Share

Memanfaatkan Waktu Tersisa

Bab 6

Rumah Dahlia no 1

Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini .

Kencan ganda , begitulah agenda kali ini. Hanya kak Tian saja yang tidak membawa  wanita sebagai pasangan, hanya seorang pria yang dia bilang sahabatnya, namanya Hosea. 

Oia Hosea adalah ahli anatesi, dan dia cukup ahli di bidangnya. Saat makan siang bersama, Hosea menceritakan bagaimana jahilnya Tian saat kuliah, kata kak Hosea selama dia hidup sampai saat ini, orang yang pernah membius nya hanya Tian saja. 

Dulu mereka berdua masih menjadi dokter magang di sebuah rumah sakit di pedalaman, dan saat itu Tian dengan sengaja menyuntikan cairan anestesi dan Hosealah yang jadi kelinci percobaan, Tian membohongi Hosea dan mengatakan kalau itu suntikan vitamin. 

Ternyata ini adalah salah satu kejahilannya, dia membius Hosea dan menaruhnya di atas rumah pohon. Bayangkan hal ini Tian tega menjadikan Hosea sasaran kejahilan nya ,karena dia tau Hosea tidak pandai memanjat pohon. 

Jadi saat Hosea tersadar dan efek obat anastesi hilang, dia malah jadi bingung karena berada di tempat asing.

Saat ingin keluar rumah, dia melongo karena menjumpai kalau sekarang berada di atas pohon. Yah ampun Tian ini! Menjelang pagi baru dia di selamat kan penduduk setempat, untunglah para penduduk sedang mencari kayu bakar, sehingga dia bisa secepatnya di temukan. 

Sesampainya di rumah dan mau marah-marah. Tiba-tiba datang Tian dan beberapa teman lainnya yang sudah menyiapkan pesta kecil, pesta kejutan untuk ulangtahun Hosea.

Memang seh dia jahil tapi kebaikannya juga sangat banyak. Setidaknya rasa homesick terobati pada saat itu.

Kami cukup terhibur mendengar cerita kak Hosea , dan Tatiana jadi lebih tau kalau kak Tian sebenarnya orang yang sangat perhatian kepada orang lain. Dia peka apa yang menjadi kebutuhan orang di sekitarnya. 

Wow hebat juga dokter muda satu ini, kak Tian juga tidak sombong. Lihat saja hari ini pakaian yang dia kenakan semuanya hanya baju biasa bukan bermerek branded. 

Padahal dia lahir dari keluarga kaya dan dengan gajinya pasti mampu membeli barang mahal. Hari ini pun karena mengajak kami jadi dia membawa mobil, biasanya Tian kalau ke rumah sakit dengan angkutan umum saja. Kalau sudah pulang larut malam dia pesan taksi atau ojek online. 

Lain halnya dengan kak Nanda, dari ujung rambut sampai ujung kaki branded semua. Biarpun kakak adik ini berbeda style tapi kedua orang ini tetaplah kakak terganteng dan baik, selain kak Haris yah.

Mereka sangatlah baik terhadap Tatiana seperti saudara kandung. 

Beruntung sekali bisa berjumpa dengan mereka sebelum meninggalkan dunia ini.

Saat pulang kami berpisah dengan kak Nanda, karena dia harus mengantarkan tunangannya.

Kak Tian dan Hosea mengajak Tatiana dan Ryan untuk mampir makan malam dahulu.

Menurut mereka ada warung di pinggir jalan yang enak dan ada di daerah sekitar sini. Kedua sahabat ini hobi berburu kuliner kaki lima yang enak. Ternyata yang di maksud warung sate kambing dan tongseng. Astaga ! baru kali ini Tatiana akan makan daging kambing.

Aduh sebenarnya malas seh tapi melihat Ryan sangat antusias, sepertinya dia menyukai makanan seperti ini. 

Untunglah di sebelah warung sate ada penjual martabak telur, syukurlah ada buat ganjal perut. Tatiana pun beli di sana baru kembali ke mereka.

Tatiana membawa 2 porsi martabak telur dengan banyak acar ketimun, dia suka sekali acar ketimun, dan saat melihat di meja ternyata kak Tian sudah memesankan nasi goreng dengan potongan daging kambing untuknya daripada mubazir dia coba saja untuk makan.

Wah ternyata rasanya sangat enak. Ryan juga menyuapi kekasihnya setusuk sate kambing dan saat dimakan rasanya sangat lezat. Tidak ada baunya, makanan di warung ini memang sangat enak.

