Share

Dua Puluh Sembilan

"Papa, ingin bertemu dengan siapa? Mengapa bawa bunga?" tanya Angel memicingkan mata.

"Papa ... bukan urusanmu! Sudahlah, Papa telat." Papa mertua melewati Angel menuju lift.

"Papa tunggu, Mimi Hilang!" Angel berharap Ronald membantu untuk menemukan teman dekatnya.

"Hilang? Bagus kalau ia hilang. Papa gak perlu repot mengaji dan membiayai pengobatannya."

"Astaga Papa! Mengapa berbicara begitu?"

"Uang papa habis membayar semua biaya rumah sakit pembantu itu dan juga biaya lainnya."

"Dia bekerja dengan kita tentu saja kita yang bayar. Lebih baik aku lapor polisi."

"Untuk apa kamu lapor polisi hanya buang waktu saja." Mengibaskan tangan ke udara.

Ronald meninggalkan Angel tanpa memedulikan kekhawatirannya. Gadis itu mendengkus kesal menatap lelaki tua berkemeja putih.

"Mau ke mana dia bawa bunga segala. Dasar lelaki tua!"

Tangan lentik Angel menekan nomor ponsel milik salah satu polisi. Melaporkan hilangnya Mimi di rumah sakit.

Beberapa menit kemudian, petugas keamanan negara dat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status