Share

Batanghari

Siang yang terik. Sinar matahari bebas mencengkeram permukaan bumi. Cahayanya keperakan menimpa permukaan air laut yang warnanya mulai kecoklatan. Hujan di hulu sebuah muara sungai membawa berton-ton lumpur. Kerja alam membuat air di mulut muara sebuah sungai seperti dibatasi antara warna coklat dan biru. Itulah muara sungai Batanghari [1]. Sungai yang mengalirkan sejarah para raja-raja dari masa lampau hingga ke masa mendatang.

"Demi Sang Hyang Adi Budha! Batanghari Aditya! Hahaha...Maaaak! Baaaak! Aku pulaaaang...!

"Ahaaai...kita hampir sampai Candra! Uuuh...alangkah rindunya aku dengan kampung halaman!"

Candra dan Aditya bukan main girang telah sampai ke tempat yang akan mengantarkan mereka pulang ke kampung halaman. Bertahun-tahun mereka harus manahan rindu yang menggelegak.

Sambil mengarahkan perahu layar agar tak tertabrak pokok-pokok kayu yang hanyut, Aditya juga Candra tak henti berucap syukur pada Sang Hyang Adi Buddha karena perjalanan mereka lancar dan tak menemui rintangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status