Share

71. Pertarungan Dua Bidadari (1)

Jaka menggunakan ilmu Tembus Pandang untuk mengetahui perempuan yang berteriak itu, dan berkata, "Kau bohong, Gentong."

"Maksudnya apa ya, Tuan Muda?" tanya Gentong Ketawa bingung. "Tidak ada angin tidak ada hujan, Tuan Muda tiba-tiba saja menyebut saya bohong?"

"Kau bilang Tuan Puteri adalah puteri mahkota tercantik di seluruh kerajaan yang ada di dataran ini."

"Nyatanya demikian, Tuan Muda."

"Buktinya perempuan yang menghadang kita wajahnya sungguh cantik luar biasa, tubuhnya sangat seksi, suaranya demikian merdu bagai puluh perindu. Aku yakin ia bukan bidadari karena tidak bersayap."

Dewi Anjani memandangnya dengan muak. "Kau berani memuji si Rinjani di depan calon permaisuri. Kau sungguh tidak menghormati aku."

"Aku tidak memuji," kilah Jaka santai. "Aku cuma menyampaikan apa yang dilihat."

Dewi Anjani makin bernafsu dibakar cemburu. "Jadi wajahku kurang cantik, tubuhku kurang seksi, dan suaraku kurang merdu dibanding puteri sihir itu?"

"Aku tidak bilang begitu," jawab Jaka tenang.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status