Share

Aku Tak Akan Kalah

Dadaku sakit sekali, tapi harus kebal. Kebodoa amatan ini harus kupupuk supaya lebih subur makmur.

"Ya sudah Kenapa harus lama-lama! Ayo tanda tangani sekarang dan segera talak aku!" tandasku lagi.

Dan dengan penuh tekanan dan juga penuh pertimbangan akhirnya dia menandatangani juga surat perjanjian di atas materai. Aku menginginkan Mbak Widya menikah dengan Si Panjul itu supaya mereka bisa saling merasakan bagaimana menjadi seorang pasangan yang dulunya selingkuh namun menjadi suami istri. Sok perhatian dan sok sayang-sayangan itu pasti pas cuma pacaran saja, sedangkan setelah menikah dengan adanya kebutuhan ekonomi pasti yang tadinya romantis sedikit demi sedikit akan semakin hambar. Apalagi mereka sama-sama mata duitan.

"Baiklah, aku talak kamu, Nur."

Dan akhirnya kalimat yang aku tunggu pun telah keluar dari mulutnya yang bau jengkol itu. Benar-benar lega sekali karena sebentar lagi aku akan bercerai darinya.

Dan setelah penandatanganan selesai juga talak terhadapku telah diucapka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status