Share

609. Petaka di Gunung Sereh Awi

Hujan mengguyur sepanjang malam, dan baru reda ketika menginjak waktu pagi. Udara menjadi lebih dingin, ditambah aliran sungai lebih deras hingga menyeret batang kayu, ranting, hingga beberapa batu berukuran agak besar.

Gelap dan dingin perlahan berganti dengan cahaya dan hangatnya pagi. Terlihat dedaunan dipenuhi oleh titik-titik air. Kawanan burung terbang memutari hutan. Kegiatan warga di perkampungan mulai terlihat.

Danuseka terbangun dari tidurnya, melompat ke luar gua, mencuci wajah di sungai. “Rasanya sangat segera sekali. Aku juga merasa lega karena tidak memiliki beban. Aku harap Wira belajar banyak hal setelah kepergianku.”

Darmasena menciduk air sungai, membasuh wajah dan rambut. “Aku memiliki rencana yang bagus, Danuseka. Bagaimana jika kita bekerja sama untuk mengumpul para siluman dan pasukan pendekar golongan hitam? Kita tidak memiliki masalah apa pun sebelumnya.”

Danuseka tercenung selama beberapa waktu. “Aku pikir tidak ada salahnya jika kita bekerja sama. Semakin cep
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status