Share

Bab 54: Murid Satu-satunya

Esok harinya Indra sudah bisa berjalan-jalan di sekitar kediaman Ki Maung Lara. Sebenarnya dia sudah ingin sekali berlatih tapi gurunya masih belum memperbolehkannya bergerak berlebihan. Ajian caturbaya memang sangat mematikan, jika saja Indra tidak meredamnya waktu itu maka tubuhnya sudah pasti hancur berkeping-keping menjadi debu.

Di saat Indra sedang meregangkan otot-ototnya sambil menikmati udara segar pegunungan, tampak Raka Adiyaksa datang menghampirinya sambil membawa dua cangkir kopi dan sebakul singkong rebus. Raka langsung menaruh makanan yang dia bawa di sebuah batu besar yang ada di dekat Indra.

“Ngopi dulu Dra,” tawar Raka.

“Eh, terima kasih Kang. Padahal tidak usah repot-repot bikini saya kopi atuh Kang, kan saya bisa buat sendiri,” kata Indra seraya menghampiri Raka.

“Tidak apa-apa Dra, lagipula Ki Maung Lara memintaku untuk terus mengawasimu agar jangan m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Dedy Setiawan
seru juga, kaya wiro sableng
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status