Home / Fantasi / Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam / Paviliun Anggrek dan Misteri Nona Yue Lin.

Share

Paviliun Anggrek dan Misteri Nona Yue Lin.

Author: Jimmy Chuu
last update Huling Na-update: 2025-03-29 14:47:50

Malam di Kota Biramaki berubah menjadi lautan cahaya. Lentera-lentera merah berjajar di sepanjang jalan, memantulkan cahayanya pada genangan air sisa hujan sore.

Distrik Kesenangan, bagian kota yang tak pernah tidur, semakin ramai saat malam semakin larut. Bangunan-bangunan mewah dengan ukiran naga dan phoenix berdiri megah, menantang langit malam dengan kemegahannya.

Di antara semua bangunan itu, Paviliun Anggrek berdiri paling mencolok. Bangunan tiga lantai dengan pilar-pilar merah dan atap melengkung berwarna emas ini merupakan rumah bordil paling eksklusif di seluruh Kekaisaran Bai Feng.

Halamannya yang luas dipenuhi taman bunga anggrek langka dari berbagai penjuru negeri. Air mancur berbentuk dewi bulan mengalirkan air jernih yang berkilau tertimpa cahaya puluhan lentera kristal.

Malam ini, Paviliun Anggrek lebih ramai dari biasanya. Puluhan kereta mewah berjajar di halaman depan, masing-masing dengan lambang keluarga bangsawan atau pejabat tinggi. Para pengawal berdiri tegak di
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Konspirasi di Paviliun Peony.

    Sementara itu, di jantung Kota Biramaki, Istana Kekaisaran Bai Feng berdiri megah dengan dinding merah dan atap emas yang berkilau di bawah cahaya bulan. Ribuan lentera menerangi kompleks istana yang luas, menciptakan pemandangan seperti lautan cahaya jika dilihat dari kejauhan.Di bagian timur istana, Paviliun Bunga Peony—kediaman Selir Hanim—berdiri dengan kemegahan yang melebihi paviliun selir lainnya. Taman di sekelilingnya dipenuhi bunga peony langka dari berbagai warna, kolam ikan koi dengan air jernih, dan patung-patung dari batu giok terbaik.Kaisar Liu Yan berjalan tergesa-gesa melewati lorong-lorong paviliun. Jubah kekaisarannya yang berwarna kuning dengan sulaman naga emas berkibar di belakangnya. Wajahnya yang biasanya tenang kini menunjukkan kekhawatiran mendalam."Hanim!" panggilnya, suaranya menggema di lorong kosong. "Hanim, di mana kau?"Belasan dayang dan kasim mengikuti di belakangnya dengan kepala tertunduk, tak berani menatap langsung kemarahan Kaisar. Kepala Kasi

    Huling Na-update : 2025-03-29
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Peta Harta Karun Kuno.

    Kegelapan menyelimuti Gurun Hadarac bagai selimut hitam tak berujung. Malam tanpa bulan menciptakan kekosongan yang mencekam, hanya bintang-bintang jauh yang berkedip lemah, seperti mata-mata pengintai dari dunia lain.Angin gurun bertiup kencang, membawa pasir yang menggigit kulit dan suara-suara aneh yang terdengar seperti bisikan roh-roh kelaparan.Di tengah kegelapan pekat ini, suara derap kaki kuda dan roda kayu yang berderit memecah kesunyian. Sebuah kereta mewah yang ditarik empat kuda hitam besar melaju di atas pasir, meninggalkan jejak yang segera dihapus angin.Kuda-kuda itu mendengus keras, uap putih keluar dari hidung mereka meski udara gurun terasa panas. Mata mereka berkilat merah tidak wajar, menandakan bahwa ini bukan kuda biasa.Kusir bertudung hitam memegang kendali dengan tangan keriput, matanya tajam menatap ke depan, ke arah jurang besar yang menanti di kejauhan—The Abyss of Suffering, jurang kematian yang ditakuti bahkan oleh binatang buas gurun.Di dalam kereta,

    Huling Na-update : 2025-03-30
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Peta Harta Karun Kuno – Part II.

