Share

5. Pengadilan (2)

'Apa-apaan ini?'

Kenapa hati Tianlan terasa sakit saat mendengar lontaran hinaan-hinaan itu? Kenapa rasanya seperti ada yang mengendalikan perasaannya?

*Tak tak tak*

Hakim yi menghentikan kebisingan dengan memukul meja menggunakan sebuah kayu. Dia menatap Tianlan beserta seluruh Keluarga Bei dan mulai berbicara, "Xie Tianlan ... Tuduhan kepadamu bukanlah kasus ringan, Tuan Bei mengatakan uangnya telah dicuri selama beberapa tahun terakhir. Jadi hukuman yang kau dapatkan jika dinyatakan bersalah akan sangat berat. Sekarang, apakah ada pembelaan darimu?"

Tianlan hanya diam tanpa menyanggah ucapan Hakim yi sedikitpun, seolah-olah dia tidak mendengarkan semua tuduhan yang diluncurkan padanya.

Entah kenapa dia tidak bisa bicara sedikitpun, hatinya terasa sakit dan sepertinya itu bukan atas kehendaknya. Tianlan tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya. Namun sekarang, semuanya terasa berbeda.

'Apa karena tubuh ini.'

"A-Tian, jawablah. Katakan bahwa kau tidak melakukannya." Bei Yuan mendekati Tianlan dan memeluknya erat, dia menangis di bahu Tianlan dan berulang kali menyuruh Tianlan untuk menjawab pertanyaan Hakim.

"Xie Tianlan ... Jika kau hanya diam tanpa melakukan pembelaan, maka aku akan menganggapmu bersalah dalam hal ini-"

"Lalu jika aku mengatakan bahwa aku tidak mencuri apakah kalian akan percaya?" 

Orang-orang selalu menghina dan mengatakan bahwa Tianlan hanyalah sampah kultivator, tidak mungkin bagi mereka untuk mempercayai orang rendahan sepertinya.

"Xie Tianlan ... Aku akan mengulangi sekali lagi, apakah ada pembelaan darimu?-"

"Tentu semua tuduhan itu tidak benar Yang Mulia." Sebuah suara terdengar dari balik kerumunan, membuat semua orang mengalihkan perhatian mereka dari Keluarga Bei.

Kerumunan terbelah menjadi dua, menampakkan seorang pria dengan hanfu birunya yang berkibar seraya tersenyum melangkahkan kakinya tegas di sepanjang kerumunan.

Pria itu memiliki aura seorang sarjana yang cerdik, yang membuat siapapun yang melihatnya terdiam.

Saat dia sampai di hadapan Hakim, dia menyatukan kedua tangannya ke depan dan menundukkan tubuhnya.

"Salam Yang Mulia Hakim. Saya Xu Guan, seorang sarjana dari kota Yuan yang sedang melakukan perjalanan dan kebetulan lewat di desa ini."

Semua orang yang ada disana saling berpandangan, mereka bertanya-tanya mengapa orang dari Kota Yuan datang ke Desa kecil ini? Sebelumnya tidak ada seorangpun dari Kota yang pernah masuk ke Desa Dang.

"Tuan Xie adalah teman baikku. Oleh sebab itu, akulah yang akan menjadi Pengacara Tuan Xie."

Seketika suasana kembali riuh. Para penduduk desa kembali berbicara satu sama lain. Mereka tidak percaya bahwa ada seseorang yang bahkan merupakan seorang sarjana dari kota adalah teman seorang Tianlan yang merupakan sampah dan sekarang akan menjadi pengacara Tianlan.

*Tak tak tak*

Hakim yi menghentikan kebisingan dan kembali melanjutkan pengadilan, "Baik, Tuan Xu. Silahkan lanjutkan."

Xu Guan kembali membungkuk dan tersenyum, "Terima kasih atas pengertiannya ... Beberapa saat yang lalu, saya mendengar bahwa Tuan Xie telah di tuduh melakukan sebuah pencurian oleh Kepala Desa Bei, Bisakah saya mengajukan satu pertanyaan kepada Saksi, Yang Mulia Hakim?"

