Bab 7
Rumah Dahlia no 1
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .
Tak lama setelah selesai membelikan jajan anak-anak.
Haris datang menjemput. Tatiana pun pamit pulang sama mereka semua, ramai sekali lambaian tangan dari anak-anak kecil ini. hati menjadi sangat damai melihatnya.
"Dek gimana hari pertamamu, sukses jadi guru?" tanya Haris.
"Iya kak, sekarang dede sudah tahu harus buat apa kedepannya" ucapnya.
"Memangnya mau apa?" tanya Haris.
"Tatiana mau buat hidup ini lebih bermanfaat lagi untuk orang lain, dan ngga mau egois lagi! terlalu meratapi nasib" ucapnya dengan yakin.
"Baguslah, kamu harus lebih ceria yah" ucap haris.
"Yoi kak, by the way habis ini kakak ada urusan ngga?"
"Ngga ada dek, ada apa?"
"Temanin mampir ke pasar mainan nah, tapi sebelumnya ke atm dulu yah" pintanya.
"Yah ampun adek, sudah besar begini mau beli mainan! kamu sudah ada pacar loh masa masih mau mainan" ucap Haris.
"Bukan kak, ini mau beli mainan untuk anak-anak tadi. Pasti mereka belum ada mainan kan. Pengen bantu mereka " ucap Tatiana.
"Tatiana ,is a great job! kakak senang kalau begitu. Baiklah, ayo kita belanja. Pakai uang kakak saja kali ini " perintah Haris.
"Baiklah, terimakasih kak"
Tak terasa sudah seminggu ini rutin mengajar anak-anak. Sekarang dia sudah mengingat semua nama mereka. Bahagia rasanya saat tahu kalau hidupmu bisa berarti bagi orang lain . meskipun kecil ... Kebaikan harus tetap di lakukan.
Sore ini dia duduk di pinggir jalan sambil menunggu Ryan datang menjemputnya, tapi yang datang malah kak Renata.
Dia baru saja kembali kemarin dan sekarang Renata ingin menjemputnya, melihat kegiatan sore ini.
Menurut kak Renata, dia sudah menelepon Ryan. Memberi kejutan dan mengajak Tatiana jalan-jalan.
"Tatiana, ayo jalan sama kak Rena. Sekarang waktunya para gadis, ini weekend kan! kakak pinjam dulu yah kamu untuk semalam" ajak Renata.
"Baiklah , kita mau kemana kak?
"Bagaimana kalau ke puncak. Disana ada vila keluarga kakak , kamu butuh udara segar sesekali. Besok baru kita pulang. kakak sudah kasih tahu ayahmu kok dan di koper belakang ada bajumu yang sudah di siapkan sama bi Inah " ucap Renata menjelaskan.
"Astaga kak Rena sudah persiapan banget yah" ucap Tatiana dengan Takjub.
"Yah sudah lama kakak ingin punya adik perempuan, syukurlah ada kamu. Jadi kakak sekarang bukan anak bungsu lagi" ucap Renata.
Sekilas Tatiana melihat ada kepedihan di mata Renata dan kurasa senyum yang di berikannya sedang di buat buat. Entahlah atau hanya perasaan yang terlalu memikirkan hal negatif.
"Oia kak bagaimana kerjaan kakak?"
"Kakak ini sebenarnya hanya atlet berkuda, kegiatan kakak sebenarnya hanya rutin mengurusi peternakan kuda. Tetapi karena Ibu dan kak Nanda tidak bisa keluar kota, terpaksa kakak yang mengantikan" ucap renata menjelaskan.
"Oh seperti itu, tapi asyik kan kak bisa naik pesawat. Tatiana belum pernah keluar kota dengan pesawat. Karena jantung bermasalah" ucap Tatiana.
"Jadi kamu cuma berpergian di kota sekitar sini saja dong selama ini?" tanya Renata
"Iya, karena sering sakit-sakitan dari kecil, setiap studi tour atau acara keluar kota, tidak di izinkan ikut" ucap Tatiana.
"Baiklah kalau begitu, kali ini kita akan bersenang-senang di luar kota. Semoga kamu suka yah" ajak Renata.
Sepanjang perjalanan mereka selalu mengobrol bersama. Rasanya kedua wanita ini jadi semakin akrab saja.
Sesampainya di vila, mereka pun berfoto selfie, ada banyak sekali foto yang kedua wanita ini lakukan, bahkan Renata pun menyuruh Tatiana membuat rekaman video perjalanan kali ini dengan handycamnya.
Malam ini mereka makan di halaman. Renata menyiapakan pesta barbeque, penjaga vila sudah menyiapkan segalanya.
Ada daging ayam, sate sapi, jagung bakar dan sosis.
Wah sangat menyenangkan, lalu Renata pun mengajak Tatiana bermain kembang api dan petasan. Rasanya sangatlah membahagiakan.