    Pangeran Jinhai mengangguk bersemangat. "Benar, Yang Mulia. Menurut catatan kuno, Kaisar Jin Xuan menyembunyikan seluruh harta kerajaan sebelum invassi dari timur. Tablet emas, jade hijau langka, benih rumput ajaib, perpustakaan penuh gulungan teknik kultivasi, dan artefak suci termasuk Pedang Emas Langit Barat."Raja Kelelawar Hitam mengangkat kepalanya, menatap Pangeran Jinhai dengan tatapan tajam. "Apa yang kau inginkan dariku, Pangeran? Kau tidak mungkin memberikan informasi ini tanpa pamrih."Pangeran Jinhai membungkuk lagi. "Hamba mengusulkan kerja sama, Yang Mulia. Dengan kemampuan luar biasa Yang Mulia dan sumber daya istana yang hamba miliki, kita bisa menemukan harta karun legendaris ini.”“Hamba hanya meminta setengah dari kekayaan materialnya. Semua gulungan teknik kultivasi dan senjata pusaka bisa menjadi milik Yang Mulia sepenuhnya."Raja Kelelawar Hitam terdiam, menatap peta di tangannya. Meski wajahnya tersembunyi di balik topeng, Pangeran Jinhai bisa merasakan bahwa i

    Huling Na-update : 2025-03-30
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Kabar Dari Utara.

    Angin kencang menyapu padang rumput luas Dataran Awan Perak, menggerakkan lautan rumput keperakan yang bergelombang seperti air.Matahari senja memantulkan cahaya keemasan pada setiap helai rumput, menciptakan pemandangan menakjubkan yang biasanya akan membuat para pengembara berhenti untuk mengagumi keindahannya.Namun sore itu, ketenangan padang rumput terganggu oleh derap langkah kaki yang menggema. Seorang pria berlari tertatih-tatih, napasnya terengah-engah, wajahnya pucat pasi.Darah mengalir dari luka di bahunya, meninggalkan jejak merah di atas rumput perak. Pakaiannya yang dulunya mungkin terlihat mewah kini compang-camping dan kotor, menunjukkan bahwa ia telah melewati perjalanan panjang yang melelahkan."Berhenti kau, pencuri!" teriak suara kasar dari kejauhan.Pria itu menoleh ke belakang dengan mata liar ketakutan. Enam sosok berpakaian hitam dengan topeng tengkorak mengejarnya, bergerak dengan kecepatan yang tidak wajar, melompati rumput tinggi dengan langkah-langkah rin

    Huling Na-update : 2025-03-31
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Kabar Dari Utara – Part II.

    "Lebih baik... mati... daripada membiarkan kalian..." Zhao Wei terbatuk, darah segar mengalir dari mulutnya. "Harta itu... hanya untuk... yang berhak..."Dengan kata-kata terakhirnya, Zhao Wei ambruk ke tanah. Matanya yang kosong menatap langit senja, napasnya telah berhenti selamanya."Bodoh!" raung pemimpin kelompok bertopeng, menendang tubuh tak bernyawa Zhao Wei dengan murka. Ia membuka kantong dengan kasar, menumpahkan isinya ke tanah.Tidak ada apa-apa kecuali beberapa keping koin tembaga dan secarik kertas usang yang tampak seperti potongan dari dokumen yang lebih besar. Pemimpin kelompok itu memungut kertas tersebut, membacanya dengan cepat, kemudian meremas dan melemparkannya dengan marah."Sialan!" teriaknya. "Ini hanya potongan! Di mana bagian lainnya?!"Ia berbalik ke arah mayat Zhao Wei, mencengkeram kerah bajunya. "Di mana kau menyembunyikannya?! Di mana peta lengkapnya?!"Tentu saja, tidak ada jawaban dari mayat yang kini terbaring kaku. Dengan murka, pemimpin kelompok

    Huling Na-update : 2025-03-31
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Kuil Bulan Gelap.

    Derap kaki kuda memecah keheningan malam di jalur berbatu menuju perbatasan. Sepuluh sosok bertopeng tengkorak memacu kuda mereka tanpa henti, menembus kabut tebal yang menyelimuti pegunungan. Jubah hitam mereka berkibar seperti sayap kelelawar, menyatu dengan kegelapan malam yang pekat.Tiga hari tiga malam mereka berkuda tanpa istirahat, hanya berhenti sejenak untuk memberi minum kuda-kuda mereka yang mulai kelelahan. Mata merah kuda-kuda itu menunjukkan bahwa mereka bukan hewan biasa, melainkan kuda perang yang telah dilatih khusus dengan teknik kultivasi khusus Sekte Tengkorak Api."Berapa lama lagi kita sampai?" tanya salah satu dari mereka, suaranya serak oleh kelelahan.Pemimpin kelompok, yang mengenakan topeng tengkorak dengan ukiran api di dahinya, menunjuk ke arah barat. "Sebelum fajar menyingsing, kita akan tiba di Kota Bian Cheng. Bersiaplah, Ketua tidak akan senang dengan kegagalan kita."Kata-kata itu membuat semua penunggang kuda menegang. Mereka tahu betul konsekuensi

    Huling Na-update : 2025-04-01
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Kematian Tanpa Jejak.

