Share

6. Pengadilan (3)

*Kemarin malam*

"Tapi ... ."

Hening sejenak.

"Apa kalian tahu hukuman bagi pencuri di desa ini?" Bei Li kembali melanjutkan ucapannya kemudian menatap Bei Yuan dan anak-anaknya.

Bei yan mengunyah makanannya dan menjawab, "Cambuk 1000 kali?"

"Benar." Bei Li menjawab dengan antusias, "Tubuh Tianlan sangat lemah karena tidak bisa berkultivasi. Jika kita membuatnya menjadi seorang pencuri di mata orang-orang. Maka hukuman cambuk akan di dapatkan olehnya. Tubuhnya tidak akan bisa menahan hukuman itu dan dia akan mati."

Yang lainnya menatap Bei Li dengan ekpresi yang sama. Mereka terkejut sekaligus senang, itu adalah cara yang bagus untuk menyingkirkan seseorang.

"Ya, Ya. Kau sangat pintar suamiku. Jika kita berhasil membuatnya mati, maka orang-orang itu tidak akan datang lagi kesini untuk mengganggu kita." Setelah mengatakan itu, Bei Yuan tertawa diikuti oleh Bei Li dan yang lainnya yang ada di ruangan itu.

"Oh." Sebuah gumaman lolos dari bibir delima tersebut.

Beberapa saat yang lalu, saat Tianlan akan masuk ke ruang makan. Ia tidak sengaja mendengar suara Bei Li. Tangannya yang hendak mendorong pintu langsung berhenti di tempat.

Tianlan mendekatkan telinganya ke pintu dan berusaha mendengarkan pembicaraan di dalam dengan cermat.

Dan inilah yang dia dengar. Ternyata Keluarga Bei tengah membuat konspirasi besar untuk menyingkirkannya.

Mereka tidak tahu saja siapa yang mereka ajak bermain-main.

Tianlan memutuskan untuk pergi ke Kota Yuan. Butuh waktu membakar 5 buah dupa untuk dia bisa sampai ke Kota Yuan.

Tianlan tidak bisa menggunakan qi-nya terlalu berlebihan. Dia tidak ingin tubuh ini rusak dan malah berakhir cacat.

Saat dia sampai di Kota Yuan, Tianlan langsung bergegas menuju Pelelangan Klan Xu. Dia menunjukkan sebuah kartu yang diberikan kepadanya saat dia pertama kali datang ke pelelangan dan meminta penjaga untuk membawanya menemui Bei Guan.

(Xu Guan memberikan kartu kepada Tianlan di Chapter 1)

"Ah, Tuan Xie? Ada apa malam-malam ke sini?"

Tanpa membuang waktu Tianlan langsung menjelaskan perihal kedatangannya.

Xu Guan hanya mengangguk-anggukan kepalanya dan menatap Tianlan, "Baiklah, aku akan melakukannya, namun aku masih belum tahu dengan apa kau akan membayarku?"

Tianlan berdehem dan mendekatkan tubuhnya ke Xu Guan sebelum merendahkan suaranya dan berbisik, "Aku adalah seorang pengrajin tingkat Bumi level 1, aku akan memberikan hal yang luar biasa padamu sebagai bayarannya, bagaimana?"

(Kultivasi Pengrajin terbagi menjadi 7 tingkatan : 1. Awal, 2. Menengah, 3. Akhir, 4. Bumi, 5. Langit, 6. Ilahi, 7. Keabadian.

Masing-masing Tingkatan terbagi lagi menjadi 5 level)

"Aku menerimanya."

Setelah membuat kesepakatan, Tianlan bergegas untuk pulang.

Sesampainya di Kediaman Kepala Desa. Tianlan langsung masuk ke kamar. Dia duduk dengan posisi lotus dan mulai bermeditasi.

(Meditasi – latihan untuk melatih atau menenangkan pikiran dan jiwa. Para cultivator menghabiskan banyak waktu dalam meditasi, karena kultivasi Qi dan perenungan wawasan umumnya membutuhkan meditasi)

Mengingat itu Tianlan merasa geli dengan rencana Keluarga Bei. Dia semakin yakin bahwa sebenarnya pemilik asli tubuh ini bukanlah bagian dari Keluarga ini. Karena sekejam-kejamnya keluarga, pasti ada satu yang memiliki hati.

Bei Li di sisi lain merasa kebingungan. Dia tidak tahu rencananya akan berantakan seperti ini.

"Ayo katakan," desak Xu Guan, "Katakan semua kebenarannya kepada semua orang."

"Sebenarnya Tianlan tidak mencuri apapun, ini hanya tuduhan tidak berdasar dariku dan keluargaku. Bahkan ini bukan satu-satunya kesalahan yang telah kuperbuat pada Tianlan. Aku selalu memukuli Tianlan saat aku mabuk dan mengurungnya di gudang selama berhari-hari."

