Share

Kedatangan Mertua

Tok tok tok!

Tok tok tok!

"Nur!"

Siang hari tepat pukul sepuluh siang pintu rumah diketuk seseorang. Apa Bank Emok? Ah, aku tak punya tunggakkan. Atau Bu RT? Ah, ini bukan jadwal tagihan bulanan. Siapa ya?

Daripada batin yang rusuh menduga-duga, lebih baik kubuka saja pintunya. Tak berselang lama, tamu pun kini menampakkan wajahnya.

Eh, aku kaget. Di balik pintu ada sosok wanita yang tidak asing bagi bola mataku.

"Ibu?"

Yang datang adalah ibunya Bang Panjul, Bu Romlah yang profesinya tukang dagang nasi uduk di tempat tinggalnya.

"Eh, Ibu?" sapaku langsung lalu menyalami beliau pun mengecup punggung tangannya.

"Nur, sehat, Nur? Ibu ke mari dapat alamat rumah ini dari Panjul." Ibu mertua menjawab manis. Lekas kusuruh Ibu untuk masuk dan duduk. Lalu kubawakan segelas air putih tapi bersama pocinya. Supaya kalau mau lagi tidak jauh.

"Silahkan diminum, Bu," tawarku lalu duduk setelah menyibak rok supaya rapi saat ditindih bokong.

Seperti biasa basa-basi bertanya kabar dan sejenisnya. Hingg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status