Share

Setan Menghasut Manusia

Beberapa saat lamanya, suasana di Delta Kematian tenang dan sunyi. Sesekali hanya terdengar suara monyet, tupai, dan binatang lain. Mereka berlarian kesana kemari berburu makanan. Bagi mereka, seolah tak pernah terjadi pertempuran besar di Delta Kematian.

Keheningan yang ditingkahi suara-suara alam itu dimanfaatkan Sadnya untuk mencari tahu asal suara perempuan yang memanggilnya tadi. Matanya menatap tajam ke tiap penjuru Delta Kematian. Berulang kali ia lakukan. Berulang kali juga ia tak menemukan yang dicari.

"Aneh," desis Sadnya penasaran. Disebelahnya, Rampog memperhatikan dengan heran perilaku Sadnya. Rampog kemudian memberanikan diri bertanya pada Sadnya.

"Pendekar, kulihat kau dari tadi gelisah. Kulihat juga matamu kesana kemari mencari sesuatu. Ada apakah gerangan?"

Sadnya tak bereaksi. Ia terus melemparkan pandangan ke tempat jauh. Sesekali matanya membentur ke tempat Rajaputra Aruna berada.

"Pendekar! Kau dengar suaraku?" tanya Rampog kembali.

"Eh...iya Rampog. Kau bilang ap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status