Share

Bab 489

Author: Emilia Sebastian
Kemarin, Shanti baru berpesan pada Syakia untuk mewaspadai serangga sihir. Hari ini, begitu dia tiba di istana, sudah ada orang yang hendak menggertaknya. Jika bukan karena matanya menjadi lebih jeli setelah minum air spiritual, dia belum tentu menyadari keberadaan serangga itu.

Dayang itu tertegun, lalu menunduk untuk melihat ke arah kursi. Setelah mengamatinya dengan saksama, dia baru menyadari bahwa benar-benar ada seekor serangga hitam kecil. Dia buru-buru berlutut dan meminta maaf, “Ini adalah kelalaianku. Putri Suci hukum saja aku.”

Kebersihan di ruang jamuan istana sangatlah penting. Jangankan seekor serangga, bahkan sedikit debu pun juga tidak boleh terlihat dalam ruangan.

Sekarang, malah tiba-tiba muncul seekor serangga di tempat duduk Syakia. Jika majikan yang dilayani para dayang memiliki temperamen buruk, kepala mereka bahkan mungkin dipenggal. Oleh karena itu, dayang ini baru gemetar ketakutan setelah berlutut.

“Bersihkanlah tempat ini. Setelah itu, kamu tetap layani saja
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 496

    ‘Orang desa itu juga taruh serangga sihir di tubuhku? Sialan! Apa sebenarnya yang ingin dilakukan orang desa itu?’ umpat Damar dalam hati.Saat ini, Damar langsung mencurigai orang yang sedang bersembunyi di kediamannya itu.Melihat ekspresi Damar yang tak menentu, Adika hanya berujar dengan tenang, “Sepertinya, Adipati nggak akan bisa pulang hari ini. Pengawal, bawa pergi Adipati Damar dan putrinya.”“Baik!”“Tunggu! Kalian mau apa? Lepaskan aku! Lepaskan aku!”“Ayah, gimana ini? Cepat tolong Ayu! Ayu nggak mau dipenjara!”Ayu yang ditangkap keluar sangat takut. Dia tidak berhenti berteriak dengan panik.“Buat apa kamu panik!” bentak Damar. Dia menatap Adika dengan dingin dan berkata, “Itu cuma seekor serangga. Mau menuduhku melakukan kejahatan? Nggak semudah itu.”“Kalau begitu, mari kita lihat apa tubuh atau mulut Adipati yang lebih tangguh.” Adika tersenyum sinis, lalu memberi perintah, “Kenapa masih bengong? Cepat bawa Adipati Damar ke pengadilan kekaisaran.”“Baik!”Prajurit ista

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 495

    Tadinya, jamuan ini dipenuhi dengan tawa riang dan suasananya juga sangat gembira. Siapa sangka begitu jamuan berakhir, semua orang malah terjebak di dalam aula.Sebelum semua orang sempat bereaksi, para dayang yang sudah dikendalikan oleh laba-laba Syakia diseret keluar. Di hadapan semua pejabat, para prajurit istana mengangkat pedang mereka, lalu langsung menebas kepala para dayang itu.Ada banyak darah yang bercipratan ke arah orang-orang yang berjarak terlalu dekat, tetapi tidak dapat menghindar. Tidak mengherankan, di antaranya, ada anggota Keluarga Angkola.“Aaah! Ayah!”Ayu langsung ketakutan hingga wajahnya memucat. Dia buru-buru bersembunyi di belakang Damar. Sebaliknya, ekspresi Damar saat ini sangat suram. Dia menatap Adika dengan dingin.“Pangeran Adika, kalau kamu sudah tahu siapa pembunuhnya dari awal, buat apa kamu sengaja mengurung kami di sini? Kamu sama sekali nggak peduli pada nyawa kami semua. Atau kamu mau balaskan dendam pribadimu?”“Adipati Damar nggak perlu begi

