Share

Bab 16

Tatapan mereka seperti menatap orang yang idiot.

“Apa aku nggak salah dengar? Dia berani menyebut dirinya sebagai Raja Agoy yang Perkasa?”

“Apa dia nggak takut mati dengan mengaku-ngaku sebagai Raja Agoy yang Perkasa pada situasi dan waktu saat ini?”

“Diam, bodoh! Kalau kamu berani menghina idolaku, aku nggak akan lagi segan-segan padamu!”

Keluarga Karina menatap Yoga dengan penuh penghinaan dan berkata, “Baj*ngan yang hina ini sedang cari perhatian!”

Sekarang, Karina benar-benar kecewa pada Yoga. Ternyata, kecemburuan memang bisa membuat orang berubah total dan mau melakukan apa saja.

Demi memfitnah Tuan Muda Reza, Yoga bahkan berani mengaku-ngaku sebagai Raja Agoy yang Perkasa.

Karina berseru dengan suara pelan, “Cukup, Yoga! Aku sudah memberimu 10 miliar dan semua itu masih belum cukup untuk dihabiskan? Apakah menyenangkan bagimu untuk menipu orang dengan mengaku-ngaku sebagai orang yang hebat?”

Yoga tertegun. “Kapan aku pernah menipu orang?”

“Jangan pikir kami nggak tahu. Sebelumnya, kamu menyamar menjadi dokter ajaib untuk menipu Pak Iwan. Sekarang, kamu mengaku-ngaku sebagai Raja Agoy yang Perkasa. Apa kamu nggak memikirkan akibatnya?” tandas Karina. “Sekarang, Nona Mitha sedang mencarimu di seluruh penjuru kota. Lebih baik, kamu cepat-cepat melarikan diri.”

Menyamar menjadi dokter ajaib untuk menipu Pak Iwan?

Yoga benar-benar tidak bisa berkata-kata. Dia hanya bisa menanggapinya dengan tersenyum getir.

Prasangka di dalam hati membuat orang tidak lagi peduli pada yang lainnya. Dalam hati mereka, Yoga adalah pengecut yang tidak berguna. Sekalipun Yoga melakukan hal yang luar biasa dan mencatatkan prestasi yang menakjubkan, mereka tidak akan memercayainya dan hanya menganggap Yoga sebagai seorang penipu.

Yoga tidak melanjutkan penjelasannya. Dia hanya berkata, “Aku akan menyuruh orang untuk membawakan undangan makan malam untuk kalian nanti. Sampai jumpa lagi di dalam. Pada saat itu, aku akan membuktikan pada kalian kalau aku nggak bohong dan kalian yang salah!”

Yoga berbalik dan pergi dalam keadaan menyedihkan.

Dia menghubungi Paman Dipa. Yoga meminta Paman Dipa agar menyuruh orang untuk mengantarkan undangan kepada keluarga Karina.

Ambar memaki, “Manusia nggak berguna yang nggak bisa melakukan apa pun dan hanya bisa membuat masalah. Berani-beraninya dia bersikap sombong di depan Tuan Muda Reza. Untung saja kamu menceraikan dia, Karina. Kalau nggak, dia pasti akan terus menipu orang di mana-mana dan membuat masalah. Mungkin, dia juga akan melibatkan kita dalam masalah.”

Ponsel Reza berdering dan Reza menjawabnya.

Orang di ujung telepon berkata, “Tuan Muda Reza, dewan direksi kami sudah mendiskusikan masalah ini. Kami memutuskan untuk menyediakan uang sebesar dua triliun untuk membeli saham senilai 1,4 triliun itu. Tambahan 600 miliar, anggap saja sebagai uang pelicin untukmu. Bagaimana menurutmu?”

Reza melirik Karina dengan agak canggung. Karina sendiri langsung merasa cemas dan buru-buru berkata, “Tuan Muda Reza, aku akan segera mentransfer satu triliun itu kepadamu.”

Setelah berkata seperti itu, Karina buru-buru mentransfer uangnya. Dia khawatir orang lain akan mendahuluinya.

Reza tersenyum. Kemudian, dia mengatakan ‘maaf’ kepada orang di ujung telepon dan menutup teleponnya.

Rencana Reza berhasil. Satu triliun sudah di tangan. Dia bersiap untuk melarikan diri.

“Ayah mengirimkan pesan padaku. Katanya, orang yang mengantarkan undangan makan malam sudah datang. Aku akan mengambil undangannya sekarang. Kalian tunggu di sini sebentar,” kata Reza.

“Oke, oke.” Keluarga Karina tidak merasa curiga sedikit pun. Sebaliknya, mereka justru merasa sangat bahagia, seperti sudah mencapai kesuksesan yang besar.

Tidak lama setelah Reza pergi, seseorang mengantarkan undangan kepada keluarga Karina.

Orang tersebut adalah suruhan Paman Dipa. Namun, tentu saja keluarga Karina mengira jika orang tersebut adalah suruhan Reza.

Melihat undangan itu, Karina langsung merasa terkejut. “Ya ampun, undangannya ternyata undangan VIP! Kalian harus tahu kalau tamu VIP yang diundang nggak sampai 20 orang. Selain itu, mereka semua adalah orang-orang penting dari kalangan atas. Aku nggak menyangka kalau kali ini kita bisa sejajar dengan orang-orang penting itu.”

