Share

Ibu Mulai Kesal

PoV Panjul

**

"Jul, sini! Sini Ibu mau ngomong!"

Malam hari setelah Widya tertidur pulas aku pergi ke dapur. Tapi Ibu malah meminta mendekat dengan wajahnya yang bikin penasaran.

"Ada apa, Bu?" tanyaku sembari mendekat.

"Sini! Ayok kita bicara!" sahut Ibu dengan nada tipis dan pelan. Sepertinya ia tak mau menantunya terbangun.

"Apa sih, Bu?"

Wajah Ibu sudah horor. "Kamu ini, Panjul! Keterlaluan uang kamu semua kamu berikan sama si Widya. Jatah Ibu mana? Kamu tahu, Widya ngatur uang Ibu!" celetuknya kesal. Oh, jadi karena itu?

"Aduh, Bu, ya mau bagaimana lagi. Widya beda sama Nur yang pintar dibohongi. Dia geledah semua isi sakuku, bahkan gajiku saja semuanya di transfer ke rekening milik dia. Kapan aku bisa bawa uang ke Ibu?" jelasku memang benar begitu kenyataannya.

Ibu malah menjewer kupingku.

"Aduh, aduduh, sakit, Bu, sakit!" Aku meringis.

Gigi putih Ibu mengerat. "Kamu keterlaluan, Panjul! Setelah ibu rasa-rasa kamu menikah dengan Si Widya itu jadi pemborosan dan pengiritan sama
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status