Tak lama kak Haris video call, mereka berdua pun asyik bercakap-cakap. Tatiana terus bermain kembang api, kali ini ada anak kecil. Anak dari penjaga vila yang ikut bermain bersamanya.
Renata membawa petasan yang banyak sekali. Sepertinya dia sudah menyiapkan ini dengan matang.
Tak lama handphonenya juga berbunyi ada Ryan yang sedang videocall.
"Wuih lagi main kembang api dan petasan yah, asyik banget kamu malam ini " ucap Ryan.
"Iya kak Renata yang siapin ini semua, kamu lagi dimana?"
"Aku di rumah sakit. Tadi ada telepon panggilan darurat. Ayah harus segera kemari, jadi aku antar pakai motor biar cepat. Ini aku masih nungguin ayah selesai operasi pasien" jawab Ryan
"Oh begitu, eh siapa itu yang datang, kok nutup matamu seh?" tanya Tatiana saat melihat ada tangan dari belakang menutup mata Ryan.
"Tau nih siapa, iseng banget. Tunggu aku cek, astaga kak Tian toh, pantesan bisa jahil di rumah sakit" gerutu Ryan.
"Hahaha, kau kaget yah , ngapain bocah tengah malam di rumah sakit?" Tanya Tian.
"Lagi temenin ayah Operasi pasien" ucap Ryan.
"Ooo, eh ada Tatiana, lagi video call yah. EIts tunggu dulu" kak Tian langsung merampas handphone Ryan.
"Kok kamu ada di vilaku seh, ngapain kesana?" tanya Tian.
"Di ajak kak Renata" jawabnya
"Wah curang nih, kalian liburan singkat tanpa ngajak aku, awas yah! aku akan hancurkan liburan kalian" ancam Tian.
"Hahaha, dokter ini seperti anak kecil saja. Sana kembali kerja , kasih teleponnya ke Ryan" tertawa mendengar ancaman.
"Tunggu saja! aku akan datang, ini bocah teleponmu" kata Tian sambil berlalu pergi.
"Sudah pergi kah kak tian?" tanyaku
"Iya sudah hilang tuh si dokter jahil" jawab Ryan.
"Lucu yah dia, sudah tua pake acara cemburu segala" ucap Tatiana.
"Itu lah, oia sayang itu kak Renata manggil kamu deh. Nanti kita W******p saja yah " ucap Ryan.
"Iya iya, sampai jumpa sayang"
"bye selamat malam sayang" ucap Ryan.
"ada apa kak Rena?"
"Ngga papa. Sudah selesai telepon kan, yuk duduk di sini " ajak kak renata, kami pun duduk di ayunan.
"Dek , kamu bahagia ngga malam ini ?" tanya kak renata
"Bahagialah. Bisa liburan singkat seperti ini"
"Kakak juga bahagia bisa lihat senyum manis mu. Dek apapun yang terjadi di masa depan. Jangan lagi membenci orang lain yah, kamu harus bisa belajar memaafkan. cobalah untuk lupakan semua hal yang menyakitimu. kakak yakin kamu wanita hebat dan percaya lah selamanya kakak sayang padamu. Aku menganggapmu sudah seperti adik kandungku sendiri" ucap Renata.
Entah mengapa malam ini, Tatiana merasa kak Renata sedikit berbeda dari biasanya, agak melankolis.
"Iya kak, Tatiana akan coba berhati besar dan memaafkan orang yang sudah menyakiti ku"
"Dek, didalam kotak ini ada buku yang kakak tulis khusus untuk kamu. Juga ada beberapa foto, bacalah kalau nanti kita sampai di rumah juga ada sebuah flashdisk. Hal pertama yang kamu harus lakukan adalah membaca buku, melihat foto-foto dan membuka file di flashdisk, tolong jangan membenci setelah kamu tahu kebenarannya" ucap kak Renata.
"Baiklah kak, kebenaran apa seh maksud kakak?" tanya Tatiana dengan heran.
"Sudahlah nanti baca sendiri saat ada di rumah, Ingat jangan di baca sekarang! yuk kita tidur " ucap Renata sambil mengajakku masuk ke dalam vila.
Mereka pun kembali ke kamar masing-masing.
"ok, tenang saja. Selamat malam kak " kata Tatiana, sebenarnya dia penasaran apa isinya, tapi karena kak Rena bilang tunggu sampai di rumah, dia pun tidak membukanya.
