Share

Jejak yang Dihapus,.

Auteur: Jimmy Chuu
last update Dernière mise à jour: 2025-03-28 19:05:07

Tangannya membentuk segel rumit, jari-jarinya bergerak dalam pola yang kompleks. Energi hitam keunguan berkumpul di telapak tangannya, berputar seperti pusaran kegelapan kecil.

"Darkness Devour," bisiknya, mengaktifkan teknik penyerapan energi yang hanya dikuasai oleh kultivator iblis tingkat tinggi.

Energi hitam keunguan menyembur dari telapak tangannya, menyelimuti kedua jasad di hadapannya. Perlahan, roh dan energi spiritual dari Hanim dan Lin Zhao terserap ke dalam pusaran energi, meninggalkan tubuh mereka yang semakin mengering dan mengerut.

Rong Tian bisa merasakan kekuatan luar biasa mengalir masuk ke tubuhnya. Meridian-meridiannya yang sudah kuat kini melebar lebih jauh, menerima aliran energi yang lebih besar dan pekat.

Darahnya terasa mendidih, tulang-tulangnya berderak menyesuaikan diri dengan kekuatan baru yang masuk. Sensasi panas dan dingin bergantian menyerang tubuhnya, menandakan proses penyerapan energi yang sempurna.

Kultivasinya meningkat dengan pesat, menembus bata
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Related chapter

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Paviliun Anggrek dan Misteri Nona Yue Lin.

    Malam di Kota Biramaki berubah menjadi lautan cahaya. Lentera-lentera merah berjajar di sepanjang jalan, memantulkan cahayanya pada genangan air sisa hujan sore.Distrik Kesenangan, bagian kota yang tak pernah tidur, semakin ramai saat malam semakin larut. Bangunan-bangunan mewah dengan ukiran naga dan phoenix berdiri megah, menantang langit malam dengan kemegahannya.Di antara semua bangunan itu, Paviliun Anggrek berdiri paling mencolok. Bangunan tiga lantai dengan pilar-pilar merah dan atap melengkung berwarna emas ini merupakan rumah bordil paling eksklusif di seluruh Kekaisaran Bai Feng.Halamannya yang luas dipenuhi taman bunga anggrek langka dari berbagai penjuru negeri. Air mancur berbentuk dewi bulan mengalirkan air jernih yang berkilau tertimpa cahaya puluhan lentera kristal.Malam ini, Paviliun Anggrek lebih ramai dari biasanya. Puluhan kereta mewah berjajar di halaman depan, masing-masing dengan lambang keluarga bangsawan atau pejabat tinggi. Para pengawal berdiri tegak di

    Dernière mise à jour : 2025-03-29
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Konspirasi di Paviliun Peony.

    Sementara itu, di jantung Kota Biramaki, Istana Kekaisaran Bai Feng berdiri megah dengan dinding merah dan atap emas yang berkilau di bawah cahaya bulan. Ribuan lentera menerangi kompleks istana yang luas, menciptakan pemandangan seperti lautan cahaya jika dilihat dari kejauhan.Di bagian timur istana, Paviliun Bunga Peony—kediaman Selir Hanim—berdiri dengan kemegahan yang melebihi paviliun selir lainnya. Taman di sekelilingnya dipenuhi bunga peony langka dari berbagai warna, kolam ikan koi dengan air jernih, dan patung-patung dari batu giok terbaik.Kaisar Liu Yan berjalan tergesa-gesa melewati lorong-lorong paviliun. Jubah kekaisarannya yang berwarna kuning dengan sulaman naga emas berkibar di belakangnya. Wajahnya yang biasanya tenang kini menunjukkan kekhawatiran mendalam."Hanim!" panggilnya, suaranya menggema di lorong kosong. "Hanim, di mana kau?"Belasan dayang dan kasim mengikuti di belakangnya dengan kepala tertunduk, tak berani menatap langsung kemarahan Kaisar. Kepala Kasi

    Dernière mise à jour : 2025-03-29
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Peta Harta Karun Kuno.

