Beranda / Fantasi / Pendekar Ular Emas / Raja Iblis Yinjiao 

Share

Raja Iblis Yinjiao 

Penulis: Mangata
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-29 12:04:00

"Apa kita harus membiarkan mereka mati? Teriakan mereka membuatku gila!" Lin Tan tidak bisa membiarkan telinganya untuk tidak mendengarkan jeritan dan rintihan sakit para pemburu harta.

AARRHH!!!

Satu per satu tubuh para anggota pemburu harta dikerumuni oleh iblis bersayap. Para iblis itu menggerogoti tulang demi tulang mereka dan membiarkan daging orang-orang itu. Mereka terus memakan tulang, tengkorak kepala dan juga gigi para manusia itu dengan begitu rakus. Semuanya habis dalam waktu sekejap.

"Apa kita sudah hampir sampai?" Lin Tan bertanya menggunakan kontak batin.

Jalanan sempit yang hanya bisa dilalui oleh satu orang dan harus dalam keadaan berjalan menyamping membuat Lin Tan dan Li Mei merasa kewalahan. Disamping itu, mereka harus berusaha tetap diam dan tidak mengeluarkan pancaran energi yang besar agar tidak menarik perhatian para iblis itu.

"Kita hampir sampai, tapi tetaplah seperti ini!" Long Wang merasakan hawa keberadaan para iblis yang tengah berkumpul di bawah bukit berbatu.

Dan ketika sudah berada di ujung jalan sempit, mata Lin Tan dikejutkan dengan penampakan wilayah selatan. Sebuah gunung api raksasa menjulang setinggi gunung tertinggi di daerah Tibet. Gunung api itu didominasi oleh warna hitam pekat.

Banyak gas beracun yang dikeluarkan oleh kawah-kawah kecil di sekitar lereng gunung, sedangkan di kaki gunung hanya terlihat hamparan gurun pasir hitam dan tumbuhan rerumputan yang tumbuh jarang-jarang.

"Aku merasakan energi negatif yang sangat besar di wilayah ini," ungkap Li Mei yang terbelalak dengan pemandangan kelam dan sunyi yang ada di hadapannya.

"Jadi, ini adalah wilayah selatan yang disebut sebagai sarang para iblis." Lin Tan tidak berhenti menatap ke depan. Udara yang terhirup olehnya terasa begitu berat. Baginya, untuk bernapas pun terasa agak sulit.

Long Wang menggunakan teknik membelah diri, di mana ia membagi tubuh aslinya yang sedang menjadi zirah Ular Emas dengan satu tubuh bayangannya yang menyerupai seekor ular emas. Ia melakukannya untuk mempermudah dirinya berkomunikasi dengan kedua temannya.

"Jangan memalingkan pandanganmu meski sebentar saja, ini adalah wilayah yang terkutuk. Banyak orang menyebutnya sebagai tanah kematian. Manusia yang memiliki hati lemah akan langsung terpengaruh oleh energi negatif di sini dan akan membuatnya gila," ungkap Long Wang.

"Sayangnya yang tercium olehku hanyalah bau belerang saja," sahut Lin Tan. Ia bersama Li Mei terus berjalan menghampiri kaki gunung api.

Li Mei memfokuskan pandangan kedua matanya ke arah gua yang berada di ujung hamparan daratan berpasir. Energi negatif yang berasal dari dalam mulut gua seakan menyeruak keluar bagaikan asap hitam. Beberapa saat tubuh Li Mei terasa merinding ketika dirinya semakin mendekati mulut gua itu.

"Kau merasakannya juga? Ada energi negatif yang bersemayam di dalam gua itu?" pikir Li Mei.

"Jangan menggunakan pelacak energimu. Bila kau terus melakukannya, energi negatif itu yang akan menguras habis energimu," ungkap Long Wang.

Terlihat dari dekat mulut gua tersebut setinggi tembok raksasa China. Lebarnya pun tidak main-main, dapat diukur kira-kira hampir sepuluh meter lebih. Lantai guanya telah dilapisi oleh batu setapak. Dinding-dindingnya juga telah diukir dan dilapisi oleh batu sehingga terlihat datar dan rapi.