#PerumahanBejo23
#NezhaHauw
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .Extra Part10 tahun sudah berlalu, sekarang 23 rumah yang ada di perumahan Bejo telah terisi penuh tetapi masih teringat jelas di pikiran Pak Bejo tentang kisah 10 penghuni awal di perumahan.Kisah hidup mereka sangat luarbiasa, melewati penderitaan, berjuang, bertahan hidup dan mengubah nasib.Kali ini Pak Bejo mengundang semua pemilik rumah meskipun ada sebagian dari mereka tinggal di luar negri tetapi komunikasi masih terjalin.Para penghuni awal tak pernah mengetahui kalau sekuriti kesayangan mereka adalah pemilik dan arsitek dari Perumahan Bejo 23.Dan pada moment reuni inilah Pak Bejo ingin mengungkap identitas nya sekaligus bertemu kembali dengan mereka yang telah di anggap anak olehnya.Pera
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 15Selanjutnya Alicia dan Dean menghubungi Dokter Virna untuk konsultasi. Setelah benar-benar yakin maka prosedur mulai di lakukan, Alicia tak berhenti terus berdoa.Harapannya untuk menjadi seorang ibu sebentar lagi akan terjadi. Betapa senang dirinya karena mengetahui sekarang sudah ada janin di kandungannya, Dia berhenti dari pekerjaannya dan melakukan bedrest agar kandungannya bisa bertahan melewati tri semester pertama.Kehamilan Alicia membuat Heni dan Dean bersukacita, bayi di perut Alicia sepertinya tahu jadi tidak merepotkan ibunya hanya Dean yang merasakan morning sickness.Setiap pagi dan sore Dean akan muntah, mual mencium aroma minyak kayu putih dan segala macam parfum juga sabun mandi. Dean terpaksa
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 14"Dean ayo berangkat ke rumah Heni, terimakasih pak atas bantuannya"kata Alicia ke sekuriti di kantornya."Sama-sama Bu" kata SekuritiKeduanya pun menuju parkiran tempat mobil berada, Dean hanya diam saja sepanjang perjalanan. Sementara itu Alicia hanya menatap jalanan.Sesampainya dirumah Heni, keduanya pun masuk dan di sambut dua orang anak perempuan dari Heni. Di ruang tamu Dean menunggu sambil menemani kedua anak Heni untuk nonton acara kartun."Hilarry mamamu ada dimana?"tanya Alicia"Mama ada di dapur tante" jawab Hilarry anak sulung HeniAlicia pun menuju dapur dan mendapati Heni sedang menggoreng nugget ayam dan sosis."Hen, maaf terlambat tadi Maminya Agus datang
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 13"Cia sore ini aku jemput kamu ya" ujar Dean chat whatsapp"Untuk apa?" tanya Alicia"Lah mobilmu rusak kan, tadi aku lihat update status wa mu""Oh iya seh tapi rencananya aku mau pesan online car karena mau mampir dulu ke rumah Heni karena dia lagi sakit dan suaminya di luar kota""Aku temenin deh, Dearly juga lagi les karate sampe malam. Ngga ada kerjaan nih""Baiklah, jam 16.00 ya""Siap Putri Cia"Begitulah chat antara Dean dan Cia hubungan keduanya makin akrab dan seperti sahabat. Keduanya saling jujur kalau takut menikah lagi karena pernah gagal. Jadinya hanya persahabatan hang mereka jalani.Sementara itu Mami sedang bersiap untuk mencegat Alicia saat pulang kantor, &nb
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 12Sidang terakhir tengah berlangsung, hari ini keputusan hakim untuk pernikahan Alicia dan Agus.Kedua orang ini hadir dengan pengacara masing-masing ,Naima juga hadir. Inilah pertama kalinya kedua nya bertemu.Setelah persidangan Naima mendatangi Alicia dan mengucapkan terimakasih karena mau mengalah dan meminta maaf.Alicia dengan lapang hati memeluk Naima dan berkata "Jaga dengan baik anak kalian, berhati-hatilah dengan ibu Bang Agus""Aku mengerti maksudmu, Anak kami adalah prioritas utama aki tak ingin dia kekurangan dan Mami tak akan bisa mencampuri keuanganku"kata Naima"Baguslah kau harus tegar jangan sepertiku yang jadi sapi perah" lanjutnya"Tentu saja, terimakasih atas saranmu" uja
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .part 11Ting tong... ting tong...Alicia bergegas membuka pintu karena yakin kalau itu Dean yang datang dan benar saja memang sang mantan, Cinta pertamanya yang datang.Dean menyerahkan buket bunga lili ke Alicia dan juga kantong kecil berisi gelang emas."Dean ngga usah repot-repot bawa hadiah" ujar Alicia"Ambilah dulu aku pernah janji mau belikan kado untuk ulang tahunmu tapi kau malah pindah rumah jadi anggaplah ini hadiah yang tertunda" bujuk Dean"Terimakasih, langsung makan saja ya."Keduanya pun menuju meja makan, semua makanan telah di atur dengan baik oleh Alicia."Ehmm enak sekali masakanmu, kau hebat Alicia" puji Dean saat sudah makan beberapa suapan."Terimakasih"