'Apa?!!' Bei Li langsung menutup mulutnya dengan mata terbelalak. Dia sangat terkejut dengan ucapannya sendiri.

"Suamiku, apa yang- ... Makanan yang kuberikan kepada Tianlan semuanya basi, tidak ada yang layak baginya karena dia hanyalah beban bagi kami."

"Ibu- ... Aku juga selalu ikut menyiksa Tianlan dan bahkan aku pernah mendorongnya ke sungai hingga dia pingsan dan tak sadarkan diri, aku meninggalkannya begitu saja tetapi dia masih hidup dan pulang ke rumah. Aku dibantu Bei Luo dan Bei Yan."

"Apa? Xi-Dage apa yang kau bicarakan? Jelas-jelas kau yang mengajak kami."

"Tidak, kita melakukannya bersama. Kemarin saat aku ke dapur, aku melihat Bei Yan melakukan hubungan dengan pelayan di halaman dapur."

"Bei Xi! Ada apa denganmu?!"

"Diamlah kalian!!"

Semua orang menoleh ke arah Hakim yi yang saat ini terlihat sangat marah. Hakim yi melempar satu buah kayu ke tanah dan memberikan perintah.

"Bawa seluruh Keluarga Bei ke Penjara dan beri mereka cambukan, masing-masing sebanyak 3000 kali cambuk."

"TIDAK! LEPASKAN AKU! BAWA SAJA MEREKA! AKU TIDAK BERSALAH!" Bei Li terus berteriak dan meronta-ronta, dia bahkan menyalahkan keluarganya sendiri.

Orang-orang yang melihat kejadian itu hanya menghela nafas dan menggelengkan kepala mereka. Tidak mereka sangka bahwa Kepala Desa mereka ternyata adalah seorang iblis yang bersembunyi di balik topeng malaikat.

Setelah itu keadaan kembali sunyi, semua orang melihat ke arah Tianlan yang masih bersimpuh di tanah tanpa bergerak sedikitpun. 

Ada yang melihatnya dengan tatapan iba dan ada yang melihatnya dengan tatapan kasihan. Sekarang mereka tahu kenapa Tianlan sampai tidak bisa berkultivasi. Jika anak malang itu tidak tersiksa sejak kecil, mungkin saja dia bisa sampai ke tahap keabadian.

Xu Guan berjalan kembali ke arah Tianlan dan membantunya untuk berdiri.

"Ada satu hal lagi yang harus saya sampaikan kepada kalian semua sebelum meninggalkan tempat ini." Xu Guan meraih tongkat yang dipegang Tianlan dan melemparkannya ke sembarang arah, "Xie Tianlan bisa melihat. Aku memberikan pil yang membuatnya tidak lagi buta 2 hari yang lalu."

Seketika suasana kembali ricuh. Seluruh warga desa menatap Tianlan tidak percaya.

Hakim yi yang sedari tadi diam juga ikut terkesiap.

Sungguh kejutan yang besar.

.

.

.

Saat ini Tianlan sedang duduk dalam posisi lotus di kamarnya. Dia merasa nyaman dan tenang mengetahui bahwa tidak ada lagi serangga di rumah ini.

"Setidaknya dengan 3000 cambukan sudah bisa membuat mereka lumpuh seumur hidup."

Tianlan terkekeh dan mulai berkonsentrasi. Dia harus mengokohkan jiwanya pada tubuh ini.

Selama 2 hari dia berpindah ke dunia ini, jiwanya sudah mulai bisa beradaptasi dengan baik. 

Peluh mulai membanjiri dahi Tianlan saat dia menahan sensasi panas di tubuhnya. Dia harus bisa mengalirkan qi-nya ke Dantiannya. Jika ini berjalan lancar, maka dia akan dengan mudah mengendalikan qi-nya.

(Dantian – secara harfiah diterjemahkan sebagai "Lautan Qi" atau "Eliksir". Dantian mengacu pada wilayah dimana Qi seseorang terkonsentrasi. Dantian ini Terletak selebar tiga jari di bawah dan dua jari di belakang pusar)

Tianlan berusaha mengalirkan qi-nya.

Namun sekuat apapun dia berusaha, dia masih tidak bisa menyentuh Dantiannya.

Tianlan merasa seolah-olah ada sesuatu yang menghalanginya.

Akhirnya Tianlan memilih untuk bermeditasi dan mengistirahatkan tubuhnya. Dia cukup lelah hari ini. Mungkin dia bisa melanjutkannya lain waktu. Dan kebetulan besok pelelangan akan segera dimulai, jadi Tianlan harus tetap bugar.

Dia mulai bermeditasi dan tidak menyadari perubahan pada tubuhnya.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ferry Rusfian
Terima. Kasih sdh menerangkan istilah² dalam kultivator . Sdh banyak baca novel tulips kultivator² tapi tdk mengerti
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status