“Oh, itu …, anu … euh …”Pertanyaan Xiao Mei membuat Gao Tian gugup. Saat itulah si putri Su menyadari. Gao Tian kemungkinan ingin menyampaikan sesuatu. Akan tetapi, hambanya di Balai Riung Kejora Merah tersebut kemungkinan merasa kikuk dengan para anak buahnya yang ada di sana.“Hhhh…!” Xiao Mei menghela napas halus, kemudian meraih tangan Gao Tian dan membawa pengawalnya itu menjauh dari yang lain. “Apa yang mau kau katakan kepadaku?” tanya Xiao Mei pada Gao Tian dengan ekspresi galaknya.“Ak-aku baru saja bertarung dengan roh jahat, Xiao Mei,” ungkap Gao Tian.Dia tidak bisa berbohong pada Xiao Mei, terkeculai mengenai Xuanwu yang berada dalam dirinya. Sehingga sekarang, Gao Tian menyampaikan yang sejujurnya pada Xiao Mei tentang apa yang dirinya alami.Sedangkan Xiao Mei terang saja tertegun dengan apa yang dikatakan oleh Gao Tian. “K-kamu … dapat bertarung dengan roh jahat?!” Xiao Mei berusaha memastikan.“Begitulah, Xiao Mei,” Gao Tian menjawab lugu.Sekarang Xiao Mei tertegun.
“Ha…?”Lucu. Gao Tian yang berpembawaan kalem melongo melihat sosok wanita yang ada di hadapannya. Bukan apa-apa, Huanzu saat itu muncul tanpa berpakaian sedikitpun.Kulit putih dan tonjolan-tonjolan pada tubuhnya terekspos. Rambutnya tertata cantik dengan aksesoris indah pada kepalanya. Dia mengenakan anting-anting berbandul hijau.Bibirnya berwarna hijau cerah, bahkan kuku-kuku baik tangan maupun kaki Huanzu juga berwarna hijau.“Hai, adik kecil, bagaimana. Apakah kamu suka melihatku?” ucap Huanzu. Dia berpose dengan menekuk sebelah lutut, sementara berkacak pinggang.Sebagai laki-laki sejati, sudah barang tentu tubuh Gao Tian bereaksi melihat pemandangan indah yang ada di hadapannya.Akan tetapi, ia sadar. Yang dia lihat merupakan sosok roh jahat wanita. Selain itu hingga saat ini, mungkin hanya tubuh indah Xiao Mei yang merupakan wujud yang sangat ideal baginya.Terutama saat itu, Gao Tian sedang merasa riang. Nanti siang, dia akan makan bersama dengan Xiao Mei. Sehingga, dia tida
Begitu ucap Pendeta Fu setelah Zi Qi menyampaikan apa yang terjadi saat mereka berhadapan dengan Ruo Gang. Sang pendeta berkata lagi.“Namun setidaknya, ia tidak seperti ingin menunjukkan bahwa dirinya telah memiliki kekuatan spiritual atau juga tanda-tanda memberontak pada sekte atau apapun. Setidaknya, itu merupakan pertanda bahwa didikan kalian dipegang teguh dengan sangat baik oleh dia.”“Terpujilah para dewa apabila ajaran kami tertanam dalam dirinya,” sambut Tan Guan Ming. “Kemudian semalam, sepertinya ia sudah mengusir roh jahat dalam gua tersebut. Itu berarti, dia menggunakan kekuatan spiritualnya untuk kebajikan.”Semalam, Gao Tian telah melaporkan dan mendapat rekomendasi dari Xiao Mei. Bahwa, insiden supranatural Raja Kalajengking Iblis atau disebut ‘teror hantu kalajengking’ telah diselesaikan. Lucunya, Gao Tian mengaku bahwa ternyata, roh jahat itu takut pada jimat yang diberikan Zi Qi.Terang saja, para gurunya langsung tahu. Gao Tian yang berhasil mengalahkan kalajengki
Serasa melihat dewi yang turun dari langit, Chun Ho tersenyum pada Xiao Mei penuh keterkaguman, lantas dia berucap, “Kau cantik sekali hari ini.”Dipuji oleh Chun Ho, Xiao Mei malah agak kikuk. Nyaris saja dia menkuk wajah karena tak mampu menyembunyikan demi siapa dia tampil paripurna sedemikian rupa.Meski begitu, sang putri Su terpaksa tersenyum anggun, lalu membalas, “Aku adalah seorang putri Su. Sudah seharusnya aku tampil seperti ini.”“Xiao Mei …, apakah … kamu ada kesibukan?” tanya Chun Ho bagai ragu pada wanita yang tengah disanding-sandingkan oleh keluarganya dengan dirinya tersebut.Ingin rasanya Xiao Mei ‘mengusir’ Chun Ho dengan menyampaikan bahwa hari itu ia memiliki janji. Akan tetapi, Xiao Mei tahu. Diam-diam di ruang sebelah, ayah dan ibunya pasti menyimak.Memang benar. Su Yu Ping dan Liao Bi berusaha menyimak obrolan anak perempuan mereka dengan Chun Ho.Terpaksa, Xiao Mei menjawab pertanyaan si Kesatria Bukit Elok. “Sebetulnya, aku berencana untuk keluar memang …”
