Share

Bab 95 Menyimpan Rahasia

“Tapi….Tapi, orang ini adalah orang yang berharga buatku. Dia kakakku….” Limey menjawab setengah ingin menangis. Radja kemudian berlari memeriksa ruangan yang tadi dimasuki Limey. Pemuda itu langsung terbelalak melihat ruangan yang berantakan. Kepala-kepala patung yang awalnya terbungkus oleh lilin kini sudah tercerabik dan wajah wajah itu keluar menyembul dari lilin. Lilin-lilin patah yang bertebaran di lantai.

Bukan alang kepalang marahnya Radja melihat pemandangan tersebut, lalu kemudian dengan kesal di dorongnya Limey hingga gadis itu terjatuh ke samping. Dengan cepat, Limey memeluk sang kakak agar hanya dirinya yang menyentuh lantai. Kepala Limey terantuk dinding dan gadis itu merasa sakit.

Radja seolah menyadari perbuatannya yang keterlaluan, lalu segera menghampiri Limey yang terjatuh di sisi dinding sambil memeluk sang kakak. Ada darah mengalir dari kepalanya.

“Kau tidak apa-apa?&r

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status