Sang Penakluk Dewa

Sang Penakluk Dewa

By:  Alfonzo Perez   Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9.5
24 ratings
81Chapters
52.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Seorang manusia setengah lelembut berhasil mencapai puncak kekuatan para dewa. Lahir sebagai pangeran kerajaan besar tidak lantas membuatnya hidup bergelimang kasih sayang. Dia dibuang oleh orang tuanya akibat sebuah kutukan. Tetapi dunia yang keras telah membentuknya menjadi seorang yang tangguh. Dengan kekuatan di luar nalar, dia berhasil kembali kepada keluarganya. Dewa, siluman, iblis, dan para peri tunduk di bawah perintahnya. Tetapi sebuah kekuatan asing milik dewa kuno tiba-tiba datang menginvasi dunia. Terjadi perang besar antara ras dewa, iblis, lelembut, siluman, dan manusia. Namun perang itu berhasil dimenangkan. Hanya saja Sang Legenda yang memimpin perang tersebut harus gugur demi keselamatan semua ras. Lintang Arundia Masalemba, nama yang tidak akan pernah lekang dari ingatan semua orang. Di saat semua percaya bahwa dia telah tiada, takdir ternyata berkata lain. Lintang hidup kembali pada rahim sepasang saudagar. Dan bersamaan dengan itu pula muncul kekuatan hitam yang jauh lebih besar. Akankah Sang Legenda mampu menghadapinya? Bisakah Lintang kembali menjadi legenda? Bertemu dengan keluarga asalnya, dan kembali memimpin perang bersama para dewa?

View More
Sang Penakluk Dewa Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
AdhiGuna Puslatlitbang
weleh ga jelas ...
2024-03-13 20:37:30
0
user avatar
Lamang Tapai
belum selesai ceritanya kok udah tamat???
2024-02-04 12:03:50
0
user avatar
Mohd Jaafar
lama dah tak update...
2023-10-22 14:39:16
1
user avatar
Umam Mulyadi
terus lanjutkan
2023-10-17 07:15:10
0
user avatar
Kenziki Kyozaki
Semangat updatenya Thor. Ijin promo ya, Thor! Bagaimana jika seseorang menjadi setengah manusia dan setengah iblis? Ikuti kisahnya di LEGENDA PENGUASA TAKDIR SURGA.
2023-10-11 12:58:01
1
user avatar
HuKum KaRMa
nggak nyambung smpei 80 saja thor?? thorr nya udah ninggal ya?
2023-10-06 13:46:30
0
user avatar
Zhu Phi
Halo semuanya ... Ijin promosi ya thor... Mampir yuk ke PERJALANAN PENDEKAR TANGAN SATU. Kisah Rawindra yang berjuang menjadi Pendekar Pedang Terhebat dengan segala kekurangannya.
2023-10-05 01:05:23
0
default avatar
yusuftanjung2006
kapan update lgi thor??? ceritanya benar2 seru dn mantap..!
2023-09-11 10:45:43
0
user avatar
Bas Bro
novel ny bagus ,berimajinasi jadi pendekar saya
2023-09-10 14:43:33
0
default avatar
elviyanti255
smoga sehat slalu ya thor..!!! tetap semangat..!
2023-09-10 11:35:35
0
default avatar
yusuftanjung2006
lanjut thor...
2023-09-03 12:42:47
0
default avatar
nonatanjung1625
seru banget ceritanya, kapan update lgi thor...???
2023-09-03 12:37:43
0
default avatar
elviyanti166
ceritanya benar2 keren..semangat ya thor..
2023-08-31 15:52:26
0
user avatar
Andy Vandeko
terlalu singkat untuk setiap bab nya.