Menurut kak Hosea harga di warung ini juga sangat murah, segelas es jeruk melengkapi makan malam. 

Perut Tatiana sampai kenyang! Rasanya sudah mau meletus, setelah makan kak Tian mengantarkan kami pulang dahulu.

Motor Ryan juga ada di rumahnya. Jadi setelah mengambil motor, Ryan pun pamit pulang. sungguh malam yang menyenangkan .

*

*

*

Sudah sebulan ini Tatiana semakin jarang bertemu Ibu dan kang Narji. 

Menurut bi Inah, Ibu pergi syuting lagi keluar kota kemaren lusa, dan kang Narji harus mengantarkan nya. 

Duh gimana nih? Padahal  harus ke tempat les sekarang, kasihan anak-anak yang sudah menunggu terlalu lama.

Ini hari pertama Tatiana menjadi guru untuk mengajar anak jalanan. Kalau Ryan lagi sibuk ujian masuk universitas. Sepertinya dia harus memesan ojek online saja deh, ehmm terpaksa daripada terlambat.

Belum sempat order ojek.

Haris datang. Wah tumben kakak yang satu ini pulang untuk makan siang.

"loh kak kenapa pulang siang?"tanya Tatiana.

"Oh kakak izin kerja setengah hari, nanti sore mau cek lokasi gedung dan studio foto prewedding" ucap Haris.

"Cie cie , sudah mau jadi pengantin baru nih yee, terus kak Renata mana?" 

"Renata, masih di luar kota. Makanya kak Haris yang musti cek." ucap Haris.

"Oh lama juga yah kak Renata di luar kota, sudah mau sebulan yah kak?"

"Iya, ada sedikit masalah sama pabrik di daerah. Jadi dia langsung handle kesana." ucap Haris.

"Padahal itu pabrik bukannya urusan kak Nanda yah, kenapa malah kak Renata yang sibuk"

"Iya seh, cuma kan Renata salah satu pemegang saham juga. Dan pabrik itu milik keluarga mereka, jadi kalau Nanda tidak bisa kesana karena harus handle kantor pusat, lalu Tian harus di rumah sakit. Renata lah yang di tugaskan ke sana" ujar Haris menjelaskan.

"Oh jadi keluarga kak Renata punya usaha sendiri yah kak, baru tahu soal ini"

"Iya kakak juga kaget saat mengetahui hal ini, ternyata keluarga mereka mempunyai banyak bisnis yang dikelola secara langsung. Biasanya tante Rini yang handle. Karena pak Nanda kan kerja sebagai produser. Sepertinya itu bisnis warisan keluarga deh" ucap Haris lagi.

"Wah tante Rini hebat dong yah, bisnis woman. Serba bisa. Dia juga jago masak. Lihat barusan kurir anterin makanan dari tante Rini. Hampir tiap hari tante Rini kirim masakan kemari, bi Inah jadi libur masak" ucap Tatiana.

Begitulah tante Rini biarpun sibuk ,tetap siapkan makanan untuk seluruh keluarga.

"Pak Nanda juga sering membawa rantang makanan dari rumah. Dulu kak Haris sering perhatikan, beda yah sama Ibu kita. Tidak pernah masak deh untuk kita " kata kak Haris

"Iya , rindu masakan seorang Ibu terobati dengan masaan dari tante Rini. Seenggaknya pernah lah merasakan masakan dari ibu " kata Tatiana.

"Sabar yah dek " kata kak Haris sambil mengelus kepalaku.

"Oia dek tumben sudah rapi , mau jalan kemana?" tanya kak Haris

"Oh mau bantu di yayasan kak jadi guru" kata Tatiana.

"Wah bagus dong, sana buruan pergi, entar terlambat!" Ujar kak Haris

"Itu dia masalahnya kak l, kang Narji lagi antar Ibu syuting. Mungkin akan pesan ojek online saja" ucap Tatiana.

"Jangan lah, nanti kakak antar yah, tapi tunggu kakak makan siang dulu dan ganti baju, okey" ucap Haris.

"Baiklah, terimakasih yah kak" kata Tatiana.

"Sini temani kakak makan" ucap Haris.

"Siap bos"

Menu hari ini capcay dengan daging ayam dan sosis, juga ada ikan asam manis, dan telur fuyung hai.

Masakan tante Rini ngga kalah deh sama chef di restoran. Menurut kak haris, tante Rini juga punya restoran sendiri.