"Ukiran yang ada di dinding gua mengingatkanku pada bangunan kuil," pikir Lin Tan. Matanya tidak bisa untuk tidak melihat ukiran-ukiran aneh yang terpajang di dinding.

"Cukup, kita tidak boleh lebih dekat dari ini," pikir Long Wang.

Rasa penasaran mereka bertiga ternyata tanpa sadar mengundang sesosok iblis. Makhluk itu berjalan keluar dari bayangan gelap yang menyelimuti kedalaman gua. Tubuhnya tinggi hampir dua meter dengan sebuah tanduk layaknya seekor domba yang tumbuh hingga dua puluh sentimeter di dahi kanannya. Ia berjalan dengan santai ke arah para tamunya.

Wujudnya terlihat seperti manusia. Ia memakai pakaian layaknya manusia, namun pada tubuh bagian kanannya berbentuk layaknya sesosok iblis. Tapi pada tubuh bagian kiri, wujudnya malah seperti tubuh manusia normal.

"Kau berani datang ke sini lagi, Long Wang, sang Dewa Ular Emas yang diagungkan oleh raja langit itu sendiri." Yinjiao tersenyum sambil menatap penuh dengan rasa hina.

"Kau tidak berubah sama sekali, Yinjiao. Apa hobimu yang suka berburu para manusia itu masih kau lakukan? Kudengar beberapa iblis baru saja menghancurkan satu desa," sindir Long Wang.

Iblis yang berada di hadapannya adalah salah satu raja kuil neraka atas yang berada di peringkat sepuluh. Long Wang pernah bertemu satu kali dengannya ketika lima puluh tahun yang lalu.

"Aku hanya sedang sibuk memupuk pasukan iblis sebanyak-banyaknya. Kau lihat sendiri, 'kan? Segel para penguasa benua Lianhua sudah hancur. Dinding yang menutupi mulut gua juga sudah berlubang. Ini adalah waktu yang tepat bagi kami untuk membalas dendam!" Yinjiao menyeringai dengan tatapan yang sinis.

Pemuda yang berdiri di depan Yinjiao merasa bila penyebab desa dan kedua adiknya mati adalah karena iblis itu. Di dalam pikirannya, Lin Tan sudah merasa gerah dan ingin sekali memenggal kepala Yinjiao.

"Kau terlalu banyak bicara! Aku tahu, kau adalah dalang dari penyerbuan para iblis burung ke desa selatan, 'kan?!" Lin Tan menunjuk Yinjiao tanpa ragu.

Kekesalan dan amarah menyelimuti pandangan kedua mata pemuda itu. Seakan ia hanya melihat Yinjiao sebagai makhluk tak beradab yang telah membantai seluruh keluarganya.

"Aku memang dalangnya, namun bukan aku yang melakukannya. Seharusnya kau membantai para iblis itu, dari pada harus mengutukku saat ini." Yinjiao berkelit, berusaha menghindari kesalahannya.

"Cih! Dasar kurang ajar!" Lin Tan mengepal keras tangan kanannya. Urat-urat lehernya mulai timbul keluar.

"Long Wang, sebaiknya kau suruh manusia bodoh itu untuk pulang. Ia tidak lebih dari sekedar tikus." Ejekan Yinjiao semakin membuat Lin Tan gusar.

"Tutup mulutmu!" Teriak pemuda itu.

"Dan satu lagi, bila kau pikir bisa membunuhku kali ini, maka kau salah besar. Kau tahu, bukan? Setidaknya kau harus membunuh sepuluh raja kuil neraka atas dan sepuluh raja kuil neraka bawah untuk bisa memusnahkan kami semua." Yinjiao kembali menjelaskannya kepada Long Wang.

Sayangnya, ular kecil malah melontarkan senyumannya. Ejekan yang diucapkan oleh Yinjiao dikembalikan Long Wang dengan senyuman licik.

"Hei, bodoh. Kau pikir selama lima puluh tahun aku terjebak di dunia ini, aku tidak mencari cara untuk melenyapkan kau dan juga seluruh saudaramu?" Long Wang tersenyum.

