Share

Orang Kaya Pinjam Uang?

"Eh, eh, eh, apaan itu? Mobil pick up tadi bawa apa itu, Nur?"

Tiba-tiba nyelonong Mbak Widya yang dandanannya super nyentrik. Matanya melirik dengan apik.

Dia seperti Mbak Kunkun, tidak kelihatan dari arah mana, tahu-tahu sudah muncul. Belakang tubuhnya juga sama-sama bolong. Hanya saja si Mbak Widya tidak kelihatan usus dan tulang rusuknya. Kalau kelihatan aku mungkin semakin takut.

Di sini tersisa hanya aku saja. Yang membantu pekerjaan katering sudah pulang sejak tadi setelah pekerjaan beres. Laras juga masih di kampus karena ada kelas tambahan katanya.

Bola mata Mbak Widya menyipit ke arah mobil pick up yang kini telah lenyap dari pandangan kami. "Kamu barusan kasih apa? Kok banyak dusnya? Jangan-jangan ada barangmu yang dijabel ya?" Dia penasaran.

Sudah malas saja menjawabnya. Kurang-kurang beristighfar, sudah kutampol dia! Ngomong-ngomong ada apa dia.

"Heem, barangku dijabel. Kenapa, Mbak? Memang apa urusan Mbak? Apa kepentingan Mbak ke mari?" tanyaku langsung dengan hati yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status