    Akhirnya, sosok itu mengangkat tangannya yang pucat, jari-jarinya yang panjang dan kurus bergerak dengan gerakan anggun namun mematikan."Kegagalan," ucapnya dengan suara yang anehnya terdengar seperti bisikan namun bergema di seluruh ruangan. "Tidak dapat diterima."Belum sempat para anggota Sekte Tengkorak Api bereaksi, sosok bertopeng putih itu melambaikan tangannya dengan gerakan ringan. Seketika, kesepuluh pria bertopeng tengkorak itu terhuyung, tangan mereka mencengkeram leher masing-masing seolah tercekik oleh tangan tak terlihat.Tidak ada teriakan, tidak ada jeritan. Hanya suara napas terakhir yang terengah-engah, kemudian satu per satu mereka ambruk ke lantai batu, tak bernyawa. Mata mereka terbelalak dalam ketakutan abadi, tubuh mereka kaku seperti patung.Sosok bertopeng putih itu bertepuk tangan sekali, suaranya bergema di ruangan seperti lonceng kematian. Dari balik lima pintu di sekeliling ruangan, muncul lima sosok bertopeng lain.Berbeda dengan anggota Sekte Tengkorak

    Huling Na-update : 2025-04-01
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Kota Angin Senja.

    Kota Angin Senja tidak lagi seperti dulu. Tembok batu kelabu yang mengelilingi kota kini tampak lebih suram, seperti dinding penjara alih-alih pelindung.Bendera-bendera Kekaisaran Bai Feng berkibar kaku di setiap menara pengawas, lambang phoenix putih yang tercetak di kain merah tampak mengawasi setiap sudut kota dengan tatapan tajam.Di kedua gerbang utama kota—Gerbang Selatan dan Gerbang Utara—barisan prajurit kekaisaran berdiri tegak dengan tombak di tangan.Armor mereka yang berwarna merah dengan aksen emas berkilau tertimpa cahaya matahari, menunjukkan kekuatan dan otoritas Kekaisaran Bai Feng. Pos-pos pemeriksaan didirikan di depan setiap gerbang, lengkap dengan meja kayu besar tempat para pejabat mencatat setiap orang yang keluar masuk kota."Pemeriksaan ketat! Semua orang harus diperiksa!" teriak seorang komandan bertubuh kekar dengan bekas luka melintang di pipinya. "Tidak ada pengecualian!"Para pedagang dan pengembara berbaris dengan wajah lelah, menunggu giliran untuk dip

    Huling Na-update : 2025-04-02

Pinakabagong kabanata

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Teknik Pedang Angin Padang Rumput.

    Tian Guan Zong tidak kalah cepat. Tangannya bergerak dalam pola yang berbeda, menciptakan gelombang qi putih kebiruan dengan semburat hijau yang membentuk sembilan bintang bercahaya di sekitarnya."Formasi Bintang Utara," balasnya dengan suara dalam yang bergema.Kedua serangan melesat ke arah Rong Tian dari dua arah berbeda, menciptakan pemandangan spektakuler berupa gelombang energi merah keunguan dan putih kebiruan yang menyatu dalam pusaran mematikan.Udara bergetar hebat oleh kekuatan dahsyat yang dilepaskan, menciptakan angin kencang yang membuat jubah dan rambut para penonton berkibar liar.Namun Rong Tian tetap berdiri tenang di tempatnya, seolah tidak melihat bahaya yang mendekat. Saat kedua serangan hampir mencapainya, ia akhirnya bergerak.Dengan gerakan yang hampir tidak terlihat oleh mata biasa, ia mengaktifkan Jaring Kegelapan, salah satu jurus iblis tingkat tinggi yang ia kuasai."Jaring Kegelapan," bisiknya, suaranya hampir tidak terdengar.Seketika, energi qi hitam pe

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Tawaran Menggoda di Aula.

    Aula Bunga Peony yang megah kini menjadi saksi bisu pertarungan kekuasaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah dunia persilatan.Udara terasa berat oleh sisa-sisa energi qi yang saling bertabrakan, menciptakan lapisan tipis kabut spiritual yang berpendar dalam berbagai warna.Lantai marmer yang semula putih bersih kini dipenuhi retakan dan kawah kecil, bukti nyata dari pertarungan dahsyat antara Nyonya Huang Wenling dan Tian Guan Zong.Para tamu undangan berdiri mematung di pinggir aula, wajah mereka pucat oleh ketakutan dan kekaguman. Tidak ada yang berani bersuara, bahkan untuk berbisik.Semua mata tertuju pada tiga sosok yang berdiri di tengah aula: Nyonya Huang Wenling dengan Tablet Emas Langit Barat, Tian Guan Zong dengan Benih Rumput Emas, dan Rong Tian yang baru saja bangkit dari kursi kehormatannya.Nyonya Huang Wenling adalah yang pertama memecah keheningan. Dengan gerakan anggun yang diperhitungkan, ia melangkah mendekati Rong Tian. Gaun hitamnya yang mewah ber

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Pedang Pemurnian Langit vs Peony Abadi.