"Baiklah, mari kita cari tahu cara apa yang akan kau gunakan untuk membunuhku secara utuh," sindir Yinjiao. Baginya, gertakan si Ular Emas bisa saja benar. Karena hal itu, ia tidak bisa bermain-main.

"Ayo mulai!" Long Wang mengambil alih tubuh pemuda itu. Ia mulai bergerak menyerang si iblis busuk itu.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Pendekar Ular Emas   Teman Dari Negeri Tengah

    Di lain tempat, Sheng Guang memilih pergi setelah melihat Lu Buxia menghampiri kembali Lin Tan. Namun sebelum Sheng Guang benar-benar pergi, Long Wang yang melihatnya, menghentikan pria tua itu. "Kau datang jauh-jauh dari negeri tengah hanya untuk pergi setelah melihatku?" ucap Long Wang. Ia menampakkan wujudnya kembali setelah bekerja sama dengan Lu Buxia. Long Wang lari ke pundak Lin Tan dan bicara empat mata dengan Sheng Guang. Tampaknya Ular Emas merasa kalau pria tua itu bukanlah orang sembarangan."Perbincanganmu sepertinya berhasil. Aku turut senang, namun apakah aliansi yang ingin kau buat bisa menjadi lebih besar lagi?" pikir Sheng Guang."Apa maksudmu?" tanya Long Wang."Bila hanya berpusat pada aliansi negeri timur saja, maka wilayah lainnya akan hancur seiring penyerangan besar-besaran yang dilakukan oleh para iblis. Aku datang mewakili raja yang telah menolongmu. Ia memintaku untuk memberikan ini kepadamu," ungkap Sheng Guang.Pria tua itu memberikan gulungan perkamen y

  • Pendekar Ular Emas   Keputusan Sang Raja

    “Dia aneh. Apa mungkin dia seorang cenayang? Tapi dia bilang datang dari kerajaan di negeri tengah? Kerajaan apa?” pikir Lin Tan. Di lain tempat, Lu Buxia akhirnya bisa membodohi raja Hong Can dan membuatnya terjerumus ke lubang yang ia buat sendiri. Raja Hong Can akhirnya menuruti perkataan Lu Buxia untuk undur diri dari pesta meriah itu. Ia menggiring Lu Buxia menuju ke paviliun pribadinya. Di sana, raja Hong Can meminta Lu Buxia menjelaskan tentang apa yang ia ketahui mengenai pencucian harta yang dilakukan oleh raja Hong Can dan para anteknya. Tentunya, informasi itu di dapatkan dari Long Wang yang berhasil mengorek informasi dari teknik melihat masa lalu menggunakan mata Surgawi miliknya. "Lu Buxia, ikan sudah berhasil digiring. Sekarang, kau bisa memancingnya dengan kail yang besar!" ungkap Long Wang. Ia menganalogikan raja Hong Can sebagai ikan yang bodoh. "Kau telah menggelapkan pajak dengan melakukan pencucian semua emas kerajaan. Menggunakan jasa kurir di pasar gelap un

  • Pendekar Ular Emas   Pesta Busuk Hong Can

    "Luar biasa, untuk sebuah kemenangan yang didapatkan dari perjuangan keras kita, raja Hong Can sampai menggelontorkan anggaran yang begitu besar untuk mengadakan pesta ini," sindir Huo She. Ia sama sekali tidak suka dengan sikap sang raja. Ia tidak menyangka bila raja Hong Can begitu gila akan pujian. Sebuah pesta besar atas kemenangan Hong Can yang sebenarnya didapatkan dari perjuangan Lin Tan dan temannya, malah dijadikan bahan politik oleh raja itu. Sungguh busuk! Ia bahkan tidak peduli pada prajurit diluar sana yang masih kehilangan. Dan yang paling menjijikkan adalah justru dirinya yang mendapatkan penghargaan atas keberhasilan untuk mempertahankan Hong Can. Tidak main-main, semua gubernur di beberapa wilayah kerajaan Hong Can sangat memuji sang raja. Semuanya datang, menjilat bagai ular!"Itu yang namanya menjilat," bisik Huo She. "Biarkan saja. Aku tidak peduli dengan urusan para manusia kotor. Kita hanya perlu kekuatan perang Hong Can. Bila raja kotor itu ingin menggunakan

  • Pendekar Ular Emas   Menang?