    Kegelapan menyelimuti Gurun Hadarac bagai selimut hitam tak berujung. Malam tanpa bulan menciptakan kekosongan yang mencekam, hanya bintang-bintang jauh yang berkedip lemah, seperti mata-mata pengintai dari dunia lain.Angin gurun bertiup kencang, membawa pasir yang menggigit kulit dan suara-suara aneh yang terdengar seperti bisikan roh-roh kelaparan.Di tengah kegelapan pekat ini, suara derap kaki kuda dan roda kayu yang berderit memecah kesunyian. Sebuah kereta mewah yang ditarik empat kuda hitam besar melaju di atas pasir, meninggalkan jejak yang segera dihapus angin.Kuda-kuda itu mendengus keras, uap putih keluar dari hidung mereka meski udara gurun terasa panas. Mata mereka berkilat merah tidak wajar, menandakan bahwa ini bukan kuda biasa.Kusir bertudung hitam memegang kendali dengan tangan keriput, matanya tajam menatap ke depan, ke arah jurang besar yang menanti di kejauhan—The Abyss of Suffering, jurang kematian yang ditakuti bahkan oleh binatang buas gurun.Di dalam kereta,

    Dernière mise à jour : 2025-03-30
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Peta Harta Karun Kuno – Part II.

    Pangeran Jinhai mengangguk bersemangat. "Benar, Yang Mulia. Menurut catatan kuno, Kaisar Jin Xuan menyembunyikan seluruh harta kerajaan sebelum invassi dari timur. Tablet emas, jade hijau langka, benih rumput ajaib, perpustakaan penuh gulungan teknik kultivasi, dan artefak suci termasuk Pedang Emas Langit Barat."Raja Kelelawar Hitam mengangkat kepalanya, menatap Pangeran Jinhai dengan tatapan tajam. "Apa yang kau inginkan dariku, Pangeran? Kau tidak mungkin memberikan informasi ini tanpa pamrih."Pangeran Jinhai membungkuk lagi. "Hamba mengusulkan kerja sama, Yang Mulia. Dengan kemampuan luar biasa Yang Mulia dan sumber daya istana yang hamba miliki, kita bisa menemukan harta karun legendaris ini.”“Hamba hanya meminta setengah dari kekayaan materialnya. Semua gulungan teknik kultivasi dan senjata pusaka bisa menjadi milik Yang Mulia sepenuhnya."Raja Kelelawar Hitam terdiam, menatap peta di tangannya. Meski wajahnya tersembunyi di balik topeng, Pangeran Jinhai bisa merasakan bahwa i

    Dernière mise à jour : 2025-03-30
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Kabar Dari Utara.

    Angin kencang menyapu padang rumput luas Dataran Awan Perak, menggerakkan lautan rumput keperakan yang bergelombang seperti air.Matahari senja memantulkan cahaya keemasan pada setiap helai rumput, menciptakan pemandangan menakjubkan yang biasanya akan membuat para pengembara berhenti untuk mengagumi keindahannya.Namun sore itu, ketenangan padang rumput terganggu oleh derap langkah kaki yang menggema. Seorang pria berlari tertatih-tatih, napasnya terengah-engah, wajahnya pucat pasi.Darah mengalir dari luka di bahunya, meninggalkan jejak merah di atas rumput perak. Pakaiannya yang dulunya mungkin terlihat mewah kini compang-camping dan kotor, menunjukkan bahwa ia telah melewati perjalanan panjang yang melelahkan."Berhenti kau, pencuri!" teriak suara kasar dari kejauhan.Pria itu menoleh ke belakang dengan mata liar ketakutan. Enam sosok berpakaian hitam dengan topeng tengkorak mengejarnya, bergerak dengan kecepatan yang tidak wajar, melompati rumput tinggi dengan langkah-langkah rin

    Dernière mise à jour : 2025-03-31
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Kabar Dari Utara – Part II.

    "Lebih baik... mati... daripada membiarkan kalian..." Zhao Wei terbatuk, darah segar mengalir dari mulutnya. "Harta itu... hanya untuk... yang berhak..."Dengan kata-kata terakhirnya, Zhao Wei ambruk ke tanah. Matanya yang kosong menatap langit senja, napasnya telah berhenti selamanya."Bodoh!" raung pemimpin kelompok bertopeng, menendang tubuh tak bernyawa Zhao Wei dengan murka. Ia membuka kantong dengan kasar, menumpahkan isinya ke tanah.Tidak ada apa-apa kecuali beberapa keping koin tembaga dan secarik kertas usang yang tampak seperti potongan dari dokumen yang lebih besar. Pemimpin kelompok itu memungut kertas tersebut, membacanya dengan cepat, kemudian meremas dan melemparkannya dengan marah."Sialan!" teriaknya. "Ini hanya potongan! Di mana bagian lainnya?!"Ia berbalik ke arah mayat Zhao Wei, mencengkeram kerah bajunya. "Di mana kau menyembunyikannya?! Di mana peta lengkapnya?!"Tentu saja, tidak ada jawaban dari mayat yang kini terbaring kaku. Dengan murka, pemimpin kelompok

    Dernière mise à jour : 2025-03-31
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Kuil Bulan Gelap.

