Home / Urban / Pembalasan Menantu Terkuat / Bab 66. Anak Baik Yang Dipaksa Jadi Jahat

Share

Bab 66. Anak Baik Yang Dipaksa Jadi Jahat

Author: Hare Ra
last update Last Updated: 2025-05-22 20:01:06

Pukul satu siang Ainel sudah tiba di bandara dan segera melakukan boarding pass, duduk di ruang tunggu dengan santai.

Sedangkan Bara?

Iya, Bara tidak turun dari mobil dan langsung memacu mobilnya untuk kembali kerumah dimana Tama sudah menunggu kedatangannya.

Hanya membeli beberapa oleh-oleh Bara langsung memacukan mobilnya pulang kerumah.

Ditemani musik sebagai pengantar perjalanan, Bara memacukan mobilnya dengan kecepatan sedikit tinggi. Untuk mengusir kebosanan Bara menyulutkan rokoknya dan menghembuskan asapnya keluar dari mobil.

Hari ini Bara harus menemui pemilik rumah yang akan disewakannya untuk beberapa bulan kedepan, untuk memastikan apakah dia akan lanjut bekerja atau akan terputus hubungan kerja.

Rumah yang akan Bara sewa sudah tampak di depan mata, sebuah rumah sederhana dua lantai. Dengan empat kamar tidur, dan ukurannya lebih kecil daripada rumah dalam kompleks yang ditempatinya saat ini.

Ditemani oleh bap
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 133. Kebahagiaan Karyawan

    Pria berperawakan gemuk tersebut menghisap dalam rokoknya melalui selang pipa dari kayu dengan kaki digoyang-goyangkan."Saya tidak mau Albara Kaizer Group menjadi raksasa bisnis di Indonesia, siapa dia yang hanya seorang anak haram mau menguasai dunia, mimpi Bara terlalu tinggi," kekeh sang lelaki tersebut.Tak berapa lama nak buahnya mengirimkan sebuah video eksekusi lelaki yang bernama Ronny."Aman satu, ingatkan kepada anak buah kalian semuanya kalau tidak mau bernasib seperti Ronny jangan sampai ada yang berani buka suara," ujar nya mengancam kepada semua kaki tangannya yang bergerak di lapangan.Tampak semua anak buahnya bergidik ngeri melihat Ronny harus meregang nyawa dengan cara yang sadis, dan setelah itu dibuang entah dimana agar tidak ketahuan hilangnya kemana.Semua anak buahnya mengangguk.****Hari Bara kembali masuk ke kantor dengan para wartawan sudah menunggu di lobby mau mewawancara tentang kedatangannya pada Sabtu lalu ke kantor polisi."Belum ada perkembangan yang

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 132. Pria Gendut

    "Dalam penyelidikan kami, satu kali saudari Kinan menyebutkan nama Ronny, apakah pak Bara mengenal nama tersebut?" tanya pak Polisi kepada Bara."Ronny?" tanya Bara sambil mengernyit."Iya, Pak," jawab polisi menunggu jawaban Bara selanjutnya."Ada dua orang yang saya kenal bernama Ronny, Pak. Yang pertama salah satu karyawan saya di pabrik daerah Anggrek, yang kedua teman saya pemilik cafe di Pattimura," jawab Bara."Tahu nama cafenya?" tanya polisi."Tahu pak, cafe Sinar Rembulan.""Nama asli mereka yang kamu sebutkan tadi?" tanya polisi itu kembali."Yang pertama Ronny Hidayat, yang kedua Robert Ronny Putra," jawab Bara lantang."Baiklah pak Bara, terima kasih keterangannya. Kami akan mencoba menyelidiki kembali termasuk kedua orang yang bapak sebutkan tadi," ucap pak Polisi yang diikuti dengan anggukan oleh Bara."Terima kasih pak, mohon info saya jika ada perkembangan lainnya," ujar Bara sambil menyalami polisi tersebut dan berdiri bersiap untuk pulang."Sama-sama, Pak Bara."Bar

