공유

Memanasiku ya?

Kupingku jingkrak-jingkrak mendengar suara nyeleneh dari pintu depan. Ternyata eh ternyata, yang datang adalah ibunya si Bang Panjul. Dia datang ke rumah ini membawa rantang makanan. Oh, pasti request-an dari calon mantunya. Hebat, hebat.

"Iya, Wid, ini Ibu sengaja bawakan buat kamu. Sebentar lagi kamu 'kan akan jadi mantu Ibu yang paling cantik dan montok. Ibu akan sangat bangga!" sahut mulut si mantan mertuaku itu. Karena secara agama, dia telah jadi mantan mertua.

Oh, mereka pasti sengaja ingin memanas-manasiku. "Ehm!" Aku hanya berdehem.

"Masuk, Bu, masuk! Aduh, wangi sekali masakan Ibu," kata si Mbak Widya sok manis. Sengaja ia lantangkan suaranya supaya aku mendengar.

"Iya, Wid, sengaja, ini spesial buat kamu." Ibunya Bang Panjul menyahut lagi.

"Aduh, Ibu memang mertua yang baik. Eh, calon. Hihi." Si Mbak Widya sok manis.

"Iya, Ibu gak pernah gini sama si Nur dulu, tapi sama kamu, kamu 'kan spesial, Wid. Spesial, mantu cakep, ah!" Terus saja wanita paruh baya itu mengindahkan k
잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.

관련 챕터

최신 챕터

DMCA.com Protection Status