Hakim yi mengangguk dan mempersilahkan Xu Guan untuk melakukan apa yang ia minta.

Xu Guan berterima kasih dan mulai berbicara, "Aku mendengar saksi mengatakan bahwa dia datang ke rumah Kepala Desa untuk meminta obat kepada Nyonya Kepala Desa," Ucap Xu Guan seraya berjalan pelan mendekati saksi, "Yang tidak kumengerti adalah, Tuan Xie mengatakan kepadaku bahwa seluruh keluarganya tidak pandai dalam hal medis. Kenapa orang ini malah meminta obat kepada Nyonya Kepala Desa? Apakah Desa ini tidak memiliki seorang tabib?"

Semua orang yang ada disana saling berpandangan dan kini seluruh perhatian tertuju pada Keluarga Bei. Mereka semua juga tahu fakta ini. Seluruh Keluarga Bei hanya berkultivasi di bidang senjata, tidak ada dari mereka yang berkultivasi di jalan Alchemist ataupun dibidang medis.

"Apa maksudmu? Mereka memang bukan keluarga tabib. Tetapi Nyonya Bei adalah orang yang sangat baik, saat dia mengetahui bahwa ibuku sedang sakit, dia langsung menawarkan bantuan kepadaku, dia akan membeli obat-obatan dari tabib dan setiap 1 minggu sekali, aku harus datang ke kediamannya untuk mengambil obat-obatnya."

"Baiklah." Xu Guan kembali ke sisi Tianlan yang masih berlutut di tanah, "Aku memiliki satu botol pil. Pil-pil ini adalah pil yang dibuat langsung oleh Alchemist legendaris di Kota Yuan. Pil ini akan membuat siapapun yang menelannya berkata jujur, efeknya akan bertahan selama beberapa jam. Aku, Tuan Xie, Saksi itu dan seluruh Keluarga Bei akan menggunakan pil ini. Apakah boleh, Yang Mulia Hakim?"

Hakim yi menyetujui usulannya dan mempersilahkan Xu Guan untuk membagikan pil-pil itu kepada yang lainnya.

Keluarga Bei awalnya tampak ragu, namun pada akhirnya mereka semua menelan pil-pil itu.

"Sekarang, seluruh Keluarga Bei dan saksi akan mengatakan kebenarannya tanpa diminta," ucap Xu Guan setelah menelan pilnya.

Semua orang memperhatikan Keluarga Bei dan Saksi. Mereka terlihat antusias dan ingin tahu apa yang akan terjadi setelah ini.

"Aku- ... Kepala Desa Bei membayar 5 tael emas kepadaku jika aku menjadi saksi palsu dan menjebak Tianlan." Saksi itu langsung menutup mulutnya saat mendengar kata-katanya sendiri.

"Kau!!-" Wajah Bei Li berubah pucat dan kini dia menutup mulutnya dengan erat untuk menahan sesuatu yang tidak semestinya diucapkan.

*Tak*

"Bawa saksi ini ke penjara!" Hakim yi melempar salah satu kayu berukuran kecil ke tanah dan memerintahkan penjaga untuk menyeret sang saksi ke penjara.

"Yang Mulia, aku mohon, aku hanya di beri perintah, aku tidak sengaja melakukannya. LEPASKAN AKU, KUMOHON, YANG MULIA! KEPALA DESA!" Saksi itu meronta-ronta dan menangis keras.

Kini seluruh Keluarga Bei hanya terdiam membeku. Mereka shock dan tidak tahu harus berbuat apa lagi.

Kali ini Xu Guan berjalan mendekati Keluarga Bei sambil menggoyang-goyangkan botol pil yang sudah kosong di tangannya, "Aku ingin kalian mengatakan semua kebenarannya di sini, di hadapan semua orang."

Tianlan yang sedari tadi hanya diam mendengarkan, kini menyeringai dan terkikik geli. Dia tidak tahan melihat ekpresi keterkejutan dan ketakutan di wajah anggota keluarga Bei.

'Berhasil.' Batinnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status