Ambar, Gatot, dan Tika juga merasa sangat terkejut. “Tuan Muda Reza memang hebat. Dia benar-benar murah hati.”

“Keluarga Atmaja benar-benar diberkati oleh nenek moyang karena bisa bertemu dengan orang penting seperti Tuan Muda Reza.”

“Karina, kalau dulu kamu menikah dengan Tuan Muda Reza, bukan Yoga si manusia nggak berguna itu, Keluarga Atmaja pasti sudah sukses besar sejak dulu.”

Tika mengingatkan. “Cepat beri tahu Tuan Muda Reza. Katakan padanya kalau undangannya sudah diantar dan suruh dia cepat kembali. Sekarang dia pasti masih mencari orang yang mengantarkan undangan itu.”

Karina sendiri yang langsung menghubungi Reza. Dia mengatakan jika undangannya sudah diantar dan menyuruh Reza cepat kembali.

Reza yang menerima telepon tersebut langsung kebingungan. Undangannya sudah diantar? Bagaimana mungkin?

Sebelumnya, Reza memang memohon kepada ayahnya agar meminta beberapa undangan kepada Pak Iwan. Namun, ayahnya jelas-jelas mengatakan kalau undangan itu sulit didapatkan sekarang. Kesempatan untuk bisa mendapatkan undangan tersebut bahkan sama sekali tidak ada.

Itu sebabnya Reza sama sekali tidak berharap bisa mendapatkan undangan tersebut.

Mungkinkah mereka sudah meremehkan posisi ayah Reza bagi Pak Iwan?

Hanya itulah satu-satunya kemungkinan yang terjadi.

Reza sendiri juga ingin melihat sosok Raja Agoy yang Perkasa. Itu sebabnya dia langsung berbalik arah.

Baru saja kembali, Reza langsung mendapatkan pujian dari Ambar dan yang lainnya. Reza pun merasa melayang di udara.

Tak lama kemudian, tibalah waktunya untuk memeriksa undangan dan masuk ke dalam. Semua orang dari berbagai lapisan masyarakat mulai bermunculan, seperti tokoh politik, selebritas, dan para pengusaha …

Setiap kali ada orang penting yang datang, seketika itu juga tempat tersebut diwarnai dengan sorak-sorai semua orang.

Keluarga Karina dan Reza masuk ke dalam tanpa hambatan.

Tempat berlangsungnya acara ditata dengan begitu mewah dan megah, seperti istana. Banyak orang-orang penting yang biasanya hanya bisa dilihat di televisi, saat ini mereka sedang bercengkerama dan berjalan hilir mudik. Mereka membahas topik-topik kelas atas dan berbobot. Suasananya begitu meriah.

Keluarga Karina dan Reza belum pernah melihat acara semegah ini sebelumnya. Tanpa sadar, mereka merasa malu dan rendah diri. Mereka pun bersembunyi di sudut dan tidak berani berbicara dengan suara keras.

Seperti inikah pertemuan bisnis para kalangan atas? Benar-benar luar biasa.

“Permisi, apa kamu Nona Karina?” Seorang pria yang mengenakan jas dan sepatu kulit berjalan mendekat, lalu langsung menyapa Karina.

Karina tidak menyangka ada orang yang berinisiatif untuk menyapanya. Dia pun merasa agak gugup. “Ya benar, halo …”

Setelah melihat jelas wajah lawan bicaranya, Karina langsung tercengang dibuatnya.

Pria tersebut ternyata adalah Bayu Amarta, ketua dewan direksi Grup Amarta. Bayu merupakan satu dari sepuluh taipan teratas dalam daftar orang kaya dan berkuasa di Daruna. Dia menguasai dunia politik, bisnis, juga dunia hitam.

Karina menjadi makin gugup. Untuk sesaat, dia tidak tahu harus berkata apa.

Bayu tersenyum ramah dan berkata, “Jangan gugup, Nona Karina. Bolehkah aku bertanya, apa hubunganmu dengan Raja Agoy yang Perkasa?”

Hmm?

Pertanyaan tersebut membuat Karina bingung. “Pak Bayu, aku bukan orang yang pantas untuk bisa mengenal Raja Agoy yang Perkasa. Kenapa kamu bertanya seperti itu?”

“Nona Karina benar-benar rendah hati,” kata Bayu. “Kalau kamu nggak mengenal Raja Agoy yang Perkasa, kenapa Raja Agoy yang Perkasa beberapa kali memberitahuku secara langsung dan secara khusus memintaku untuk menjagamu?”

“Selama bertahun-tahun ini, secara diam-diam aku sudah membantumu menyelesaikan beberapa krisis dalam bisnis, seperti yang sudah diperintahkan oleh Raja Agoy yang Perkasa.”

Kata-kata tersebut membuat Karina kaget setengah mati.

Raja Agoy yang Perkasa sendiri yang memberi tahu Bayu dan meminta Bayu untuk menjaga dirinya?

Bagaimana ini mungkin?

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status