BOOOOOMMM…BOOOOOMMM…Dua bulan berlalu dan hari yang dipenuhi petir disertai hujan badai menjadi hari paling tegang di keluarga Xiao, itu bukan tanpa alasan. Sebab, di malam hari penuh badai nyonya keluarga Xiao akan melahirkan anak keduanya dan tampak saat kelahiran anak itu membuat perubahan langit. Leluhur tua dan Xiao Chen yang melihat dari balik tanah leluhur menjadi sedikit gelisah, entah karena mereka memiliki kepekaan yang kuat akan sesuatu atau memang mereka memiliki keistimewaan dalam menilai cuaca. “Leluhur, aku harus kembali sekarang!” Ucap Xiao Chen yang tampak benar-benar khawatir dengan ibunya. Aneh Xiao Chen merasa ada sesuatu yang mungkin akan membuat dunia ini berbalik kepada keluarganya, meskipun ia masih belum mengetahui apa itu tapi jelas jika adiknya lahir tidak akan ada lagi hari damai di keluarga Xiao. “Jangan khawatir, kadang bencana bukan sesuatu hal yang buruk. Jadilah kakak yang baik saat adikmu lahir nanti, itulah yang harus kamu lakukan dan untuk yang
Benar saja, bayi itu langsung menangis dan Xiao Chen mencoba untuk menenangkan bayi itu bersama sang ibu. Bibi Xiao Chen yang melihat hal itu tiba-tiba menjadi sangat kesal, tidak hanya ayah Xiao Chen bahkan tetua dan dua kakek Xiao Chen sama-sama berisik saat masuk sehingga membuat anak itu menangis lagi. Semuanya tiba-tiba merasakan ada yang salah saat melihat wajah nenek dan bibi Xiao Chen. "Eh? Apa kamu melakukan kesalahan?" Tanya sang kakek dengan bingung dan berusaha tetap tenang."Keluar!" Teriak nenek Xiao Chen sehingga seluruh pria keluar dengan ketakutan. Ayahnya bahkan tidak berani berbalik lagi setelah keluar karena takut pada bibi Xiao Chen. Adik Xiao Chen terus menangis dan itu juga tidak dapat ditenangkan oleh sang ibu. Xiao Chen menghela nafas, ia memikirkan apa yang harus dilakukannya agar sang adik berhenti menangis? Tiba-tiba ia ingat sesuatu yang pernah dibuatnya saat waktu bosan, dan itu sesuatu yang berasal dari dunianya yang dulu. Sebuah boneka beruang kecil b
“Jadi, ini si kecil kedua? Hm…?” Xiao Fu dan Xiao Chao datang menemui Xiao Chen di rumahnya. Mereka berdua tampak sedikit bingung melihat Xiao Lingling yang terlihat sangat kecil dibandingkan saat mereka melihat Xiao Chen lahir dulu. Berbeda dengan Xiao Meiyin dan Xiao Fang yang lebih memilih untuk melihat keadaan ibu Xiao Chen yang masih lemah meski sudah bisa duduk sejak kelahirannya. “Tentu saja lebih kecil, dia perempuan loh! Kenapa kalian berdua sedikit bodoh?” Ucap bibi Xiao Chen baru saja masuk dengan membawa beberapa makanan dan minuman herbal khusus untuk ibu Xiao Chen. Keduanya menggosok-gosok kepala karena malu, mereka memang tidak biasa melihat anak kecil sebab baik Xiao Fu dan Chao hanya memiliki kakak laki-laki dan perempuan yang sudah menikah. Mereka tinggal di rumah lain jadi jarang bertemu jika tidak ada acara keluarga saja, sedangkan Xiao Meiyin dan Fang memang adalah anak satu-satunya di dalam keluarga jadi membuat mereka lebih dewasa karena ajaran dari orangtua me
BOOOOOMMM..“Ugh!” Seorang prajurit terlempar ke luar dari aula, setengah tubuhnya hancur dan nyawanya juga langsung hilang saat berada di luar aula besar. Melihat sosok yang mati dengan penuh darah membuat semua penjaga gemetar ketakutan, mereka jelas mengetahui siapa pelaku dari yang membunuh prajurit tersebut. Dan mereka mengingat jelas bagaimana rasanya kematian dari sang pria tersebut, sudah banyak yang mati sejak kaisar mereka tidak senang dengan kabar lain dari bawahannya. Dan sudah banyak yang mati karena perasaan tidak senang dari kaisar tersebut, bahkan mereka mati dengan cara yang sangat buruk sampai mereka tidak berani untuk melihat sang kaisar.“Kenapa? Kenapa harus keluarga Xiao? Apakah langit benar-benar mencintai keluarga ini? Kenapa?” Teriak kaisar dengan memakai setengah topeng di wajahnya. Kaisar itu sangat marah mendapatkan kabar kalau keluarga Xiao memiliki seorang anak yang mempunyai fisik istimewa. Sudah ada empat yang memiliki kekuatan luar biasa disana, satu a
