PEWARIS BAYANGAN TERAKHIR

PEWARIS BAYANGAN TERAKHIR

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-06-12
Oleh:  AL DoankBaru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
10Bab
24Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Dihantui pengkhianatan dan kehilangan segalanya dalam satu malam, Yu Zhen—pelayan rendah dari sekte kecil—terlunta-lunta tanpa arah, diburu oleh pembunuh bayaran. Takdir membawanya ke reruntuhan kuil tua, di mana darahnya membangkitkan roh naga purba yang telah lama tersegel. Namun kebangkitan itu bukan anugerah semata. Untuk membuktikan tekadnya, Yu Zhen harus bertarung melawan naga itu sendiri—dan kalah. Justru dalam kekalahan, ia mendapatkan warisan kekuatan yang dapat mengguncang dunia. Rahasia masa lalu mulai terkuak, dendam dan kehancuran sektenya menuntut balasan. Kini, Yu Zhen berdiri di ambang keputusan: menjadi alat pembalasan atau harapan terakhir di dunia yang terjerat pengkhianatan.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Pengangkut Kayu dan Air

"Hei Sampah! Kau itu bawa air atau lumpur?!"

Yu Zhen, pria yang disapa sampah barusan hanya menunduk dan terus berjalan. Air di embernya sedikit tumpah saat ia menuruni anak tangga, tapi ia tetap menjaga langkahnya stabil.

“Cih, berani sekali bocah lemah sepertimu tak menggubrisku!”

Suara cemooh itu datang dari Tian Rong, salah satu murid muda yang dikenal sombong karena memiliki bakat alami dalam seni bela diri. 

"Benar Tian Rong, dia itu hanya anak tukang dapur. Kemampuan bela diri saja tidak punya!” ejek murid lain.

"Kalau saja tetua sekte tidak berbaik hati memungut sampah itu dan membawanya ke sini, aku yakin dia akan jadi bangkai di luar, tak berguna!” kata yang lain.

Sebagai bukan murid inti dan bukan pula murid luar yang diakui, Yu Zhen hanya bertugas sebagai pelayan umum sekte. Sebagai gantinya, ia diberi tempat di tinggal di sana.

Di antara ratusan murid yang berkeliaran di wilayah sekte, ia yang paling sering dihina.

Namun bagi Yu Zhen, hinaan seperti itu sudah biasa. Ia tak membalas, tak menatap, tak menaruh dendam di wajah. Tapi dalam diam, ia menyimpan semuanya.

Setiap pagi, ia mengisi bak mandi di asrama para murid, mengatur kayu untuk dapur utama, lalu membersihkan paviliun tua yang sudah tak digunakan. Paviliun itu berada di sisi timur sekte, nyaris runtuh, dan tidak lagi dijamah siapa pun—kecuali oleh dirinya.

Namun, tak ada yang tahu bahwa paviliun itu adalah pintu masuk menuju sebuah gua tersembunyi di balik tebing. 

Di dalam gua itulah, Yu Zhen menerima pelatihan rahasia dari seorang sesepuh yang telah lama menghilang dari kehidupan sekte.

Dua tahun lalu, Yu Zhen tanpa sengaja menemukan sebuah gua tersembunyi saat mencari kayu bakar. 

Di dalamnya, ia bertemu Mo Tian—mantan tetua Sekte Langit Senja yang terasing karena perselisihan dengan pemimpin sekte. 

Melihat sesuatu dalam diri bocah itu, Mo Tian diam-diam melatihnya, mengajarkan teknik yang tak terdeteksi dan membentuknya menjadi sosok yang mampu bertahan dalam dunia persilatan yang penuh intrik. 

Dalam bayang-bayang gua, Yu Zhen mengasah kekuatannya tanpa seorang pun mengetahui rahasia yang ia simpan.

Mo Tian berpesan satu hal: dunia ini kelak akan mengetahui bahwa bocah yang mereka anggap tidak berharga telah tumbuh menjadi sesuatu yang jauh lebih besar dari yang mereka bayangkan. 

Dengan tekad yang membara, Yu Zhen bersumpah dalam hati bahwa ia tak akan mengecewakan gurunya.

Hari demi hari, Yu Zhen tetap menjalani hidup sebagai pelayan sekte, tersembunyi di balik kesederhanaannya. 

Tapi tubuhnya telah berubah—lebih cepat, lebih kuat, dan diam-diam ia bersiap menghadapi badai yang mulai mendekat. 

Dunia masih menganggapnya tak berarti, dan untuk saat ini, itu adalah senjatanya yang paling berbahaya.

Sampai pagi tadi, saat hinaan demi hinaan ia terima, ia kembali mengingat petuah Mo Tian, "Jika kau mendengar berita tentang api dan pembantaian, jangan mencari jalan untuk menjadi pahlawan. Lihatlah dari bayangan. Dengarkan dari keheningan. Ketika semua telah musnah, barulah kau muncul."

Tiba-tiba, suara langkah kaki mendekat. Cepat dan berat.

"Hei! Anak tukang dapur!"

Itu Tian Rong lagi. Kali ini bersama dua murid lain yang membawa pedang kayu.

"Kami butuh lawan sparring. Kau cocok, bukan? Kau kan suka membersihkan lantai. Nah, bersihkan juga arena latihan dengan tubuhmu!"

Tian Rong mendorong bahu Yu Zhen. Roti di tangannya terjatuh ke tanah.

Yu Zhen menunduk, mengambil rotinya kembali. Tidak berkata apa pun.

"Diam seperti anjing bisu, ya? Dasar pecundang!" Tian Rong mencibir.

Tawa mereka memecah kesunyian senja. Tapi Yu Zhen tetap diam.

Dalam hatinya, ia mengulang mantra Mo Tian, “Jangan tunjukkan gigi taringmu sebelum saatnya.”

Ia tahu, waktu itu belum datang. Tapi ia bisa merasakannya semakin dekat.

Dan saat malam turun sepenuhnya, tanpa ada yang tahu, sebuah ledakan mengguncang langit timur Sekte Langit Senja. 

Cahaya merah membelah awan, dan lonceng peringatan berbunyi untuk pertama kalinya dalam tiga puluh tahun.

Yu Zhen yang sedang merapikan kayu bakar, menoleh ke arah suara itu, napasnya tercekat.

“Sudah dimulai…”

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
10 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status