Share

274. Kembaran Unik

"Lalu Rihana mana?"

Jaka memandang Rihani yang melelang senyum manisnya.

"Lagi bersolek," jawab Rihani. "Barangkali sebentar lagi selesai."

Jaka jadi penasaran menunggu kemunculan saudara kembarnya. Rihani saja seperti gentong berjalan, Rihana pasti seperti kaleng kerupuk.

Tapi Jaka tidak mempersoalkan pilihan puteri mahkota. Perempuan mempunyai selera lebih baik daripada lelaki, dan kebaikan itu bukan sekedar pertimbangan fisik.

Jaka bertanya kepada gubernur, "Bisakah kau panggil Wisesa untuk menghadapku?"

"Anak sulung saya sebentar lagi datang, pangeran," jawab gubernur. "Semalam ia pulang sangat larut untuk membantu persiapan penyambutan pangeran."

Wisesa adalah putra sulung gubernur dan menjadi wedana untuk beberapa distrik.

Ia seorang wedana berprestasi dan paling populer di antara wedana lain.

"Nah, itu orangnya," kata gubernur saat anak sulungnya muncul di graha tamu.

Wisesa memberi penghormatan kepada Jaka, "Salam sejahtera untuk pangeran, semoga panjang umur."

Wisesa duduk di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status