    Derap kaki kuda memecah keheningan malam di jalur berbatu menuju perbatasan. Sepuluh sosok bertopeng tengkorak memacu kuda mereka tanpa henti, menembus kabut tebal yang menyelimuti pegunungan. Jubah hitam mereka berkibar seperti sayap kelelawar, menyatu dengan kegelapan malam yang pekat.Tiga hari tiga malam mereka berkuda tanpa istirahat, hanya berhenti sejenak untuk memberi minum kuda-kuda mereka yang mulai kelelahan. Mata merah kuda-kuda itu menunjukkan bahwa mereka bukan hewan biasa, melainkan kuda perang yang telah dilatih khusus dengan teknik kultivasi khusus Sekte Tengkorak Api."Berapa lama lagi kita sampai?" tanya salah satu dari mereka, suaranya serak oleh kelelahan.Pemimpin kelompok, yang mengenakan topeng tengkorak dengan ukiran api di dahinya, menunjuk ke arah barat. "Sebelum fajar menyingsing, kita akan tiba di Kota Bian Cheng. Bersiaplah, Ketua tidak akan senang dengan kegagalan kita."Kata-kata itu membuat semua penunggang kuda menegang. Mereka tahu betul konsekuensi

    Dernière mise à jour : 2025-04-01
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Kematian Tanpa Jejak.

    Akhirnya, sosok itu mengangkat tangannya yang pucat, jari-jarinya yang panjang dan kurus bergerak dengan gerakan anggun namun mematikan."Kegagalan," ucapnya dengan suara yang anehnya terdengar seperti bisikan namun bergema di seluruh ruangan. "Tidak dapat diterima."Belum sempat para anggota Sekte Tengkorak Api bereaksi, sosok bertopeng putih itu melambaikan tangannya dengan gerakan ringan. Seketika, kesepuluh pria bertopeng tengkorak itu terhuyung, tangan mereka mencengkeram leher masing-masing seolah tercekik oleh tangan tak terlihat.Tidak ada teriakan, tidak ada jeritan. Hanya suara napas terakhir yang terengah-engah, kemudian satu per satu mereka ambruk ke lantai batu, tak bernyawa. Mata mereka terbelalak dalam ketakutan abadi, tubuh mereka kaku seperti patung.Sosok bertopeng putih itu bertepuk tangan sekali, suaranya bergema di ruangan seperti lonceng kematian. Dari balik lima pintu di sekeliling ruangan, muncul lima sosok bertopeng lain.Berbeda dengan anggota Sekte Tengkorak

    Dernière mise à jour : 2025-04-01

Latest chapter

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Darah dan Pasir: Kebangkitan Tuan Muda Iblis.

    Selama tiga bulan penuh, Rong Tian tenggelam dalam kultivasi intensif.Waktu seolah kehilangan maknanya di gua itu. Kadang-kadang, sosok muda Xiao Hu muncul di mulut gua, membawa perbekalan dari Kota Biramaki.Ia tidak pernah berani mengganggu gurunya yang sedang dalam kondisi kultivasi mendalam, hanya meninggalkan makanan dan ramuan di dekat pintu masuk sebelum kembali menuruni tebing dengan langkah ringan yang menunjukkan kemajuan qinggong-nya.Xiao Hu sendiri telah mengalami kemajuan pesat. Di bawah bimbingan tidak langsung Rong Tian dan dengan bantuan manual kultivasi dasar yang diberikan padanya, bocah pengemis itu kini telah mencapai Ranah Awal level 3.Tubuhnya yang dulu kurus kering kini mulai menunjukkan otot-otot yang padat, dan matanya yang dulu redup oleh kelaparan kini bersinar dengan kewaspadaan seorang kultivator muda.Yang mengejutkan, Xiao Hu tidak mengikuti jalur kultivasi iblis seperti gurunya.Sebuah manual kultivasi peninggalan Dinasti Xi Tian yang Rong Tian temuk

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Tablet Emas dan Benih yang Terkutuk.

    Rong Tian kemudian beralih ke Tian Guan Zong yang berusaha bangkit dengan bertumpu pada pedangnya.Dengan satu tendangan ringan, ia mengirim pedang itu terbang, membuat Tian Guan Zong jatuh kembali ke lantai. Tangannya yang cepat meraih kubus kristal berisi Benih Rumput Emas dari kantong penyimpanan Tian Guan Zong."Kau... tidak tahu apa yang kau lakukan, anak muda," ucap Tian Guan Zong di antara batuk darahnya. "Kedua harta itu tidak boleh disatukan..."Rong Tian hanya tersenyum tipis, memasukkan kedua harta karun legendaris itu ke dalam kantong penyimpanannya.Kemudian, dengan gerakan yang mengejutkan semua orang, ia melompat tinggi ke udara, menembus atap aula yang terbuat dari kayu keras seolah itu hanyalah kertas tipis.Para tamu undangan bergegas keluar aula, mendongak ke langit untuk melihat sosok Rong Tian yang kini melayang di udara seperti burung rajawali.Cahaya bulan menyinari sosoknya yang gagah, jubah hitamnya berkibar tertiup angin malam. Dengan satu gerakan anggun, ia

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Dua Master vs. Sang Iblis.