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 494

    Syakia langsung mengalihkan pandangannya pada Bima yang duduk di seberang. “Tuan Bima ini sepertinya juga bermasalah.”Teratai salju merupakan hadiah dari Bima, juga secara khusus dipersiapkan untuk Kaisar. Jika bukan karena diberikan kepada Syakia, saat ini, teratai salju ini sudah berada di tangan Kaisar dan serangga di dalam mungkin telah berhasil menyerang Kaisar.“Dia mau mencelakai Yang Mulia?”Syakia langsung tercengang. Dia tidak menyangka Bima begitu bernyali. Apa Bima bersekongkol dengan penjahat ras asing? Jika tidak, mana mungkin ada begitu banyak penjahat ras asing yang muncul di ibu kota, bahkan berhasil masuk ke istana?Tatapan Syakia memancarkan kesuraman dan kilau bahaya yang samar. Dia sedang berpikir. Jika Bima memang bermasalah, apakah orang dari Kediaman Adipati Pelindung Kerajaan yang bersekongkol dengannya hari ini juga mengetahui hal ini? Apa mungkin mereka bahkan terlibat dalam hal ini?“Jangan pikir terlalu banyak dulu,” ucap Adika lagi. “Saat ini, teratai sal

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 493

    “Ada serangga.”Dua patah kata Adika itu langsung membuat tatapan Syakia berubah tajam. Dia menatap teratai salju di dalam kotak kayu itu. Benar saja, ada seekor serangga hitam kecil yang tersembunyi di benang sari bunga teratai salju. Adika menutupinya dengan cangkir teh sehingga ia tidak bisa terbang keluar atau melarikan diri.“Lagi-lagi serangga ini,” gumam Syakia.Adika yang mendengar gumaman itu langsung mengernyit dan menatap Syakia. “Kamu pernah melihat serangga yang sama?”Syakia mengangguk. “Di tempat dudukku ini. Waktu baru datang tadi, ada seekor serangga yang ada di kursiku. Tapi, aku sudah suruh orang untuk membersihkannya.”Kursi Syakia sebelumnya dibawa pergi bersama serangga itu dan digantikan dengan yang baru.Tatapan Adika seketika menjadi dingin. Jika hanya terjadi sekali, itu mungkin memang kebetulan. Namun, dia tidak percaya ada kebetulan berkali-kali.Ini adalah aula utama di istana. Meskipun biasanya tidak ada orang yang datang kemari, tempat ini juga harus dib

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 492

    Setelah mendengar ucapan itu, semua orang pun memandang Janda Permaisuri. Janda Permaisuri sendiri mungkin tidak merasa sejelas itu. Namun, setelah diam-diam mengamati Janda Permaisuri dengan saksama, orang lain yang awalnya tidak berani menatapnya merasa bahwa keadaan Janda Permaisuri memang jauh lebih baik dari dulu. Khasiat jamur ganoderma 100 tahun memang luar biasa!Tentu saja, ada juga orang yang curiga bahwa Janda Permaisuri hanya sekadar berbasa-basi. Mana mungkin ada obat herbal yang khasiatnya benar-benar begitu menakjubkan? Meskipun ada, mana mungkin juga obat herbal itu berasal dari Syakia? Syakia sudah meninggalkan Kediaman Adipati Pelindung Kerajaan. Dengar-dengar, selain mengambil mahar ibunya, dia sama sekali tidak mendapatkan barang lainnya.Para pejabat yang berpikiran demikian tentu saja adalah pejabat muda istana yang tidak tahu betapa mendalam latar belakang Keluarga Kuncoro dulu. Mereka tidak mengerti pengaruh Keluarga Kuncoro dulu, juga tidak tahu arti keberada

  • Pembalasan Dendam Sang Putri Adipati   Bab 491

    Dalam menghadapi sikap Kaisar yang tiba-tiba berubah, Ayu tidak tahu apakah dirinya harus melanjutkan hal ini. Dia pun menggertakkan gigi, lalu menoleh ke arah Damar. “Ayah ....”“Pergilah.” Damar berbisik, “Ikuti rencana awal. Kalau ada situasi lain, Ayah akan peringati kamu.”“Aku mengerti.”Ayu berkata, “Yang Mulia, tunggu sebentar. Aku akan bantu Yang Mulia periksa obat herbal itu sekarang juga.”Ayu melangkah maju dengan pelan, lalu bersujud di samping Bima dan berujar, “Tuan Bima, tolong perlihatkan teratai salju itu kepadaku.”Bima yang bertampang suram menyerahkan teratai salju yang dipegangnya kepada Ayu. Ketika melihat bahwa isi kotak kayu itu benar-benar adalah teratai salju asli, ada keserakahan yang melintasi mata Ayu. Dia tidak menyangka bahwa Keluarga Panjalu memiliki barang sebagus ini.Benar juga. Seingat Ayu, obat penawar untuk kelompok Kingston memerlukan teratai salju. Jika bisa mendapatkan teratai salju ini, mungkin saja dia bisa terlebih dahulu menggunakannya unt

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status