Share

273. Menolak Bingkisan

Jaka tiba di keraton gubernur sebelum matahari memancarkan sinarnya.

Ada empat penjaga siap siaga di pintu gerbang dengan tombak di tangan.

Mereka tidak mengenali putera mahkota.

"Terlalu pagi untuk bertamu, tuan," kata kepala penjaga. "Pak Gubernur tidur larut malam mempersiapkan penyambutan kedatangan putera mahkota hari ini."

Jaka menoleh ke arah Melati, pelayan pribadi itu menggeleng, bukan dirinya yang memberi kabar kepada gubernur.

"Dari mana Pak Gubernur tahu bahwa pangeran datang hari ini?" tanya Jaka.

"Kemarin sore puteri mahkota memberi kabar. Pak Gubernur kalang kabut karena harus menyiapkan segala sesuatunya secara mendadak."

"Kapan perkiraan putera mahkota datang?"

"Siang ini. Menurut informasi, kemungkinan putera mahkota bermalam di penginapan alun-alun."

"Kapan aku bisa bertemu dengan Pak Gubernur?"

"Setelah matahari satu tombak, tuan. Begitu pesan ajudannya."

"Aku menunggu di mana? Apakah di keraton ada ruang tunggu?"

"Tuan sudah janji sebelumnya?"

"Belum."

"Maaf tuan,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status