    Energi qi keemasan berputar di sekitar Rong Tian seperti badai pasir, menyerang dari segala arah dengan kecepatan dan kekuatan yang luar biasa.Nyonya Huang dan Tian Guan Zong berusaha bertahan, menggunakan harta karun mereka untuk menciptakan perisai pelindung, namun serangan Rong Tian terlalu kuat dan terlalu cepat."Naga Emas Menyembur," serunya, melanjutkan ke jurus kelima.Energi qi keemasan berkumpul di ujung pedangnya, membentuk kepala naga yang mengaum sebelum melesat dengan kecepatan luar biasa. Lantai aula bergetar hebat saat energi naga itu menyerang, meninggalkan jejak keemasan di udara.Nyonya Huang menggigit bibirnya hingga berdarah, matanya berkilat marah."Tidak kusangka seorang bocah berani menentang dua pemimpin sekte bintang lima sekaligus!" Ia mengaktifkan kekuatan penuh Tablet Emas Langit Barat, menciptakan kubah energi merah keunguan yang melindunginya.Tian Guan Zong tidak kalah murka. Dengan gerakan cepat, ia mengeluarkan seluruh kekuatan Benih Rumput Emas, men

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Teknik Pedang Angin Padang Rumput.

    Tian Guan Zong tidak kalah cepat. Tangannya bergerak dalam pola yang berbeda, menciptakan gelombang qi putih kebiruan dengan semburat hijau yang membentuk sembilan bintang bercahaya di sekitarnya."Formasi Bintang Utara," balasnya dengan suara dalam yang bergema.Kedua serangan melesat ke arah Rong Tian dari dua arah berbeda, menciptakan pemandangan spektakuler berupa gelombang energi merah keunguan dan putih kebiruan yang menyatu dalam pusaran mematikan.Udara bergetar hebat oleh kekuatan dahsyat yang dilepaskan, menciptakan angin kencang yang membuat jubah dan rambut para penonton berkibar liar.Namun Rong Tian tetap berdiri tenang di tempatnya, seolah tidak melihat bahaya yang mendekat. Saat kedua serangan hampir mencapainya, ia akhirnya bergerak.Dengan gerakan yang hampir tidak terlihat oleh mata biasa, ia mengaktifkan Jaring Kegelapan, salah satu jurus iblis tingkat tinggi yang ia kuasai."Jaring Kegelapan," bisiknya, suaranya hampir tidak terdengar.Seketika, energi qi hitam pe

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Tawaran Menggoda di Aula.

    Aula Bunga Peony yang megah kini menjadi saksi bisu pertarungan kekuasaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah dunia persilatan.Udara terasa berat oleh sisa-sisa energi qi yang saling bertabrakan, menciptakan lapisan tipis kabut spiritual yang berpendar dalam berbagai warna.Lantai marmer yang semula putih bersih kini dipenuhi retakan dan kawah kecil, bukti nyata dari pertarungan dahsyat antara Nyonya Huang Wenling dan Tian Guan Zong.Para tamu undangan berdiri mematung di pinggir aula, wajah mereka pucat oleh ketakutan dan kekaguman. Tidak ada yang berani bersuara, bahkan untuk berbisik.Semua mata tertuju pada tiga sosok yang berdiri di tengah aula: Nyonya Huang Wenling dengan Tablet Emas Langit Barat, Tian Guan Zong dengan Benih Rumput Emas, dan Rong Tian yang baru saja bangkit dari kursi kehormatannya.Nyonya Huang Wenling adalah yang pertama memecah keheningan. Dengan gerakan anggun yang diperhitungkan, ia melangkah mendekati Rong Tian. Gaun hitamnya yang mewah ber

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Pedang Pemurnian Langit vs Peony Abadi.