    "Ini hanyalah awal dari perang besar yang akan bergulir di depan nanti. Kau akan melihat bagaimana giliran kami melakukan invasi!" Mu Yao membeberkan apa yang akan terjadi di depan. Delapan iblis yang tersisa dari raja iblis kuil atas akan menjadi momok mengerikan bagi seluruh negeri di benua Lianhua. Huo Mo mengetahui kekalahan saudaranya, Mu Yao, saat ini. Ia telah mengambil sikap untuk mempersiapkan penyerangan besar-besaran.Dari balik singgasana kuil atas, Huo Mo telah memerintahkan tujuh adiknya yang lain untuk bersiap-siap dengan perang besar yang akan dilakukan oleh mereka. "Kami akan berjalan di muka bumi dan membantai semua makhluk hidup selain kami! Para iblis akan berbondong-bondong untuk melucuti alam ini dan menjadikannya tempat tinggal kami yang baru!" Mu Yao masih berbicara. "Aku tidak peduli." Lin Tan berjalan mendekati tubuh Mu Yao. "Aku akan menghancurkan mereka semua, hingga raja iblis terakhir di lantai seratus," ungkap Lin Tan.Ia telah berdiri tepat di depan

  • Pendekar Ular Emas   Lin Tan Vs Mu Yao

    Dengan begitu cepatnya, tubuh Lin Tan menabrak dinding tebal tersebut. Namun sayangnya, ketika hendak di cek oleh Mu Yao menggunakan pandangan jarak jauh miliknya, ternyata yang menabrak dinding tersebut hanyalah sebuah boneka yang terbuat dari logam Jin Tie. Ia tertipu! Mu Yao merasa kesal karena dirinya seakan sedang dipermainkan oleh pemuda itu."Mata Surgawi memiliki kemampuan untuk melihat masa depan sekitar lima menit ke depan. Dengan kekuatan ini, aku pun bisa menciptakan realita dan ilusi diriku sendiri. Jadi, tanpa perlu berbasa-basi lagi, bagaimana bila kita akhiri saja pertarungannya?" Lin Tan ternyata sedang berdiri di depan Ular Api dan Li Mei.Ia menoleh ke langit dan berteriak ke arah Mu Yao. Terlihat kedua matanya sedang memancarkan mata Surgawi. Energi di sekitar tubuhnya pun memancarkan aura berwarna emas. Ia tidak sedang bermain-main saat ini. "Bukankah itu matamu?" tanya Huo She. Ia baru tersadar ketika melihat penampakan mata Surgawi milik Lin Tan."Benar sekali.

  • Pendekar Ular Emas   Kombinasi Serangan Lin Tan

    "Jangan sombong dulu!" Iblis Mu Yao memerintahkan seluruh pasukannya yang tersisa untuk menyerang Lin Tan dan yang lainnya. Serbuan para iblis boneka yang mengenakan pedang, tombak dan beberapa senjata lainnya mulai terlihat. Mereka tampak membagi pasukannya untuk mengarah ke masing-masing musuhnya. Bersamaan dengan itu, para pasukan berkuda yang belum dikerahkan oleh iblis Mu Yao sebelumnya mulai bergerak maju."Huo She! Ikut denganku!" Li Mei maju bersama dengan Ular Api.Keduanya saling melakukan serangan kombinasi elemen angin dan api. Serangan pedang Ular Angin menebas beberapa prajurit boneka iblis yang mengerubungi Li Mei. Di lain sisi, Huo She mengeluarkan semburan api biru untuk membakar beberapa prajurit boneka iblis lainnya. Keduanya saling membelakangi untuk mengamankan posisi masing-masing. Serangan kombinasi antara angin dan api tampaknya masih begitu efektif."Jangan hanya mengayunkan pedang saja! Tebas ke arah

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status