Share

Suara Perempuan Pembawa Berahi

Pagi beranjak siang. Embun-embun mulai luruh satu persatu dari pucuk dedaun dan beranjak mengering. Suara binatang malam telah berganti suara burung Pipit yang terbang ringan dari dahan ke dahan perdu semak. Semua terjadi dibawah cahaya matahari yang pelan tapi pasti terus meninggi.

Di pagi itu, suasana di Delta Kematian dan sekitarnya sangat mencekam. Keindahan pagi telah dirampas oleh pemandangan mengerikan. Di sana-sini terlihat mayat-mayat berserakan. Ratusan mayat prajurit Sriwijaya dan pemberontak terlihat mengambang di permukaan air Sungai Komering yang tenang. Banyak juga yang menyangkut di akar-akar pohon rengas atau pohon lain. Sebagian sudah hanyut terbawa oleh arus Sungai Komering.

Suasana jadi makin mencekam, saat berekor-ekor buaya muncul pergi menyeret mayat-mayat untuk sarapan pagi. Silih berganti, di tengah air Sungai Komering yang telah berubah warna jadi coklat kemerahan karena darah.

Di kejauhan, di salah satu cabang pohon loa besar, Rajaputra Aruna berdiri dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status