Share

Bukan Babumu

"Yaudah, Ibu pulang dulu ya, Wid. Ibu doakan kamu lancar cerainya sama si Aryo itu, biar bisa cepat nikah sama si Panjul. Ibu udah gak sabar mau pamer menantu wajah glowing, gak kumel kayak si Nur!" sungut ibu mertua secara hukum telah mencubit hatiku. Keterlalun dia menghinaku.

"Aku gak glowing, Bu, tapi cantik natural!" timpalku karena dia meledekku.

Si Mbak Widya dan calon mertuanya itu terkekeh. "Haha, ada yang kesindir, Bu!"

"Iya, ya."

"Lah, bukannya kalian menyindir dengan sebut nama? Ya jelas aku tersindir. Tapi perlu diingat, jangan sok jumawa, Mbak, kecantikan itu bisa lenyap kalau gak ada MODAL!" celetukku sembari berlalu.

"Ah, bilang saja iri. Si Panjul 'kan gajinya itu mandor, hanya dia sembunyikan aja darimu. Kan kamu itu kalau dipermak begimanapun, pasti wajahnya tetep anyep!" tandas wanita paruh baya itu dengan tajam.

"Ah, biar saja, yang penting hatiku tidak buruk rupa!"

Mereka malah tergelak berdua. Biarkan saja, aku juga tidak mengusir Mbak Widya dengan paksa karena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status