    Namun, Tian Guan Zong tidak bergerak hingga detik terakhir.Dengan gerakan cepat yang hampir tidak terlihat, ia mengangkat telapak tangannya, menciptakan perisai qi putih kebiruan berbentuk bintang delapan sudut."Perisai Bintang Utara," ucapnya tenang.Bunga peony bertabrakan dengan perisai bintang, menciptakan ledakan energi kedua yang lebih kuat dari sebelumnya. Lantai marmer di bawah kaki mereka retak lebih dalam, serpihan-serpihan kecil melayang ke udara sebelum jatuh kembali seperti hujan kristal.Tanpa jeda, Tian Guan Zong melancarkan serangan balasan. Ia mencabut pedangnya dengan gerakan cepat, menciptakan suara berdenting yang tajam membelah udara. Pedang panjang berwarna biru langit itu berkilau tertimpa cahaya, memancarkan aura suci yang membuat beberapa kultivator iblis mundur dengan tidak nyaman."Pedang Pemurnian Langit," serunya, mengayunkan pedang dalam gerakan melintang.Sebuah gelombang qi putih kebiruan melesat dari ujung pedangnya, membentuk bulan sabit raksasa yan

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Duel Takdir Dunia Persilatan.

    Sosok tinggi besar melangkah masuk dengan langkah mantap yang membuat lantai marmer bergetar.Ia mengenakan jubah putih bersih dengan bordiran awan biru yang rumit, kontras dengan rambutnya yang putih seperti salju namun wajahnya yang tampak tidak lebih dari empat puluh tahun.Matanya yang tajam seperti elang memancarkan aura kewibawaan yang tidak bisa dibantah, sementara tangannya yang besar menggenggam sebuah pedang panjang dalam sarung berwarna biru langit."Tian Guan Zong!" bisik beberapa orang dengan suara terkesiap."Pemimpin Sekte Cahaya Surgawi dari Gunung Lima Awan!""Kultivator legendaris dari Utara!"Bisikan-bisikan kagum dan ketakutan memenuhi aula saat sosok legendaris itu melangkah maju dengan tenang.Di belakangnya, belasan murid Sekte Cahaya Surgawi berpakaian biru langit mengikuti dengan sikap hormat, membentuk formasi yang rapi dan teratur.Wajah Nyonya Huang mengeras, senyum percaya dirinya lenyap digantikan ekspresi waspada. Tangannya yang tadinya terulur untuk men

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Era Baru Dunia Persilatan.

    Kesunyian yang mencekam menyelimuti Aula Bunga Peony setelah pertarungan spektakuler antara Nyonya Huang Wenling dan Guru Negara Long Jian.Udara terasa berat oleh sisa-sisa energi qi yang bertabrakan, menciptakan lapisan tipis kabut spiritual yang berpendar kemerahan di bawah cahaya lentera kristal.Guru Negara Long Jian telah dibawa keluar oleh murid-muridnya, meninggalkan bekas darah yang mengering di lantai marmer putih sebagai pengingat akan kekuatan luar biasa sang pemimpin Sekte Hehuan.Nyonya Huang Wenling berdiri di tengah panggung dengan postur sempurna, gaun hitamnya yang mewah tidak menunjukkan sedikit pun kusut meski baru saja menyelesaikan pertarungan.Wajahnya yang cantik dihiasi senyum tipis penuh kepuasan, matanya yang tajam menyapu seluruh ruangan dengan tatapan seorang penguasa yang yakin akan kekuasaannya.Seperti air sungai yang mengalir setelah bendungan terbuka, bisikan-bisikan mulai memenuhi aula. Para anggota sekte iblis tidak bisa menyembunyikan kegembiraan m

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Garis Pertempuran Dunia Persilatan.