2023-08-29 13:40:28
0
user avatar
Baco Tonggo
update nya mana, dah lama nunggu ini
2023-08-26 15:44:43
0
  • 1
  • 2
81 Chapters
Kebangkitan Kembali
Setelah lama tertidur akibat kematian, saat ini untuk pertama kalinya Lintang kembali membuka mata. Namun dia membuka mata dengan perasaan aneh di mana di sekujur tubuhnya seperti terdapat banyak luka. Terlebih Lintang merasa seakan dia telah tertidur sangat lama hingga kedua kelopak matanya sulit sekali terbuka.“Ada apa ini? Mengapa seluruh persendianku terasa amat sakit? Apa mungkin aku telah mengalami penyiksaan? Ah tidak mungkin, bukankah terakhir kali kuingat diriku masih berupa ruh?” gumam Lintang mulai meracau.Lintang terbangun di sebuah kamar berdinding kayu dengan satu lentera kecil tergantung di dekat pembaringan. Tidak ada apa-apa di sana selain meja kayu sederhana yang di atasnya terdapat sebuah poci tanah liat lengkap dengan cangkir berbahan bambu.Ada juga sepasang pedang lusuh yang menempel pada salah satu dinding dengan posisi menyilang sehingga tampak seperti hiasan. Tapi Lintang tidak peduli, dia kini sedang menitikan air mata teringat dengan semua kenangan keluarg
Read more
Kenyataan
“Aww, sakit sialan! Lepaskan aku, tolong! Lepaskan dasar anak naka!” Lintang meracau, meronta berusaha melepaskan diri.Tapi Balada tidak peduli, anak lelaki itu terus saja menarik Lintang tanpa ampun bahkan sembari tertawa terbahak bahak.“Hahaha, aku tidak akan melepaskanmu sebelum kau mengakuiku sebagai kakak,” ujar Balada.Sudah 4 tahun Balada meninggalkan rumah, dia berguru di sebuah padepokan kanuragan terbesar di kerajaan Suralaksa. Sementara Lintang tumbuh menjadi seorang anak pendiam, dia jarang sekali keluar rumah akibat selalu dibuli dan dicemooh oleh anak-anak lain hanya karena berbeda warna.Lintang yang sekarang bernama Kusha, dia lahir dari sepasang suami istri yang kaya raya. Hal itu karena ayahnya merupakan seorang saudagar ternama di katumenggungan Surapala. Lintang hidup damai penuh kemewahan di sebuah kediaman besar. Dia tumbuh dengan kasih sayang orang tua. Bahkan para pelayan di rumahnya juga begitu menyayangi Lintang karena sosok Kusha memiliki kerendahan hati,
Read more
Ingatan Kusha
Lintang sangat senang ketika menyadari bahwa dirinya hidup kembali. Dia bertekad akan kembali pulang ke Madyapada.Tapi saat mendapati tubuhnya menjadi kecil, Lintang sungguh terpuruk. Namun dia terpuruk bukan karena rupa atau bentuk tubuhnya, melainkan karena seluruh kekuatan Lintang lenyap tidak tersisa.Waktu itu sesaat sebelum Balada mendobrak pintu kamar, Lintang sempat mengukur kekuatan tulang, kualitas tubuh, dan inti energi yang dia miliki. Tapi sungguh mengejutkan di mana kualitas tulangnya ternyata hanya tulang biasa, tulang seorang anak kecil berusia 7 tahun. Inti energi Lintang juga begitu sangat lemah, bahkan lebih kecil dari kebanyakan pendekar.Lintang tertegun tidak percaya mendapati semua pencapaiannya hilang, tapi sebagai seorang bijak, dia segera bisa kembali menenangkan hatinya. Menerima kenyataan bahwa apa pun yang terjadi tidak lebih buruk dari kematian.Semua kanuragannya memang hilang, tapi Lintang tidak berkecil hati karena dia bisa memulainya kembali dari awal
Read more
Toko Lempuyang Malam