Pantas saja beliau pintar masak. tante Rini itu juga belajar kursus masak di luarnegri. Memang supermommy deh, beruntung sekali kak Renata punya ibu sepertinya.

Dan inilah hari pertama Tatiana mengajar. Ternyata tidak buruk juga, anak-anak disini sangat ramah dan disiplin.

Padahal mereka biasanya hidup di jalanan, pertama tama mengajarkan baca tulis dan memberikan kepada mereka 1 lusin buku tulis dan beberapa peralatan menulis kepada setiap anak. Ini di beli dengan uang tabungan sendiri. Rasanya sungguh damai, bisa berbagi dengan mereka, ada rasa yang sulit di jelaskan. 

Tatiana sangat menyukai senyum mereka ketika mendapatkan hadiah, yang padahal harganya tidak seberapa, ada kebahagiaan tersendiri, rasanya hidupnya jadi lebih bermanfaat.

Biarpun masa waktu hanya sisa sedikit lagi, Tatiana harus bisa bermanfaat bagiborang lain. Sebaiknya memberikan lagi bantuan kepada mereka, toh uang juga tidak di bawa ke kubur? tabungan selama ini harus di pakai untuk hal yang bermanfaat.

Cuma ini yang bisa di lakukan. Tatiana ikhlas kalau Tuhan mengambil nyawanya, senyum mereka sudah meneduhkan hati kecilnya.

Selesai mengajar, dia duduk sebentar di tepi jalan. Ada sebuah warung makan, kak Haris menyuruh menunggu disana. Dia tidak mau adiknya pulang dengan ojek , tiba-tiba datang seorang anak kecil dan dia membawa adiknya kepada Tatiana.

Sepertinya anak ini tadi belajar bersama dengannya, dan nama dia Dian dan adiknya bernama Dani.

Mereka mengucapkan terimakasih atas hadiah tadi, Dian berkata kalau dia sejak dulu ingin sekali punya kotak pensil dan pensil bergambar Elsa (yang ini salah satu tokoh dalam film animasi Frozen). Dan hari ini pun terwujud.

Astaga hati ini kembali terenyuh, melihat pakaian mereka banyak sekali tambalan namum cukup bersih, dan Tatiana pun bertanya ....

"Dian ,dimana orangtuamu?"

"Ayah lagi jualan cemilan di pinggir jalan sana, kalau Ibu lagi nyuci di rumah orang" ucap Dian.

"Terus kamu tinggal di mana?"

"Disana kak, di bawah kolong jembatan" katanya menunjuk ke arah depan.

Baiklah Tatiana pun memutuskan akan berusaha membantu sebanyak mungkin dan harus tetap ikhlas. 

Hidupnya harus bermanfaat! Ngga boleh egois. Sekarang dia harus berhenti meratapi nasibnya. Sekarang dia sudah dapat tujuan hidupnya.

"Makasih yah sayang, mau berbagi permen dan menemani kakak di sini, Oia kalian mau makan ngga?"

"Ngga usah kak. Kami masih kenyang" kata Dian menolak secara halus.

Tetapi adiknya Dani menangis setelah di tawarkan makanan. 

Dani menunjuk kearah penjual es roti, yah cemilan es yang di taruh di atas roti tawar.

"Abang kemari "

Tatiana langsung memanggil penjual es, lalu memanggil beberapa anak yang masih ada di sana untuk memberikan mereka jajanan es roti.

Dani kecil langsung tertawa senang karena bisa makan es roti.

Tatiana jadi ingat betapa egoisnya dia dahulu.

Waktu kecil dia suka ngambek! kalau orangtua tidak ada di rumah pas weekend, melempar semua cemilan yang diberikan.

Masakan bi Inah juga sering dia buang kalau meraju. Akibat kurang mendapat perhatian orangtua. Padahal harga cemilan itu cukup mahal. 

Malah pernah cokelat dari luar negri yang ibu bawa, dia lempar semua ke kolam renang karena Ibu dan Ayah tidak datang mengambil raportnya di sekolah. 

Semua sungguh sia-sia perbuatannya dulu, lihat sekarang anak-anak ini begitu bahagia mendapatkan cemilan dengan harga murah tapi mereka senang sekali. Oh Tuhan maafkan atas kesalahan yang dulu. 

Sekarang dia harus berubah , being new Tatiana .

#PerumahanBejo23

#NezhaHauw

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status