    Namun, Tian Guan Zong tidak bergerak hingga detik terakhir.Dengan gerakan cepat yang hampir tidak terlihat, ia mengangkat telapak tangannya, menciptakan perisai qi putih kebiruan berbentuk bintang delapan sudut."Perisai Bintang Utara," ucapnya tenang.Bunga peony bertabrakan dengan perisai bintang, menciptakan ledakan energi kedua yang lebih kuat dari sebelumnya. Lantai marmer di bawah kaki mereka retak lebih dalam, serpihan-serpihan kecil melayang ke udara sebelum jatuh kembali seperti hujan kristal.Tanpa jeda, Tian Guan Zong melancarkan serangan balasan. Ia mencabut pedangnya dengan gerakan cepat, menciptakan suara berdenting yang tajam membelah udara. Pedang panjang berwarna biru langit itu berkilau tertimpa cahaya, memancarkan aura suci yang membuat beberapa kultivator iblis mundur dengan tidak nyaman."Pedang Pemurnian Langit," serunya, mengayunkan pedang dalam gerakan melintang.Sebuah gelombang qi putih kebiruan melesat dari ujung pedangnya, membentuk bulan sabit raksasa yan

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Duel Takdir Dunia Persilatan.

    Sosok tinggi besar melangkah masuk dengan langkah mantap yang membuat lantai marmer bergetar.Ia mengenakan jubah putih bersih dengan bordiran awan biru yang rumit, kontras dengan rambutnya yang putih seperti salju namun wajahnya yang tampak tidak lebih dari empat puluh tahun.Matanya yang tajam seperti elang memancarkan aura kewibawaan yang tidak bisa dibantah, sementara tangannya yang besar menggenggam sebuah pedang panjang dalam sarung berwarna biru langit."Tian Guan Zong!" bisik beberapa orang dengan suara terkesiap."Pemimpin Sekte Cahaya Surgawi dari Gunung Lima Awan!""Kultivator legendaris dari Utara!"Bisikan-bisikan kagum dan ketakutan memenuhi aula saat sosok legendaris itu melangkah maju dengan tenang.Di belakangnya, belasan murid Sekte Cahaya Surgawi berpakaian biru langit mengikuti dengan sikap hormat, membentuk formasi yang rapi dan teratur.Wajah Nyonya Huang mengeras, senyum percaya dirinya lenyap digantikan ekspresi waspada. Tangannya yang tadinya terulur untuk men

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Era Baru Dunia Persilatan.

    Kesunyian yang mencekam menyelimuti Aula Bunga Peony setelah pertarungan spektakuler antara Nyonya Huang Wenling dan Guru Negara Long Jian.Udara terasa berat oleh sisa-sisa energi qi yang bertabrakan, menciptakan lapisan tipis kabut spiritual yang berpendar kemerahan di bawah cahaya lentera kristal.Guru Negara Long Jian telah dibawa keluar oleh murid-muridnya, meninggalkan bekas darah yang mengering di lantai marmer putih sebagai pengingat akan kekuatan luar biasa sang pemimpin Sekte Hehuan.Nyonya Huang Wenling berdiri di tengah panggung dengan postur sempurna, gaun hitamnya yang mewah tidak menunjukkan sedikit pun kusut meski baru saja menyelesaikan pertarungan.Wajahnya yang cantik dihiasi senyum tipis penuh kepuasan, matanya yang tajam menyapu seluruh ruangan dengan tatapan seorang penguasa yang yakin akan kekuasaannya.Seperti air sungai yang mengalir setelah bendungan terbuka, bisikan-bisikan mulai memenuhi aula. Para anggota sekte iblis tidak bisa menyembunyikan kegembiraan m

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Garis Pertempuran Dunia Persilatan.

    Dengan satu gerakan anggun, kedua tangannya terangkat ke atas. Sembilan bunga peony yang melayang di sekitarnya tiba-tiba bergabung, membentuk satu bunga raksasa yang ukurannya sebanding dengan pedang qi Long Jian.Bunga itu berputar dengan kecepatan luar biasa, menciptakan pusaran energi yang menarik debu dan partikel cahaya ke dalamnya."Peony Abadi: Pengurai Surga dan Bumi," bisiknya, namun suaranya terdengar jelas di seluruh aula yang kini sunyi senyap.Bunga peony raksasa itu melesat ke atas, langsung menuju pedang qi Long Jian. Udara di sekitarnya bergetar hebat, menciptakan gelombang suara yang membuat telinga berdenging.Cahaya merah keunguan dan biru keperakan bertabrakan di udara, menciptakan ledakan energi yang membutakan untuk sesaat.Saat semua orang bisa melihat kembali, pemandangan yang menyambut mereka membuat napas tercekat. Pedang qi Long Jian telah hancur berkeping-keping, serpihan-serpihannya melayang di udara seperti kristal es yang perlahan jatuh ke lantai.Semen

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status