Share

Bab 2110

Walaupun Shaleta tidak memiliki paras yang cantik, suaranya terdengar cukup merdu.

Nolan sedang menahan amarah karena tidak memiliki tempat pelampiasan. Ditambah, temperamennya juga kurang bagus.

"Tidak ada!" Nolan menjawab dengan dingin, lalu melemparkan berkas-berkasnya ke lantai.

Begitu mendengar suara lemparan yang keras, Shaleta membuka pintu kamar Nolan dan masuk tanpa seizinnya. "Nolan, kamu tidak apa-apa?"

Shaleta masuk sambil memegang sebuah piring yang ditutup dengan wadah berwarna emas.

Nolan menatapnya dengan sinis, lalu bertanya, "Siapa yang mengizinkan kamu masuk?"

Walaupun sedang marah, Nolan tidak melupakan identitas Shaleta. Nolan tidak berani berteriak, takutnya terdengar oleh pengawal.

Seiring interaksi yang terjalin selama beberapa hari ini, Nolan dan Shaleta makin mengenal satu sama lain. Nolan memang tidak mencintai Shaleta, dia juga tidak ingin menikahi putri ini. Namun, bisa dibilang Shaleta adalah salah satu teman Nolan.

"Kamu bawa apa?" Nolan melihat piring ya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status