Menurut Xiao Mei, kehadiran Fenglei justru bakal menjadi penetralisir kencan dia dengan Gao Tian. Ia bisa menyembunyikan dari Chun Ho bahwa sebetulnya dia dan si Bintang Kejora sudah membuat janji makan siang bersama terlebih dahulu.Pengakuan Gao Tian membuat Xiao Mei tersenyum. “Tidak mengapa. Biar Kakak Pertama ikut bersama kita,” kata dia ceria.“Sebetulnya …, aku berjanji akan mentraktir dia. Karena, paman dan bibimu memberiku upah yang lumayan …”“Tidak perlu kau mentraktir Kakak Pertama. Biar aku saja yang membayarnya nanti!” Xiao Mei menyerobot kata-kata Gao Tian.“Ya sudah, berarti aku yang akan membayar bagianmu,” sambut Gao Tian mengusulkan dengan tersenyum cerah. Akan tetapi, Xiao Mei malah cemberut.“Aku yang mengajakmu untuk makan siang bersama sebagai imabalan kamu dapat memusnahkan roh jahat malam itu, Gao Tian. Jadi, tidak usah kau mengeluarkan uang buatku!” sergah Xiao Mei galak.Gao Tian hanya bisa menurut pada gadis bangsawan yang ada di hadapannya. Xiao Mei memand
“Jurus Cakar Api Beracun!” Pemuda itu bersuara lantang sembari menghentakkan lengan kanannya. Jemarinya yang laksana ingin mencakar, mendarat tepat di dada Gao Tian lalu melakukan gerakan meremas. Deps …! “Ghukh …!” Tidak dapat mengelak dari serangan lawan, serta-merta Gao Tian terpukul mundur. Sempat melangkah beberapa kali, akhirnya ia jatuh terjerembab di tanah. Gao Tian berusaha untuk bangkit namun dadanya terasa panas. Napasnya pun menjadi berat. “Hufffth … hufffth …!” Gao Tian berusaha mengatur napas. Jika dia tidak dapat mengendalikan teknik pernapasannya, dirinya tidak dapat mengerahkan qi dengan baik. Lawan melangkah mendekati Gao Tian dengan mengangkat dagu. Kedua tangannya bersilang di belakang. “Kenapa, Gao Tian? Kamu baru menyadari bahwa dirimu tidak sekuat yang kamu kira? Kamu melakukan kesalahan. Mengapa berguru di Tujuh Bintang Kejora? Sekte itu hanya bagi mereka yang memiliki bakat kekuatan spiritual yang tinggi. Bukan untuk orang lemah seperti kamu!” Seraya m
Gao Tian melangkah berhati-hati karena dirinya enggan sial untuk yang kesekian kali. Dia menelusuri lorong gua yang landai.“Ah, ya. Siapa tahu, di sini aku menemukan sebuah pedang sakti …, atau pisau, tongkat sekalipun tak mengapa. Asal bisa membuat diriku memiliki kekuatan yang dahsyat. Sehingga, aku dapat membutikan pada Xiao Mei bahwa aku—”Turun mengulir dua kali, Gao Tian tiba pada dasar gua. Ia terdiam, tatkala melihat ada sebuah undakan dengan batu layaknya nisan tertanam di atasnya.“I-ini … makam …?”Dalam hatinya Gao Tian bertanya-tanya. Penasaran, ia terus mendekat pada makam yang ada di hadapannya.Tidak ada ukiran atau tulisan apapun pada batu yang tampak seperti nisan yang sudah sumbing di beberapa bagian karena dimakan oleh waktu itu.“Siapa orang yang dimakamkan di sini? Orang kayakah ... atau, seorang pendekar! Mungkin saja, di dalamnya terdapat …”Belum juga Gao Tian selesai mengucapkan kata-katanya, dia merasa kepalanya berat dan disergap oleh kantuk yang sangat. S
Aneh, pikir Gao Tian saat mendengar perkataan Xuanwu. Tetapi sekali lagi, dia masih ragu perjumpaannya dengan lelaki itu riil. Namun, dia berucap singkat.“Baik, Tuan Xuanwu.”Jawaban Gao Tian membuat Xuanwu kembali tersenyum sangat tipis. Selanjutnya, mereka melakukan apa yang diminta oleh lelaki dengan rambut panjang molek tertata dengan aksesoris cantik tersebut.Keduanya bertukar piring. Lengan mereka telah terbelit satu sama lain. Sebelum saling menenggak darah, Xuanwu kembali berkata.“Bersiaplah untuk menjadi yang terkuat, Gao Tian.”“Terima kasih untuk bantuanmu, Tuan Xuanwu,” balas Gao Tian.Bagai sudah saling tahu, dengan kompak Gao Tian dan Xuanwu menuangkan darah yang berada dalam piring mereka ke dalam mulut.Sebetulnya apa yang mereka lakukan adalah budaya wajar bagi dua orang yang tidak memiliki hubungan apapun, ingin menjalin sumpah persaudaraan.Xuanwu berujar dalam hati. “Anak bodoh. Dia mau melakukan apa saja demi menjadi kuat. Jika penyatuan ini gagal, dia bisa mat