“Tidak ayah, Balada juga sekarang sudah bisa melindungi diri. Balada berjanji akan selalu melindungi Kusha,” tolak Balada sopan.Mendengar itu, Weda langsung terdiam berpikir entah harus menjawab apa. Dia tahu Balada sekarang memang sudah menjadi pendekar, dan usianya telah memasuki fase remaja.Tapi keadaan pasar tetaplah berbahaya. Namun ketika melihat Ratna Kianti mengangguk, Weda pun terpaksa mengijinkan mereka. “Baiklah! Tapi kalian harus berjanji akan segera pulang jika sudah selesai,” ucap Weda.“Tentu ayah, kami berjanji,” angguk Balada dan Lintang secara bersamaan.“Jaga adikmu dengan baik, Nak. Dan jangan buat masalah,” pesan Kianti kepada Balada.“Baik ibu,” angguk Balada.“Hati-hati ya, Nak,” Kianti memeluk Kusha.“Hmmm,” Lintang mengangguk senang kerena dia sendiri sangat penasaran ingin tahu bagaimana kehidupan masyarakat katumenggungan Surapala.Akhirnya, Lintang dan Balada pun berangkat menuju pasar. Keduanya menunggangi seekor keledai jantan milik Balada.Sebetunya Ba
Read more
Penyakit Kusta
Hal itu karena barang yang Lintang tanyakan merupakan tanaman yang sangat langka bahkan hanya ada satu di toko Lempuyang Malam. Terlebih tidak ada yang mengetahui nama tanaman tersebut kecuali kepala pelayan.Dan kebetulan pak tua yang Lintang tanya tadi adalah kepala pelayan. Dialah orang bertanggung jawab atas semua barang di toko Lempuyang Malam.Balada dan semua pengunjung di sana terkejut bukan karena nama tamanan yang Lintang sebutkan. Tetapi karena mendengar Lintang menanyakan harga tanaman yang berada di dalam kotak kaca bersegel emas yang harganya pasti sangat amat mahal.“Ba-ba—bagaimana kau tahu nama tamanan ini, nak?” tanya sang kepala pelayan terbata.Dia sadar, bahwa orang yang mengenal nama tanaman langka pasti tahu akan khasiatnya. Dan orang seperti itu tentu bukan manusia sembarangan karena hanya pendekar maha sakti sajalah yang mengetahuinya.Dalam sekejap Lintang langsung menjadi pusat perhatian semua orang. Termasuk para pendekar yang juga sedang berburu tanaman la
Read more
Kediaman Ki Kali
Dua anak kecil berjalan beriringan dengan dikawal oleh sekitar 100 orang pendekar kuat. Satu anak memiliki tubuh tinggi, tampan, dan terlihat gagah dengan sebilah pedang di pinggangnya.Sementara anak kedua tidak terlalu tinggi karena usianya masih 7 tahun, memiliki wajah polos dengan kulit berwarna biru tua.Mereka berjalan melewati pasar membuat kehadirannya menjadi pusat perhatian semua orang.“Siapa anak-anak itu? Mengapa mereka dikawal begitu banyak pendekar?” tanya salah satu penduduk yang di dalam pasar.“Aku juga tidak tahu, yang pasti mereka sepertinya bukan anak sembarangan,” ujar penduduk lain.“Apa mungkin mereka anak adipati atau patih kerajaan?” penduduk tadi masih penasaran.“Mungkin saja, tapi lihat anak yang bertubuh kecil itu, dia memiliki kulit berwarna biru. Aneh bukan?” kata penduduk di sampingnya.“Huss! Jangan keras-keras, jika ucapanmu terdengar oleh mereka, maka habislah riwayat kita.”“Glek! Sial, kau benar. Ayo cepat! sebaiknya kita pergi saja, tidak baik m
Read more
Tabib Jenius
Mereka heran entah mengapa Ki Kali membawa dua orang bocah ke sana, tidak mungkin bocah-bocah itu adalah tabib karena biasanya seorang tabib sudah memiliki usia lanjut.“Salam Ki,” ke 4 pendekar langsung membungkuk hormat.“Kau tidak perlu sungkan, Jandra. Kalian juga,” ucap Ki Kali kepada mereka.“Ma-maaf Ki, Si-siapa kedua anak ini?” tanya pendekar bernama Jandra.Dia adalah abdi setia yang sudah menemani Ki Kali selama pulahan tahun sehingga berani berbincang dan menanyakan siapa Lintang.“Hahaha, dia adalah tabib muda yang akan memeriksa, putraku,” ungkap Ki Kali membuat ke 4 pendekar disana langsung melebarkan mata terkejut.“Ta-ta-tabib? A-apa anda tidak salah, Ki?” tanya Jandra ragu.Dia mengira Ki Kali sudah stres karena terlalu memikirkan kondisi putranya.“Hahaha, tentu saja tidak. Kalian akan tahu jika sudah melihat hasilnya. Cepat buka pintu,” jawab Ki Kali seraya memberi perintah.Tidak berani membangkang perintah tuannya, Jandra pun lantas segera membuka pintu.Dia menat
