Masuk“Kak, mereka itu keluarga kandungku. Biasanya mereka memang suka menyerangku secara verbal, tapi nggak pernah sampai benar-benar menyakitiku secara fisik. Nggak apa-apa, aku ada pengawal.” Dari kata-katanya itu, Felicia ingin membuat Dania paham bahwa dia akan tetap pulang ke rumah apa pun yang terjadi. Dania pun hanya bisa menghela napasnya dan berpesan, “Kalau begitu kamu harus hati-hati. Kalau merasa ada yang nggak beres, cepat lapor polisi. Felicia, dulu kami jahat sama kamu, tapi setelahnya aku mulai sadar seperti apa keluargamu. Aku juga sadar kamu sudah banyak membantu aku dan anak-anakku. Aku berharap kamu baik-baik saja.” Felicia tahu kepedulian Dania padanya sekarang berangkat dari lubuk hatnya yang terdalam. Semenjak tiga kakaknya ketahuan berselingkuh, Felicia membela ketiga kakak iparnya, dan ketiga kakak iparnya juga mulai mengubah pandangan mereka terhadap Felicia, khususnya Dania. Saat bercerai, Felicia terus membela Dania dan banyak memberikan bantuan padanya. Seka
Malam ini akan menjadi malam yang panjang. Segelas kopi akan sangat berguna untuk membangkitkan semangat mereka. Felicia dan para pengawalnya baru pergi dari kafe itu ketika waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Para pengawal juga menyadari sesuatu, tetapi Felicia menahan mereka agar para penguntit mereka tidak waspada. Tanpa perlu ditanya, sudah pasti penguntit itu adalah Ivan dan kawanannya. Dia dan dua adiknya sudah menyelesaikan pekerjaan mereka cukup awal. Mereka pulang kantor tepat waktu dan tidak lembur. Mereka juga tidak ada janji untuk bertemu dengan klien. Malam ini mereka punya banyak waktu. “Kring ….” Setelah Felicia masuk ke dalam mobil, tiba-tiba dia mendapat panggilan dari mantan kakak iparnya.” “Halo, Kak Dania.” “Felicia, aku sudah bukan kakak iparmu lagi. Panggil aku ‘Dania’ saja cukup.” “Dania, sudah malam begini masih belum tidur juga? Ada apa telepon aku malam-malam begini? Anak-anak, gimana? Mereka semua baik-baik saja, ‘kan? Sekarang sudah masuk sek
Sementara Odelina sedang asyik mengobrol tak sudah-sudah dengan Russel, Felicia masih belum pulang ke rumahnya. Semenjak dia berpamitan dengan Odelina dan mengatakan akan pulang ke rumah, dia memutuskan untuk berbelanja. Arus kendaraan di jalan raya masih cukup padat karena malam baru saja dimulai. Hanya orang bodoh yang memutuskan untuk melakukan aksi kejahatan mereka di jam-jam seperti ini. Demi membantu kakaknya menjalankan rencana mereka, Felicia terpaksa menghabiskan waktu berbelanja hingga larut malam. Ketika malam sudah larut, barulah dia pulang ke rumah agar Ivan dan yang lain juga lebih mudah menjalankan rencana mereka. Vandi mengabarkan bahwa mereka berlima sudah bersembunyi di perjalanan Felicia pulang dan siap untuk menyergap. Saat Felicia dalam perjalanan menuju rumahnya, mereka akan menabrakkan mobilnya. Skenario terbaik adalah jika Felicia langsung tewas di tempat. Namun jika tidak, mereka akan menculik Felicia. Ivan sudah menunggu di sebuah pantai yang jarang dikunju
“... kalau begitu liburan musim panas, deh. Liburan musim panas kan panjang banget. Kamu bisa menginap di Cianter sampai dua bulan. Kalau kamu sudah lulus TK dan mau masuk SD, kamu bisa ketemu sama mama kamu setiap hari. Bisnis Om juga nanti bakal pindah ke Cianter, jadi kita bertiga bisa selalu bersama.” Lumanto Group juga memiliki beberapa anak perusahaan di Cianter meski tidak terlalu banyak. Di masa depan Odelina akan menetap di Cianter untuk waktu yang sangat lama. Daniel sudah memperluas investasinya ke Cianter, dan dia pun harus tetap berada di Cianter untuk mengawasi operasional bisnis barunya sebagai CEO. kebetulan dia jadi bisa menemani Odelina dan Russel. “Oke …,” ujar Russel cemberut. “Mama, Mama masih belum jawab pertanyaanku.” “Malam ini Mama agak santai, nggak perlu ketemu klien sampai larut malam. Sekarang sudah lagi perjalanan pulang ke rumah. Sebentar lagi kamu sudah harus tidur, makanya Mama telepon kamu sekarang. Russel, kamu kangen Mama, ngga? Mama kangen banget
Dari lantai atas Olivia memanggil keponakannya yang berada di lantai bawah, “Russel, mama kamu telepon.” Russel di momen itu sedang fokus bermain catur dengan Handi. Keahlian Russel dalam bermain catur jelas masih jauh di bawah Handi. Sesekali Handi membiarkan Russel memakan bidaknya, tetapi pada akhirnya tetap saja Russel yang kalah. Namun begitu, Russel tetap tidak menyerah. Handi menyadari setelah kekalahannya, Russel selalu mengganti strategi bermain. Dari permainan yang terus berulang itu Russel mengumpulkan pengalamannya dan mulai mempelajari cara bermain Handi. Russel sungguh pintar dapat beradaptasi dan mengubah strategi sesuai dengan keadaan yang dia hadapi. Handi berpikir, bisa jadi ini adalah salah satu alasan mengapa Russel begitu disukai oleh semua orang. Dia cerdas, mau belajar, dan sangat perhatian terhadap orang lain. Sebentar lagi Olivia akan melahirkan anak pertamanya. Handi berharap cucu pertamanya bisa tumbuh menjadi anak yang lucu seperti Russel. Handi juga tida
Setelah bercerai, kehidupan Odelina sehari-hari terus membaik, sementara Roni makin terpuruk. Stefan yang memberi Roni pelajaran dari balik layar, membuat Roni kehilangan pekerjaan dan tidak ada yang mau merekrutnya. Mulanya Roni ingin bergabung dengan Sanjaya Group karena saat itu Sanjaya Group adalah musuh bebuyutan Adhitama Group. Dia ingin mendaki tangga kekuasaan di Sanjaya Group dan menggunakan nama Sanjaya Group untuk membalas dendam. Namun siapa yang sangka ternyata Yuna adalah tantenya Odelina dan Olivia. Sudah bertahun-tahun upaya Yuna dalam mencari adik kandungnya tak membuahkan hasil, tetapi pada akhirnya dia berhasil menemukan dua keponakannya, yang dia sayang seperti putrinya sendiri. Amelia dan Olivia yang awalnya adalah rival pada akhirnya menjadi teman baik. Alih-alih terus bertengkar, mereka berdua malah menjadi saudara dekat. Amelia bahkan rela melepaskan Stefan yang selama ini dia idam-idamkan. Sekarang Amelia juga sedang mengejar kebahagiaannya sendiri. Rencana