    Dengan satu gerakan anggun, kedua tangannya terangkat ke atas. Sembilan bunga peony yang melayang di sekitarnya tiba-tiba bergabung, membentuk satu bunga raksasa yang ukurannya sebanding dengan pedang qi Long Jian.Bunga itu berputar dengan kecepatan luar biasa, menciptakan pusaran energi yang menarik debu dan partikel cahaya ke dalamnya."Peony Abadi: Pengurai Surga dan Bumi," bisiknya, namun suaranya terdengar jelas di seluruh aula yang kini sunyi senyap.Bunga peony raksasa itu melesat ke atas, langsung menuju pedang qi Long Jian. Udara di sekitarnya bergetar hebat, menciptakan gelombang suara yang membuat telinga berdenging.Cahaya merah keunguan dan biru keperakan bertabrakan di udara, menciptakan ledakan energi yang membutakan untuk sesaat.Saat semua orang bisa melihat kembali, pemandangan yang menyambut mereka membuat napas tercekat. Pedang qi Long Jian telah hancur berkeping-keping, serpihan-serpihannya melayang di udara seperti kristal es yang perlahan jatuh ke lantai.Semen

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Tarian Sembilan Peony.

    "Tablet itu mungkin asli," ucapnya dengan suara keras dan jelas, "tapi itu tidak membuatmu layak menjadi Pimpinan Dunia Persilatan, Nyonya Huang."Nyonya Huang menaikkan alisnya sedikit, senyum dingin masih tersungging di bibirnya. "Oh? Dan apa yang membuatmu berpikir demikian, Guru Negara Long Jian?""Sekte Hehuan adalah aliran iblis yang mempraktikkan kultivasi ganda, mengorbankan jiwa orang lain untuk kekuatan sendiri," balas Long Jian, suaranya penuh kebencian. "Praktik-praktik terlarang seperti itu tidak layak memimpin dunia persilatan yang menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan."Bisikan-bisikan kembali memenuhi aula, kali ini lebih keras dan penuh emosi. Para anggota sekte ortodoks mengangguk setuju, sementara sekte iblis menatap dengan kebencian."Kebenaran dan keadilan?" Nyonya Huang tertawa kecil, suaranya dingin seperti es."Atau kemunafikan dan penindasan? Aliran ortodoks selalu mengklaim kebenaran, padahal praktik-praktik kalian tidak kalah kejamnya, hanya dibungkus den

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Calon Pemimpin Dunia Persilatan.

    Keheningan yang mencekam menyelimuti Aula Bunga Peony setelah insiden dengan Tetua Feng Yuxian. Udara terasa berat, dipenuhi oleh aura qi yang saling bertabrakan dari puluhan kultivator tingkat tinggi yang hadir.Cahaya dari lentera kristal yang berpendar kemerahan menyinari wajah-wajah tegang para tamu, menciptakan bayangan yang seolah bergerak dengan kehidupannya sendiri di dinding-dinding berukir naga dan phoenix.Rong Tian duduk dengan tenang di kursi kehormatannya, aura qi hitam pekat yang tadinya menguar dari tubuhnya kini telah meredup, meski masih terasa oleh kultivator sensitif di sekitarnya. Matanya yang tajam mengamati seluruh ruangan dengan seksama, menilai setiap gerakan dan ekspresi para tamu yang hadir.Bisikan-bisikan mulai terdengar, mula-mula pelan dan ragu-ragu, kemudian semakin berani dan keras.Para murid dan tetua dari berbagai sekte saling berbagi spekulasi dan kekhawatiran, menciptakan dengungan samar yang memenuhi aula megah tersebut."Kau lihat itu? Tuan Muda

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Peringatan Mematikan.

    Kata-kata ini bagaikan minyak yang disiramkan ke api yang sudah membara. Tetua Feng mengangkat tangannya, energi qi putih kebiruan berkumpul di telapak tangannya yang keriput."Anak kurang ajar! Biar kuajari kau sopan santun!"Sebelum siapapun sempat bereaksi, Tetua Feng melancarkan serangan. Telapak tangannya mendorong udara kosong, menciptakan gelombang qi putih kebiruan yang melesat ke arah Rong Tian dengan kecepatan luar biasa.Para tamu berteriak kaget, beberapa bahkan melompat dari kursi mereka untuk menghindari serangan nyasar.Namun Rong Tian tetap duduk dengan tenang, seolah tidak melihat bahaya yang mendekat.Saat gelombang qi hampir mencapai wajahnya, Rong Tian akhirnya bergerak. Bibirnya bergerak tanpa suara, mengucapkan mantra kuno yang hampir terlupakan.Dalam sekejap, udara di sekitarnya bergetar aneh, seolah realitas itu sendiri terdistorsi."Tangan Iblis Penjerat," bisiknya, suaranya hampir tidak terdengar.Seketika, dari lantai di bawah kaki Tetua Feng, muncul sebuah

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status