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 131. Yakin Dengan Pilihan

    "Silakan Salma duluan," Bara mempersilahkan Salma yang menjawab lebih dahulu."Hmmm," Abah berdehem untuk memutuskan siapa yang akan lebih dahulu berbicara."Salma ada apa, Nak?" tanya Abah yang secara tidak langsung mempersilahkan Salma untuk menjawab lebih dahulu."Salma meminta waktu sampai bulan depan, Bah. Karena Salma mau menyerahkan dulu toko kepada Fira yang akan urus setelah Salma menikah," ujar Salma."Ada lagi?" tanya Abah."Ada bah, Salma mau pernikahan yang sederhana bah. Tanpa resepsi yang mewah," ujar Salma yang mampu membuat bu Bira terkejut dengan kesederhanaan Salma."Nak Bara?" tanya Abah."Bara ingin pernikahan ini dilaksanakan secepatnya dalam dua minggu kedepan, besok akan mulai pengurusan surat menyurat. Untuk pengurusan serah terima toko nanti bisa saya temani jika setelah menikah ada yang belum selesai diserahkan," jawab Bara."Yang pertama kita akan melakukan akad nikah terlebih dahulu, dan resepsi akan diadakan dua bulan kemudian, untuk permintaan Salma rese

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 130. Lamaran Di Terima

    "Salma....," belum selesai ucapannya, tiba-tiba badan Salma melemah dan pandangan yang berkunang-kunang hingga semuanya menjadi gelap.Bara dan semua yang didalam ruangan menjadi panik melihat kondisi Salma yang lemah tak berdaya jatuh kedalam pelukan bu Aisah."Nak Fira, tolong ambilkan minyak kayu putih di dekat TV," ujar Umi sambil memijat kening anaknya."Salma mengalami trauma berat semenjak kecelakaan dua tahun lalu, dia akan selalu seperti ini saat sedang tegang," ujar Abah sambil terus menatap anak bungsunya tersebut.Fira, istrinya Hafiz, bergegas mengambil minyak yang diminta oleh Umi Melati. Dan setelah menemukannya segera diberikan kepada Umi."Maaf ya, Nak," ujar Umi membuka sedikit cadar Salma untuk mengoleskan minyak kayu putih pada hidung Salma.Pada saat itulah dada Bara berdesir saat tanpa sengaja melihat wajah Salma yang putih bersih dan sangat cantik, bekas luka yang abah maksud ada di bawah dagunya tak akan terlihat jika dia tidak mendongak.Umi Melati mengoleskan

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 129. Jawaban

    "Maaf nak Salma kelakuan Tama dan Rikel," ujar bu Aisah."Gapapa bu," jawab Salma."Tama Rikel sini sama nenek yok," panggil bu Aisah kepada kedua cucunya.Namun, disaat bersamaan seorang perempuan sepuh memandang wajah Aisah dan berucap."Aisah?" tanyanya sambil memandang lekat wajah bu Aisah seolah perlu keyakinan kalau itu benar Aisah yang dia kenal.Bu Aisah terperangah dan juga Bara, dan bu Bira menatap penuh tanda tanya kok bisa ada yang mengenali bu Aisah di rumahnya Salma."Umi Melati?" tanya bu Aisah sambil menyalami dan memeluk dengan erat wanita yang bernama Umi Melati tersebut yang tak lain adalah ibunda dari Salma."Ya Allah nak, kamu apa kabar?" tanya umi Melati."Baik, Umi," jawab Bu Aisah sopan."Jadi, ini siapanya kamu?" umi Melati menunjuk Bara karena yang dia tahu bu Aisah tidak memiliki anak."Ini anaknya Aisah, Mi," jawab bu Aisah sambil tersenyum."Anak?" tanya nya."Iya, Mi," jawab bu Aisah.Tampak Salma menjawil tangan ibunya dan mengangguk. Kemudian umi Melati

  • Pembalasan Menantu Terkuat   Bab 128. Saya Tunggu Di Rumah Abah

    "Assalamualaikum, saya Salma. Bisa abang datang kerumah abah?" tanya suara di seberang yang mampu membuat Bara terlonjak kaget.Degupan jantung Bara menjadi tak karuan, mungkin jika Salma ada di dekatnya sudah bisa dipastikan melihat tangan Bara yang bergetar hebat memegang ponsel saat mendengar suara merdu nan anggun di seberang sana."Sal-ma?" tanya Bara tak percaya."Iya, saya tunggu di rumah abah," jawab Salma kemudian mengucapkan salam dan mematikan sambungan telepon.Bara masih memandang tak percaya dengan apa yang barusan didengarnya, apa itu artinya Salma menerima lamarannya.Dengan segera Bara mencari kedua ibunya yang sedang asyik menonton acara televisi saat weekend seperti ini. Saat weekend semua orang ada dirumah, toko milik ibunya tetap buka dan hanya karyawan yang datang."Mama, ibu," panggil Bara bahagia."Ada apa, Nak?" tanya bu Aisah lembut."Salma," jawab Bara sambil tertawa dan duduk di sebelah mamanya.Ekspresi bu Bira langsung meredup saat mendengar nama Salma ya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status