025-08-15 11:49:36
1
  • 1
  • 2
  • 3
93 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status