“Aku bukan gadis bodoh! Hum, kakak lebih baik dan juga uang saku ayah bukankah kakakku yang membantu mendapatkan semuanya? Tanpa kakak ayah mana bisa punya uang!” Balas sang anak membuat Xiao Chen tidak dapat menahan tawanya. Kali ini ayahnya benar-benar sudah kalah, bahkan sebelum bertarung dengan dirinya langsung. sudah jatuh oleh anak perempuannya.Tentu saja itu semakin membuat Xiao Chen tertawa, hidup keluarganya sekarang masih baik-baik saja tanpa ada masalah. Tapi Xiao Chen paham kalau masalah yang sebenarnya akan terjadi cepat atau lambat, karena jika ada rencana yang merusak dirinya dulu maka pasti juga ada jalan bagi musuh untuk membunuh adiknya. Melihat adik perempuannya yang sangat bahagia tentu memiliki arti yang sangat berarti bagi Xiao Chen."Jika aku memang perlu melakukan itu semua, maka biarlah! Aku akan melakukan apapun untuk melindungi keluargaku," ucap Xiao Chen di dalam hatinya. …..Di hari ini, Xiao Meiyin dan juga tiga bocah lainnya telah berumur lebih dari en
"Adikku sayang, kakakmu ini tidak perlu di lindungi. Aku bisa menjaga diriku, malah kamu yang harus kakak lindungi sebab kamu itu adik kakak satu-satunya! Lagian, adik secantik ini siapa kakak yang tega sampai membuatnya terluka?" Mendengar kata cantik membuat Xiao Lingling menjadi malu. Tentu dia mengerti kalau kakaknya tidak pernah bohong kepadanya dan itu jauh berbeda dengan sang ayah yang selalu berbohong ingin bermain dengannya atau mengizinkan dia untuk bermain keluar. Dulu, ayahnya berjanji untuk bermain keluar dari rumah tapi nyatanya sampai sekarang tidak ada bukti yang dapat ditunjukkan oleh sang ayah kepadanya. Sementara kakaknya malah terus memberikan semua yang dia inginkan sampai sekarang, bahkan meski kakaknya tidak punya pun tetap diberikan semuanya. Hanya saja, dia mendengar kalau kakaknya tidak dapat melatih kultivasi dan meskipun fisik yang kakaknya dapat bersaing dengannya tapi itu tidak bisa membuat sang kakak hidup selama dia. Karena itu dia menetapkan hatinya u
Mendengar kata-kata sang ayah, Xiao Chen hanya dapat melakukan permintaan tersebut dan tidak menolak. Lagian ia juga lelah harus bersikap sopan dan terus tersenyum di depan tamu-tamu yang menjadi tamu ayahnya, meski terlihat sebagai pertemuan biasa Xiao Chen jelas paham kalau ini adalah sesuatu penilaian tersendiri bagi mereka dalam banyak hal. Terlebih karena Xiao Chen mengembangkan banyak hal baru untuk keluarganya, membuat perhatian benar-benar fokus kepada keluarga Xiao.“Selamat siang tuan muda!” Sapa kedua penjaga pintu masuk ke kediaman keluarga Xiao. “En! Oiya, saudara melihat Lingling tidak?” Tanya Xiao Chen tiba-tiba ingin mencari sang adik sekarang. Entah kenapa ia merasa kalau mungkin adiknya bisa saja ditipu oleh orang lain atau terkena rayuan pria yang akan membuat hidup adiknya terlihat buruk.“HM? Kalau tidak salah nona pergi bersama nona Meiyin dan tiga sepupu anda yang lain,” jawaban dari penjaga membuat Xiao Chen menghela nafas lega. Untuk itu ada Xiao Meiyin bersa
“HM? Ledakan? Apa yang terjadi?” Xiao Chen terkejut mendengar suara ledakan yang keras di arah kota. Melihat bagaimana ledakan barusan terjadi, Xiao Chen dapat menebak kalau itu adalah ulah beberapa bocah nakal yang tidak dapat menahan diri. Ia yang baru saja menikmati hari damai pada akhirnya harus mencegah sesuatu seperti pertengkaran bocah-bocah kecil itu.“Ayo cepat! Ayo cepat! Jika mereka terus berkelahi, kota akan hancur!” Teriak seorang penjaga yang berlari bersama dengan kelompok penjaga lainnya. Mereka berasal dari keluarga Xiao jadi saat Xiao Chen melihat mereka, ia langsung memanggil salah satu untuk mencari tahu apa yang terjadi.“Tuan muda! Begini…” penjaga yang mendekati Xiao Chen menjelaskan kalau ada pertarungan di area sisi Utara kota. Pertarungan yang terjadi antara keluarga Hu, Na, kamar dagang dan nona Lingling. Xiao Chen mendengar kalau adiknya ikut dalam pertarungan di kota langsung tersenyum tidak berdaya, apa yang ditakutkan benar-benar terjadi. BOOOOOMMM..“K