Read more
Putra Mahkota Bagian 1
“Jangan bilang kalian adalah ...?” Badala mengerutkan kening.“Kakak juga nanti akan tahu setelah lelaki ini sembuh, Kak,” ujar Lintang ikut tersenyum membuat kecurigaan Balada semakin besar.Setelah mengatakan itu, Lintang langsung memulai proses menciptakan ramuan.Karena sekarang dirinya tidak memiliki tenaga dalam, maka proses pembentukan ramuan harus Lintang lakukan secara manual.Lintang menggunakan bejana kayu dan alat tumbuk biasa, dia memasukan semua tanaman obat ke dalam bejana itu.Kemudian meminta salah satu pendekar mengambil bisa ular dari taringnya yang langsung di teteskan ke dalam bejana.“Paman Jandra, tolong haluskan semua bahan ini sampai menjadi serbuk,” pinta Lintang kepada pengawal Raden Mangkukarsa.“Ba-baik tuan,” angguk Jandra patuh.Dia kini tidak berani menatap mata Lintang entah mengapa. Jandra pun langsung menumbuk semua bahan dalam bejana sampai menjadi halus. Tidak sulit bagi dia melakukannya karena memiliki tenaga yang kuat.“Sudah selesai tuan,” ungk
Read more
Putra Mahkota Bagian 2
Tapi sebilah pisau kecil berhasil menggores lehernya, sehingga Raden Mangkukarsa harus menderita penyakit Kusta.Pisau kecil itulah yang membawa penyakit tersebut di mana pendekar yang menyerangnya menggunakan racun bakteri kuat untuk melemahkan lawan.Balada yang mendengar cerita itu sungguh benar-benar terkejut. Sedikit pun dia tidak mengira akan bisa bertemu dengan seorang calon raja.Meski bukan penguasa di kerajaan Suralaksa, tapi Raden Mangkukarsa tetap saja merupakan orang besar.Balada segera berlutut memberi hormat, sementara Lintang hanya berdiri saja karena sedari dulu, dia tidak pernah berlutut kepada orang lain selain ayah, ibu, dan gurunya sendiri.Balada sempat menegur Lintang agar ikut berlutut, tapi Raden Mangkukarsa segera mencegahnya. Bahkan dia meminta Balada segera berdiri karena merasa berhutang nyawa kepada Lintang.“Apa benar kau tidak mau menjadi tabibku, tuan kecil?” tanya Raden Mangkukarsa kembali memastikan.Dia merasa sangat disayangkan jika kemampuan Lint
Read more
Keinginan Kusha
Malam berakhir berganti pagi yang cerah, Lintang dan Balada sudah bangun sedari tadi dengan penuh semangat.Mereka bangun pagi-pagi sekali bukan tanpa alasan, tapi karena pagi itu keduanya akan menghadap Weda dan Ratna Kianti untuk meminta ijin prihal keinginan Lintang berguru.“Tuan muda, anda berdua sudah ditunggu oleh tuan besar di ruang makan,” ucap salah satu pelayan dengan nada sangat sopan.“Baik Mbo, kami segera ke sana,” seru Balada.Setelah mendengar itu, pelayan tadi kembali undur diri dan berlalu meninggalkan Balada di kamar milik Lintang.“Bagaimana, adik kecil?” tanya Balada kembali memastikan.“Aku sungguh ingin berguru kanuragan, kak,” jawab Lintang mantap membuat Balada tersenyum lebar.“Hahaha, kalau begitu, ayo kita temui mereka,” Balada tertawa.“Hmmm,” angguk Lintang.Setelah itu, keduanya lantas berlarian menuju ruang makan. Dan benar saja, ayah dan ibu mereka ternyata sudah di sana menunggu keduanya untuk menyantap sarapan pagi bersama-sama.“Salam ayah, ibu,” B
Read more
DMCA.com Protection Status